Surat pemberitahuan yang mengusir kami secara halus.



Seperti ada sebilah pisau yang menusuk hati saya ketika membaca surat pemberitahuan dari ketua RT. Surat yang isinya sangat tidak masuk akal dan alternatif terampuh untuk mengusir kami. Setelah teror SMS tidak menyurutkan semangat saya dan tim yang ada dan isu kristenisasi tidak bisa dibuktikan. Sungguh sangat lucu, jika guru yang mengajar secara full time ada yang beragama Islam, Kristen dan Buddha tapi diisukan melakukan kristenisasi. Setelah hampir tiga tahun Bumi Dinasti School dibuka di lokasi sekarang, baru dipermasalahkan keberadaan kami. Sebelumnya Bumi Dinasti School dirintis di kolong tol (samping pintu tol keluar Grogol). Waktu itu masih bernama HORE (House of Revival), kami mengganti nama karena tidak boleh memakai nama bahasa asing untuk nama yayasan. Lalu kami memakai Rumah Indonesia. Namun ternyata nama tersebut sudah terdaftar, akhirnya saya memakai nama Bumi Dinasti untuk yayasan dan sekolah.






Dengan segala keterbatasan, kami berusaha memperjuangkan mimpi mereka.



Dengan alasan keamanan dan kenyamanan belajar anak-anak didik yang ada, saya memilih memindahkan sekolah ke tempat yang lebih baik. Saya mengontrak sebuah rumah dua lantai berukuran 4x6M di daerah Jl Dr. Semeru, Grogol. Namun seiring dengan berjalannya waktu, tempat yang ada terlalu kecil dengan bertambahnya anak didik. Begitu mengetahui ada rumah yang lebih besar dan hanya berbeda gang saja, saya memutuskan mengontrak rumah tersebut selama dua tahun sejak 08 Desember 2012. Pada bulan Oktober lalu, saya dan pemilik rumah sudah sepakat untuk melanjutkan kontrakan setahun lagi sebelum kami pindah ke tempat yang lebih luas dan harga yang terjangkau.







Suasana kelas di Bumi Dinasti School dengan 3 kelas (pre-school, Junior and Senior Kindergarten)



Begitu menerima surat pemberitahuan tersebut, saya langsung menanyakan kepada beberapa tetangga mengenai “terganggunya warga atas ibu-ibu anak didik saya yang katanya nongkrong di gang.” Entah mereka jujur atau tidak, mereka menjawab tidak terganggu. Justru yang menggangu pedagang jajanan yang suka nongkrong untuk jualan. Untuk izin, saya sudah meminta izin dan memberitahukan keberadaan Bumi Dinasti School secara lisan jauh sebelum memindahkan sekolah dari kolong tol. Saya masih ingat, waktu itu justru diceramahin mengenai moral dan akhlak. Saya yang non-muslim, tidak pantas mendidik anak-anak yang beragama Islam. Sesungguhnya, semua alasan yang diberikan terlalu “dibuat-buat”.

Alasan sesungguhnya kenapa sekolah kami dilarang untuk beroperasi di tempat sekarang adalah PAUD yang dikelolah oleh RW, tidak laku. Setelah lama tidak berfungsi, pada Juli 2012 beraktivitas kembali dan beberapa anak didik saya pindah ke PAUD tersebut. Seiring dengan waktu berjalan, kualitas anak didik kami yang lulus membuktikan dan berbicara banyak mengenai dedikasi kami para guru yang mengajar kepada anak-anak didik kami. Tahun ajaran lalu, PAUD mereka semakin sepi dan terancam tutup. Anak-anak yang belajar di sana justru dari wilayah lain. Dari awal saya sudah mengajak untuk berkerjasama namun ditolak, hanya menerima kerjasama dalam bentuk bantuan donasi (dana atau/dan barang). Sungguh tidak masuk akal, sekolah gratis (pre-school dan kindergateen) untuk anak-anak pra-sejahtera dilarang beroperasi tapi salon esek-esek yang nggak jauh dari sekolah kami leluasa beroperasi.







Blusukan mencari anak untuk bisa belajar di Bumi Dinasti School secara gratis



Pada akhirnya saya harus memilih untuk memindahkan Bumi Dinasti School ke Seasons City Mal atau ke ruko di sekitar Pasar Grogol dengan catatan menyediakan fasilitas antar jemput karena cukup jauh untuk ditempuh jalan kaki oleh anak-anak didik yang ada. Bagi saya, pengusiran ini adalah cara Tuhan untuk kami mendapatkan yang jauh lebih baik bagi anak-anak didik Bumi Dinasti School. Dua tahun lebih, saya membiayai sekolah ini tanpa donatur. Tidak ada satupun proposal yang terkirim untuk meminta bantuan. Bukan karena itu sesuatu yang salah, saya hanya ingin memberikan proposal kepada yang meminta. Meski hingga saat ini tidak ada yang meminta proposal dari kami. Dari menjadi buzzer, konsultan digital marketing and brand, copy writer hingga jualan saya lakukan agar anak-anak saya bisa terus belajar secara gratis tanpa memiliki mental gratisan.





Wajah-wajah anak kelas Junior and Senior Kindergarten, Bumi Dinasti School



Tabungan sudah habis terkuras untuk membiayai beliberi.co.id yang baru dirintis dan belum menghasilkan pemasukan serta belum memiliki investor. Pada akhirnya saya harus menawarkan kavling iklan yang ada di beliberi.co.id untuk mengumpulkan dana agar saya bisa menyewa tempat bagi Bumi Dinasti School. Hanya dengan Rp 100.000/tahun (untuk personal, online shop dan UKM. Harga untuk brand yang bukan termasuk startup berbeda), Anda telah membantu saya dan tim yang ada untuk memperjuangkan 51 mimpi anak-anak kami. Dukungan Anda sangat berarti bagi Bumi Dinasti Scool. Untuk detail mengenai kavling iklan silahkan kunjungi beliberi.co.id/kavling-iklan Untuk info, silahkan hubungi saya dan tim di bagian kontak yang ada di beliberi.co.id



Membuang gengsi dan rasa malu demi memperjuangkan anak-anak didik kami.



Bukan karena anak-anak didik saya dari keluarga pra-sejahtera sehinga mereka layak dibantu. Mereka layak diperjuangkan karena mereka memiliki masa depan yang penuh harapan.

Bagi yang ingin berdonasi dengan hanya mulai Rp 10.000 saja, silahkan ke thread: http://www.kaskus.co.id/thread/54635...-pra-sejahtera

Hanya ucapan Terima kasih dan doa yang bisa saya berikan untuk membalas kebaikan Anda.


Salam inspirasi,

Bumi Dinasti Revolusi

@DinastiRevolusi



#########

Data beliberi dari Google analytics. Setiap bulan terjadi peningkatan.






Liputan mengenai beliberi