Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

audaciousAvatar border
TS
audacious
BAHAYA KECANDUAN SOSMED BAGI PRAJURIT ISRAEL DAN KOREA
Information Warfare: Cell Phone Addiction In Uniform

September 5, 2014:
Di Korea Selatan, prajurit dan orang tua mereka menekan pemerintah untuk mengijinkan para prajurit mempunyai handphone ketika mereka melakukan wajib militer selama 2 tahun.
Selama ini pihak militer melarang para wamil untuk memiliki handphone, terutama smart phone (hanya model ini yang dimiliki oleh para wamil Korea Selatan) yang merupakan risiko keamanan bila berada ditangan para prajurit muda tsb.

Yang membuat para prajurit marah adalah mereka melihat para prajurit Amerika yang seumuran tetapi diijinkan mempunyai handphone untuk keperluan sehari hari.
Perusahaan terbesar handphone (Samsung) adalah perusahaan Korea Selatan dan banyak sekali cerita tentang handphone Samsung yang digunakan oleh militer Amerika ketika bertugas dan lebih lagi ketika dalam pertempuran.
Sehingga para prajurit Korea Selatan kemudian mempertanyakan, ada apa ini?

Para komandan Korea Selatan memperhatikan secara serius pada apa yang ditangani oleh pihak militer Israel mengenai kasus handphone.
Kebijakan handphone di Israel sudah melalui beberapa perubahan dalam dekade ini.
Tidak hanya handphone, tetapi juga penggunaan jaringan social media.
Ditahun 2010 Israel melarang prajurit aktif menggunakan media sosmed seperti Facebook.
Ini termasuk akses melalui PC atau smart phone.
Hal ini untuk menghindari informasi terkini atau rencana operasi menangkap para teroris.

Beberapa bocoran ini terjadi hingga 2010.
Sebagai akibatnya, seorang prajurit Israel menghadapi Mahmil ( dan dihukum 10 hari di penjara) karena bercerita tentang rencana penyerbuan dihalaman Facebooknya.
Prajurit ini berpikir melakukan hal biasa dengan menyebut unit dia akan melakukan penyerbuan di West Bank, untuk menangkap beberapa orang Palestina yang diduga merencanakan penyerangan di Israel.
Prajurit lain yang melihat status dia di Facebook melaporkan kepada atasan, dan penyerbuan ini dibatalkan.

Untuk beberapa lama pihak Israel merasa tidak dapat melarang para prajurit dalam menggunakan jaringan sosial, karena hampir semuanya adalah prajurit cadangan yang dipanggil untuk tugas aktif sementara.
Jadi, angkatan darat hanya mengingatkan semua untuk menghindari bahaya sharing informasi di social media.
Ketika ini tidak berhasil, larangan total untuk prajurit yang sedang aktif dilaksanakan.
Hal ini tidak berhasil juga.
Salah satu kesulitan adalah untuk beberapa kalangan, menggunakan jaringan social media seperti Facebook, sangat membuat kecanduan.

Angkatan darat Israel mencoba mengingatkan pada prajurit untuk berpikir panjang sebelum mereka memposting setiap kegiatan yang berhubungan dengan militer di internet.
Pada akhirnya, pihak militer mengeluarkan informasi mengenai para prajurit yang dihukum, mengutamakan dari sudut hukuman.
Hanya sebagai pengingat bagi prajurit.

Tetapi sejak 2010, pihak Israel juga sadar bahwa handphone juga menjadi sangat berguna pada peperangan.
Amerika mendemonstrasikan ini di Iraq dan Afghanistan.
Hal ini mengakibatkan para komandan di hirarki bawah diberi banyak wewenang mengenai bagaimana handphone dapat digunakan oleh prajurit.
Hal ini menyebabkan perbedaan aturan untuk unit berbeda dan perdebatan terus terjadi.
Sedangkan para prajurit Korea Selatan menginginkan handphone karena mungkin mereka juga kecanduan.

http://www.strategypage.com/htmw/hti.../20140905.aspx

social media menjadi kendala membahayakan di medan pertempuran karena keinginan tak terkendali untuk mengubah status facebook emoticon-Ngakak
0
4.2K
15
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan