zainudinayyubiAvatar border
TS
zainudinayyubi
7 Alasan Mengapa Seseorang Menikah? yang Lajang masuk !
Banyak orang yang merasa bahwa menikah itu panggilan mulia. Namun banyak juga para lajang yang masih bingung mencari alasan, mengapa seseorang harus menikah? Apalagi pada orang-orang yang sudah mapan dari segi karir maupun finansial, sehingga hidup melajang dirasakan bukanlah menjadi masalah baginya. Namun di bawah ini ada beberapa alasan yang mungkin dapat membantu seseorang untuk mengambil keputusan yang maha penting; mengapa seseorang menikah. Beberapa alasan yang dapat dipertimbangkan, antara lain:

1. Segala sesuatu pasti memiliki pasangan. Ada jantan ada betina, ada gelap ada terang, ada tinggi ada rendah, dan sebagainya. Demikianlah naluri makhluk hidup, masing-masing berusaha untuk menemukan pasangannya. Bisa saja seseorang menyendiri, tapi tidak akan lama. Pada dasarnya manusia tidak akan tahan menyendiri sepanjang hidupnya. Butuh sepasang dan berpasangan, karena dengan berpasangan seseorang akan saling melengkapi. Ibarat seperti lingkaran dari Cina yang menggambarkan keharmonisan; yin dan yang, maka jika unsur keduanya ada, maka lingkaran tersebut dapat menggelinding dengan mulus. Namun hal ini tidak akan terjadi jika hanya ada salah satu unsur saja, karena jalannya pasti akan timpang dan terseok-seok. Hal ini sesuai dengan apa yang telah ditulis dalam Qs Al Dzariyat [51]; Segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu menyadari (kebesaran Allah).

2. Pernikahan membuat hati yang awalnya risau menjadi lebih tenteram atau sakinah. Sakinah terambil dari akar kata sakana yang berarti diam/ tenangnya sesuatu setelah bergejolak. Itulah sebabnya mengapa pisau dinamakan sikkin. Karena ia adalah alat yang menjadikan binatang yang disembelih tenang, tidak bergerak, setelah tadinya ia meronta. Sakinah—karena perkimpoian—adalah ketenangan yang dinamis dan aktif, tidak seperti kematian binatang. Hal ini sesuai dengan suatu penelitian di Mesir yang dilaporkan Muna Hilmi dalam bukunya, al-Hubb fi Ashr al-Aulamah dan termuat dalam buku Perempuan karangan M. Quraish Shihab, yang mengatakan bahwa perempuan yang tidak menikah lebih rawan mengalami gangguan kejiwaan dibanding perempuan yang telah menikah.

3. Perkimpoian adalah fitrah. Keterikatan antara seorang lelaki dan seorang perempuan merupakan kebutuhan setiap orang yang bersifat naluriah. Lebih dari itu, ia bahkan menjadi kebutuhan bagi kesempurnaan hidup manusia. Seperti juga ikan-ikan yang mengarungi samudera luas ke tempat terpencil untuk berkembang biak, atau sepasang burung merpati berkicau dan bercumbu sambil merangkai sarangnya, dan banyak lagi kisah berbagai pasangan makhluk lain. Tidak ada yang nalurinya melebihi dorongan pertemuan dua lawan jenis, laki-laki dan perempuan, jantan dan betina.

4. Makhluk, termasuk manusia, remaja atau dewasa dianugerahi oleh Tuhan rasa cinta kepada lawan jenisnya [Qs [3]:14]. Cinta adalah naluri. Naluri mencintai akan mendorong manusia memenuhi panggilan cintanya itu. Cinta juga sebuah perasaan yang maha dahsyat dan dapat membuat kita lupa diri. Orang yang sedang dimabuk cinta terkadang tidak mampu menguasai rasionalitasnya, sehingga jalan yang paling aman saat sepasang manusia berlainan jenis yang sedang dimabuk cinta, adalah dengan mengikatnya dalam lembaga bernama pernikahan. Tentu saja aman, karena sebuah pernikahan juga membentengi sepasang laki-laki dan perempuan yang sedang dimabuk cinta terjerumus untuk melakukan perbuatan yang tidak sepantasnya.

5. Menikah akan membuat seseorang tanpa sadar, melakukan suatu bentuk ibadah sosial yang sangat tinggi nilainya, yaitu membina keluarganya. Seseorang yang menikah akan menjalankan tanggung jawabnya sebagai istri/ suami atau orangtua dengan memperhatikan dan membina pasangan atau anak-anaknya. Pasangan saling menjaga untuk tidak terjerumus dalam hal-hal buruk, sehingga kehidupan berumah tangga menjadi suatu perisai yang dapat menumbuh suburkan nilai-nilai agama. Bukankah itu luar biasa. Tak salah jika dalam satu riwayat diketahui bahwa menikah adalah salah satu upaya untuk melengkapi separuh dari agamanya [HR Thabrani dan Hakim].

6. Menikah adalah cara untuk mengasah diri sendiri menjadikan kita pribadi yang lebih baik lagi. Karena kita tidaklah selalu bisa menemui pasangan yang sempurna, namun melalui ketidaksempurnaan pasangan maka kita akan belajar untuk saling menyempurnakan. Bukankah kita sendiri juga bukanlah seorang yang sempurna. Pernikahan adalah lembaga dimana kita dapat belajar untuk saling bertoleransi, menenggang rasa terhadap apapun yang kita temui dari pasangan. Dengan cara itu maka kita akan membuang egoisme, kecemburuan dan kebanggaan diri berlebihan yang mungkin kita miliki sebelumnya. Belum lagi saat nantinya saat memiliki anak, dimana kita juga harus mengasah kesabaran dan kemampuan kita untuk menjadi orangtua yang terbaik bagi mereka.

7. Alasan yang satu ini banyak dimiliki oleh para pasangan, yaitu ingin meneruskan keturunan. Tentu saja, siapa yang tidak menginginkan putra dan putri mungil yang lucu turut memeriahkan sebuah pernikahan. Dengan menikah, pasangan suami dan istri dapat memiliki keturunan sebagai penyangga kehidupan rumah tangga, sekaligus menjaga ketenangan dan ketentraman dalam hubungan suami dan istri.
0
1.5K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan