Ini adalah pertanyaan umum dari dulu yang biasanya dijawab pula dengan jawaban yang umum misalkan penghargaan, pengakuan, uang, stabilitas yang mana hal ini sekarang tidak lagi cukup, yang disebabkan kita semakin bergeser menuju ke ekonomi berbasis pengetahuan.

Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa ketika berpikir kreatif adalah bagian tak terpisahkan dari deskripsi pekerjaan Anda, motivasi eksternal tidak bekerja. Bonus akhir tahun, promosi, dll tidak meningkatkan kinerja yang lebih baik.

Apa yang memberikan semangat kepada pekerja kreatif adalah diri mereka sendiri, yang mana itu adalah motivasi internal. JIka mereka bisa membayangkan pencapaian, melihat diri mereka memiliki proses menuju sebuah pencapaian dan memahami kalau mereka mendapatkan keahlian baru dan pengetahuan mereka akan terpacu untuk melakukan hal-hal besar dalam pekerjaan mereka.

Seorang penulis ilmiah belakangan ini menulis sebuah studi menarik mengenai “self-talk” yakni tentang apa saja hal yang terjadi di dalam kepala kita. 53 mahasiswa dibagi menjadi dua kelompok dan kemudian ditantang untuk memecahkan puzzle anagram:

Kelompok pertama diberitahu untuk bersiap menghadapi puzzle anagram diberi waktu selama 1 menit untuk berpikir mengambil keputusan untuk memilih apakah mereka ingin memecahkannya atau tidak, ini adalah pertanyaan kepada diri mereka sendiri “apakah saya akan melakukannya?”.

Kelompok kedua sebaliknya diberi waktu 1 menit untuk berpikir kalau mereka akan melakukan pemecahan puzzle anagram, ini adalah pertanyaan kepada diri mereka sendiri bahwa “saya akan melakukan”. Lalu dua kelompok ini diberi waktu 10 menit untuk memecahkan puzzle anagram sebanyak mungkin. Hasilnya adalah kelompok pertama memecahkan puzzle anagram lebih banyak daripada kelompok yang kedua. Dalam sebuah buku “Drive” karangan Daniel Pink melalui riset MIT, motivasi eksternal hanya berlaku untuk pekerja dengan pekerjaan yang besifat rutin atau hafalan lain halnya dengan pekerja kreatif.

Sumber:

http://www.jobstreet.co.id/career-re...ng-luar-biasa/