Bicara Soeratin Cup bukanlah melulu bicara sejarah. Soeratin Cup adalah kebutuhan. Ibarat bangunan bertingkat yang butuh fondasi kuat, seperti itu pula makna Soeratin Cup bagi gerak maju sepakbola Indonesia.

PSSI sadar betul soal itu. Kompetisi berlapis dari level amatir hingga profesional yang dikemas bersama PT Liga Indonesia sebagai sumber asupan timnas berjenjang di bawah supervisi Badan Tim Nasional (BTN) diyakini belum cukup.

Yang memengang Trofi itu Maulwi Saelan adalah mantan Ketua Umum PSSI. Piala Soeratin dibentuk dimasa kepemimpinannya atas PSSI. Yang berdiri dibelakang adalah mantan Pemain Timnas Indonesia : Rony Pasla, Ricky Yakobi, Aji Santoso, Charis Yulianto, Nahamarury (satu tidak tampak).

Bahkan, di tengah pacu kuda PSSI dalam upaya menambah bobot kualitas sepakbola nasional, menghadirkan kembali semangat sekaligus potensi daerah seperti di era Perserikatan lewat gelaran Piala Nusantara pun belum lengkap.

Ada kerinduan dan kebutuhan hakiki yang disadari belum terjawab meski sepakbola Indonesia terus berdegup. Kerinduan dan kebutuhan itu tak lain mengkait Soeratin Cup. Dan, PSSI menjawab dengan aksi nyata. Soeratin Cup kembali digulir pada Agustus-Desember 2014.

PIALA SOERATIN 2009 PERSEBA Bangkalan keluar sebagai Juara

Jelas, Soeratin Cup bukan kompetisi baru di belantara sepakbola Indonesia. Digelar pertama pada 1965 atau 35 tahun setelah PSSI berdiri, Soeratin Cup berjalan konsisten sebelum terhenti sejak pergelaran 2012 yang dijuarai PSDS Deli Serdang.

Dalam perjalanannya, efektivitas Soeratin Cup sungguh teruji. Hampir semua pesepakbola berbakat yang kemudian naik daun bersama timnas Indonesia di era masing-masing muncul dari Soeratin Cup (lihat tabel data Sederet Bintang dari Soeratin Cup).

Andik Vermansyah adalah mantan pemain PERSEBAYA Surabaya yang pernah membawa TIMnya menjuarai Soeratin Cup
Soeratin Cup, kompetisi yang gunakan nama pendiri dan pucuk pimpinan pertama PSSI Soeratin Soesrosoegondo, memang jadi altar eksplorasi bakat, minat, dan tekad kuat para pesepakbola muda. Dari sana mereka merajut karier di lapangan hijau.

Meyakini itu, Bidang Kompetisi PSSI yang digawangi Tommy ‘Towel’ Welly merancang sistem kompetisi Soeratin Cup yang lebih komprehensif. Sebut soal batasan usia kontestan. Jika sebelumnya di bawah 18, ke depan di bawah 17. Skema kompetisi pun bertahap. Dimulai di tingkat provinsi, regional hingga nasional.

Jumlah klub kontestan di tingkat provinsi tak sama. Bergantung kesiapan dan jumlah anggota setiap Asprov PSSI. Dengan begitu, kuota klub yang lolos ke tingkat regional tak sama. Tingkat regional dibagi 2 tahap yang libatkan 64 klub. Lewat sistem knock out home and away, 32 klub melaju ke tahap II.

Di tahap II tersaring 16 klub. Mereka bersaing di tingkat nasional. Dibagi 4 grup, mereka mainkan sistem home tournament. Juara dan runner up grup ke 8 besar yang berlakukan sistem knock out. Klub pemenang tampil di semifinal yang kemudian hasilkan 2 finalis buat berebut mahkota juara Soeratin Cup.

Seru dan memang perlu, itu pasti. Cuma, lantaran vakum sejak 2012, PSSI siap gaungkan gereget Soeratin Cup dengan cara spesial. Tur trofi dikemas, ambassador dimunculkan. Sang ambassador adalah pemain timnas yang melesat dari Soeratin Cup.

Dimulai di Jakarta, tur trofi Soeratin Cup bakal rambah sejumlah kota di penjuru Nusantara. Areal terbuka dimanfaatkan agar mudah dijangkau publik. Selain dihiasi beragam acara, tur trofi juga bakal diramaikan kehadiran tunas-tunas muda asal berbagai SSB.

PERSIB Bandung U-17 mencatat kemenangan ke-2 Group E Soeratin Cup 2014

Tentu, setelah Soeratin Cup kembali bergulir, pekerjaan berikut yang wajib diusung bersama tak kalah penting. Itu adalah menjaga kelangsungan Soeratin Cup agar tumbuh jadi kompetisi usia muda yang mumpuni dan terpercaya.

Dalam konteks itu, PSSI butuh dukungan komitmen berbagai pihak. Bukan cuma Asprov PSSI dan klub-klub anggotanya, tapi juga media, publik maupun para orangtua yang punya anak gemar main bola. Sebab, ajegnya Soeratin Cup adalah jawaban konkret atas harapan sepakbola Indonesia mengakar kuat dan tumbuh sehat.

KOMENTAR TS
Soeratin Cup dulunya Piala Soeratin adalah kompetisi sepak bola Indonesia usia muda, untuk mengenang pelopor, pendiri sekaligus ketua umum PSSI pertama Ir. Soeratin Soesroesoegondo (Keponakan Dr. Sutomo). Piala Soeratin pertama kali digelar pada tahun 1965, dan Persema Malang keluar sebagai juara. Tahun 2012 Soeratin Cup sempat vakum, dan akhirnya tahun ini tepatnya Agustus 2014 Soeratin Cup resmi bergulir. Mudah-mudahan dengan bergulirnya Soeratin Cup akan menjadi ladang bagi bibit-bibit bintang sepak bola Indonesia dimasa depan

BAGAIMANA KOMENTAR AGAN

Baca juga
Maulwi Saelan Ketua Umum PSSI ke 5 periode 1964 - 1967
Sejarah Soeratin Cup
Ir. Soeratin Ketua Umum PSSI Pertama

Trit ane yang laen
Champion League (permainan asik berhadiah)