Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tyang.mule.blogAvatar border
TS
tyang.mule.blog
Menikmati Ubud dengan bersepeda! Serius Gan, wajib dicoba...
Halo hai agan-agan!

Pernah tau kan cuplikan film eat, pray & love yg sceen Julia Roberts naik sepeda di ubud?



Ane mau sharing berdasarkan pengalaman ane seharian keliling ubud dengan menggunakan sepeda.
Menurut ane ada 2 momen terbaik untuk menginap dan explore ubud hanya dengan bersepeda, yaitu sehari sebelum hari raya Nyepi, dan saat ada upacara Ngaben di Puri Ubud.
Ane pernah cobain kedua2nya, dan ane sangat merekomendasikan agan2 utk nyobain juga..

Ngaben keluarga Puri Ubud


Pawai Ogoh-Ogoh, Nyepi


Sewa sepeda di ubud, bisa langsung dipesan dari hotel tmpt kita menginap, dan pihak hotel akan menyiapkan sepeda langsung ke depan kamar kita.
Harganya mulai dari 25.000 - 50.000 per hari tergantung jenis sepeda yang kita pilih (dan mungkin akan tergantung juga harga di masing2 hotel).

Kalo di ubud, ane selalu nginep di salah satu hotel murah meriah di areal Monkey Forrest.
Uniknya kalau pagi pas sarapan di beranda hotel, kita akan lihat monyet2 dari Monkey Forrest yang main2 ke sekitaran hotel (di genteng, di beranda kamar, atau bahkan di pool).



Awalnya ane sama istri agak takut, tapi setelah dikasitau caranya ngusir monyet sama petugas hotel, akhirnya jadi biasa juga.
Caranya adl pura2 mengetapel si monyet, jadi tangan kita seakan2 jadi ketapel dan narik tali ketapelnya, sambil ngusir dengan suara HUSHHH!
Kalo gak mau pergi juga tuh monyet, yah teriak aja panggil petugas hotelnya.. emoticon-Ngakak
*karena cuma petugas hotel yang bawa ketapel benerannya emoticon-Wink

Perjalanan dimulai dari hotel, sedikit menanjak menuju Ubud Centre (pasar seni ubud & puri ubud), dilanjut ngelewatin jalur utama jalan raya ubud menuju patung Arjuna.



Perjalanan dari hotel sampai di patung arjuna bukan medan yang berat karena sekalipun ada sedikit menanjak, tapi gak akan berasa karena suasana ubud centre yang memang athmosphere nya bikin kita segar mata & pikiran.



Dari perempatan patung Arjuna, ambil jalur ke kiri via jalan raya Tegalalang, sedikit menanjak sekitar 3 km sampai di pertigaan Desa Petulu.
Di sepanjang jalan akan ngelewatin artshop souvenir yang cantik2 nan lucu, jadi buat agan yang lagi hunting souvenir ala Ubud bisa sambil mampir2 deh.

Masuk desa Petulu, kita akan melewati areal pengrajin patung kayu di sepanjang jalan.
Dan yang unik di desa ini ada satu areal perkampungan yang dikenal juga dengan nama Objek Wisata Kokokan, yang sepanjang jalan perkampungannya, di kanan dan kiri jalan banyak pohon2 besar Rumah Burung Kokokan (sejenis burung sawah besar warna putih).



Warga desa disana tdk berani membunuh ataupun mengusir burung2 yang mungkin jumlahnya ratusan ribu di sepanjang jalur itu.
Menurut cerita pernah ada warga desa yang gak sengaja menabrak salah satu burung kokokan, dan tdk lama kemudian sakit parah.



Biasanya burung2 Kokokan akan bisa dilihat paling banyak di pagi hari sebelum mereka pergi mencari makan, dan sore hari setelah mereka datang dari mencari makan.

Dari Objek Wisata Kokokan di Desa Petulu, kita lanjut lagi perjalanan menuju ke Desa Junjungan.
Di sepanjang jalan ini agan akan
lihat sawah2 Ubud yang bisa ngobatin rasa lelah mengayuh sepeda.

Masuk Desa Junjungan, kita akan nemuin satu petak sawah yang sangat terkenal dengan tulisan besar "NOT FOR SALE".
Senimannya temen ane sendiri, nama bekennya adalah Sayur, dia ini lulusan ISI Jogjakarta, yang setelah lulus kuliah dan balik ke Bali, sedih ngeliat sawah2 di desanya banyak dijual ke investor2 yang membangun Villa dan fasilitas akomodasi lainnya.
Tujuan dari dibuatnya tulisan itu adl untuk menyindir warga2 desa lainnya supaya tidak menjual sawah2nya untuk kemudian dijadikan Villa atapun fasilitas wisata lainnya.



Sayur bersama dengan teman2nya di komunitas seni ubud membuat "Luden House" di ujung depan sawahnya yang terkenal itu, yang ditujukan sbg tempat kumpul2 sesama pelaku seni (Lukisan, Recycle Bottle, Tattoo dll).
Siapapun bisa mampir kesana utk sekedar berfoto dengan background sawah "NOT FOR SALE" ataupun mencoba minuman herbal buatan komunitas tersebut yang terbuat dari bahan dasar Jamur (bukan MUSHROOM yang bikin mabuk itu yah).
Tapi kalau beruntung, biasanya anak2 di Luden House suka menyediakan Tuak segar yang baru turun dari pohonnya (ini baru bikin mabuk, kalau kebanyakan).

Di Luden House pernah diadakan konser ditengah pematang sawah, kerjasama Komunitas Luden dengan Superman Is Dead dan byk musisi Bali lainnya.
Ya! biang keroknya adalah Jerinx SID yang cukup bikin pusing pejabat desa disana saat itu.
Heheeh... artinya sindiran Sayur, Jerinx dkk mampu bikin panas kuping oknum2 pemerintah Desa yang menggampangkan ijin pembangunan Villa di Ubud, khususnya Desa Junjungan.



Dari Luden House di Desa Junjungan, perjalanan akan terus menurun melewati areal persawahan Ubud dan beberapa perkampungan2 (tentunya juga banyak Villa2 yang disindir oleh Sayur tadi).

Perjalanan menurun di jalur utama Desa Junjungan akan tembus di Ubud Centre, agan langsung aja ke kanan menuju Campuhan.
Yup! Di tepi sungai Campuhan tempat Slank menghabiskan berbotol2 arak dan akhirnya tercipta salah satu lagu hitsnya "Tepi Tjampuhan".

Di Campuhan, ada satu tempat yang wajib dikunjungin yaitu Museum Antonio Blanco.
Dengan membayar Rp.30.000,- utk turis domestik, agan sudah mendapatkan free welcome drink yang akan disajikan di The Rondji restaurant dengan view Bukit Campuhan di seberang restaurant tsb.



Puas dengan melihat2 lukisan 18+ dari Don Antonio Blanco, dan juga penangkaran Burung Jalak Bali milik Mario Blanco, karena sudah setengah hari perjalanan sepeda, agan sebaiknya break makan siang dulu.

Untuk makan siang, sebelum ke Puri Ubud, agan bisa coba nasi campur bali di Warung Murni (Murni's Warung), yang letaknya persis di sebelah Museum Antonio Blanco.
Murni's Warung ini, bisa dibilang setara dengan Warung Made di Kuta sana.
Jadi kalo Kuta punya Warung Made, Ubud juga punya Murni's Warung, dengan view sungai Tjampuhan.



Perjalanan dilanjut balik menuju ke Puri Ubud (di Ubud Centre).
Sampai di Puri Ubud, agan bisa masuk ke dalam areal Istana Raja Ubud tsb dengan gratis, dan foto2 dengan latar belakang bangunan2 yang masih dipertahankan keasliannya sampai saat ini.



Setelah puas fotoan dan ngerasain suasana jaman kerajaan di Puri Ubud, lanjut menuju Hotel melalui jalur yang melewati restaurant yang sangat terkenal seantero bumi, Bebek Bengil!

Dari pertigaan Bebek Bengil, ambil jalur ke kanan menuju Monkey Forrest, dan kembali lagi ke hotel.

Kalo masih ada waktu, bisa sekalian mampir ke dalem Monkey Forrest'nya.
Tapi hati2 jangan sampe kejadian kayak turis ini ya gan...emoticon-Malu



Sampe hotel, kolam renang yang airnya dingin segar udah nunggu.
Rendeman di kolam renang, ditambah 1 botol beer BANTING, dijamin surga dunia deh gan!

Terima kasih Tuhan, sudah menciptakan Ubud ada di tengah2 kami di Bumi Indonesia ini...
emoticon-I Love Indonesia (S)



sekian dulu tulisan ringan dari ane yg nubi ini...
terima kasih agan2 yg sudah mampir! emoticon-thumbsup

*foto-foto diambil dari berbagai sumber
Diubah oleh tyang.mule.blog 22-11-2014 14:14
0
6.5K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan