laperbangetAvatar border
TS
laperbanget
[Majalah Tempo Terbaru] Hari Pertama Presiden Jokowi

Begadang di Hari Pertama

SORAK-sorai itu membuat Joko Widodo urung naik anak tangga Istana Merdeka. Dalam temaram lampu jalanan, Presiden Indonesia ketujuh yang baru dua belas jam diambil sumpahnya itu melihat samar ratusan orang melambai di balik pagar besi Istana. "Pak Presiden, Pak Jokowi, selamat bekerja," mereka berseru.

Jokowi berbalik, mendekati pagar. Belasan anggota Pasukan Pengamanan Presiden segera berlari kencang dari segala penjuru. Sebagian mengawal Jokowi, sebagian menyisir pagar dan gerbang Istana. Gerakan itu membuat massa kian bersemangat mengelu-elukan, "Hidup Pak Jokowi."

Menerobos deretan tanaman perdu yang menjadi pembatas halaman dengan pagar besi, Presiden menyalami mereka. "Saya dari Ambon, Pak. Kami datang kemarin," seorang perempuan cumiik. Di sebelahnya, lelaki berambut perak memperkenalkan diri: "Saya dari Semarang, Pak, sejak jam enam sore tadi. Maaf, keretanya terlambat." Mereka yang tak disalami mulai memanjat pagar. Ada yang berusaha menarik-narik Jokowi agar mendekat. "Pak, Bu, jangan ditarik-tarik. Itu Presiden, lho," kata salah satu anggota Paspampres.

Namun siapa peduli. "Dia presiden kami, kami tak akan melukai," perempuan berkerudung merah di balik pagar menggerutu. Jokowi mendengarkan mereka, lalu berkata, "Bapak dan Ibu, terima kasih, mohon doanya. Sudah malam, mari semuanya beristirahat supaya besok bisa bekerja lagi." Satu per satu beringsut pergi. Jokowi melambaikan tangan sambil berbalik kembali ke Istana.

Jarum jam menunjuk angka 21.45—waktu Jakarta. Syukuran Rakyat Salam Tiga Jari yang digelar relawan Jokowi di Monumen Nasional lagi seru-serunya. Ribuan orang menyemut di sekitar panggung, tenggelam dalam sukacita perayaan. Ratusan artis Ibu Kota dan internasional bernyanyi dan menghibur rakyat dengan gratis.

Peristiwa hari itu, Senin, 20 Oktober 2014, menurut Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan, adalah tonggak baru sejarah politik Indonesia. Proses transisi pemerintahan berjalan aman dan damai. "Sebuah awal yang baik, setelah berakhirnya kompetisi akbar itu," ujar Zulkifli.

l l l

TIDUR menjelang dinihari, Jokowi mengaku segar setelah terbangun pada pukul 05.15. Itu tidur tambahan setelah Gubernur Jakarta 2012-2014 ini bangun untuk salat subuh pada pukul 04.30. Sebelum mandi, Jokowi menyempatkan diri membaca ulang naskah pidatonya—yang disiapkan Tim Transisi.

Jokowi punya banyak tamu di pagi bersejarah itu. Mula-mula Ketua Umum NasDem Surya Paloh dan Ketua Kantor Transisi Rini Soemarno. Lalu ibundanya, Sujiatmi Notomiharjo, tiba bersama dua paman Jokowi, Miyono dan Setiawan. Mereka sarapan bersama di meja makan besar rumah dinas Gubernur Jakarta. Menunya lontong sayur dan mi goreng. Jokowi memilih sepotong pisang goreng dan racikan godokan kacang hijau, temu lawak, dan jahe serta madu. "Cukup untuk hari ini," katanya kepada Tempo.

Selesai sarapan, Jokowi bersiap sungkeman. Prosesi sungkeman diikuti Iriana dan ketiga anaknya: Gibran Rakabuming, Kahiyang Ayu, dan Kaesang Pangarep. Sesudah itu, Jokowi, yang sudah rapi dengan setelan jas warna hitam, sepatu runcing hitam, dan dasi merah darah, keluar dari rumah menyapa wartawan. Kemudian dia memperkenalkan keluarganya ke publik untuk pertama kalinya.



Setelah itu, keluarga Jokowi duduk meriung, berdoa, lalu berangkat. Di luar, Mercedes-Benz S 600 bernomor B-1925-RFS menderum. Tepat pukul 08.25, mobil antipeluru yang ditumpangi Jokowi dan Iriana bergerak ke Senayan. Jokowi sempat membuka kaca jendela dan melambaikan tangan kepada wartawan serta masyarakat yang berkumpul di Taman Suropati. Hanya butuh sepuluh menit dari Menteng ke Senayan. Jalan lengang karena polisi sudah mengalihkan arus.

l l l

Joko Widodo memasuki holding room untuk bertemu dengan pimpinan MPR dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono serta Wakil Presiden Boediono. Bersama, mereka menyambut para tamu dari 17 perwakilan negara sahabat. Di Ruang Paripurna, ratusan kursi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah, terutama dari koalisi pendukung Prabowo, mulai terisi.

Ketua umum partai penyokong Prabowo terlihat di balkon undangan VVIP. Begitu pula Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, rival Jokowi-Kalla dalam pemilihan presiden lalu. Prabowo bahkan sempat menyalami Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Kehadiran Megawati terasa istimewa karena sudah sepuluh tahun terakhir, terutama di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, ia tak pernah mau tampil.

Tak butuh waktu lama, pukul 10.00, Zulkifli dan pimpinan MPR memulai prosesi. Begitu persidangan dibuka dan Ketua Komisi Pemilihan Umum Husni Kamil Manik membacakan hasil penetapan pemilihan presiden, bergantian Jokowi dan Kalla mengucapkan sumpah presiden dan wakil presiden. Jokowi berganti duduk dengan Yudhoyono, setelah bersalaman dan berpelukan.



Jokowi berpidato. Ia menyapa khusus para politikus yang hadir hari itu, juga Prabowo sebagai "rekan dan sahabat baik", serta menyerukan ke seluruh lapisan rakyat agar bersama bekerja mewujudkan Indonesia yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Hadirin memberinya tepuk tangan meriah pada akhir pidato.

Di layar lebar yang membentang di kawasan Monas dan Bundaran Hotel Indonesia, ribuan pendukungnya bersorak. Mereka bersiap mengarak Presiden. Prosesi ini sebenarnya satu dari sejumlah rencana relawan. Semula, menurut koordinator lapangan gerakan perarakan Panel Barus, Jokowi akan diajak berjalan kaki dari gedung MPR ke Istana. Namun hal itu batal karena soal keamanan. "Ini muncul ketika ada kabar beberapa elite berusaha menjegal pelantikan," kata Panel Barus.

Lalu muncul ide mengarak Jokowi-Kalla dengan kereta kencana. Rencana buyar juga karena dipandang tak pro-rakyat kecil. Gantinya: kereta kuda biasa. Prosesi dimulai dari Bundaran Hotel Indonesia. Dikawal ajudannya, Jokowi dan Kalla turun dari mobil dinas, lalu naik ke kereta kuda. Jakarta dibakar panas terik, 35 derajat Celsius. Namun keduanya tampil sumringah, melepas jas dan dasi, menggulung kemeja putih, mencopot peci, lalu melambaikan tangan. Kereta berderak di tengah lautan manusia.



Butuh dua setengah jam dari Semanggi menuju Istana Merdeka. Akibatnya, acara serah-terima di Istana tertunda. Jokowi dan Kalla baru sampai depan gerbang pada pukul 15.00. Keduanya turun disambut Paspampres dan Susilo Bambang Yudhoyono. Prosesi kemiliteran singkat digelar sebagai pertanda transisi, berlangsung sekitar 30 menit.

Setelah itu, Jokowi menggelar apa yang disebutnya "e-blusukan" via teleconference. Presiden berbicara dengan rakyatnya di pulau-pulau yang jauh: Papua; Aceh, di ujung Sumatera; Manado, Sulawesi. Acara ini nyaris batal karena tak ada yang berani meminta izin sebelum 20 Oktober lantaran presidennya masih Yudhoyono. Menurut koordinator acara Sonny Subrata, izin baru diperoleh setelah Yudhoyono tak sengaja menemukan alat-alat teleconference di ruang pisah-sambut dan setuju dengan ide ini.

Jokowi diberi tahu mendadak, 30 menit sebelum acara. Termasuk rencana selfie di akhir acara dengan 65 relawan media sosial. Repotnya, koordinator lupa melaporkan urusan ini ke Paspampres. Para pengawal mendadak-sontak mencoba mencegah. Namun selfie berlangsung mulus. "Itulah satu-satunya selfie relawan dengan Jokowi di Istana," ujar Sonny.

l l l

Pada pukul 22.00, Jokowi memasuki Istana Merdeka, setelah pesta syukuran rakyat usai. Pekerjaan berat telah menanti: mendiskusikan calon-calon menteri kabinetnya dengan Jusuf Kalla, partner kerjanya selama lima tahun ke depan.

Kalla ditemani Rini Soemarno dan Andi Widjajanto dari Kantor Transisi. "Kami membahas calon-calon menteri karena waktunya juga sudah mepet," kata Kalla saat dimintai konfirmasi pada Rabu pekan lalu.

Salah satu orang dekat Kalla menuturkan, pembahasan malam itu terkait dengan catatan Komisi Pemberantasan Korupsi serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan tentang rekam jejak calon menteri. Catatan itu diberikan langsung KPK kepada Jokowi saat mereka bertemu, Ahad malam, belasan jam menjelang Jokowi dilantik. "Keduanya galau karena jumlah yang harus disingkirkan cukup banyak," ujar politikus ini.

Boleh jadi karena hal tersebut pula malam itu, di Istana, Jokowi dan Kalla memanggil empat dari sejumlah calon bermasalah. Semula Kalla ikut bersama Jokowi berbicara dengan mereka. Namun, kata orang dekat Kalla, Wakil Presiden pulang pukul 01.00 dan hanya ikut berbicara dengan dua dari empat orang itu. "Ketika Pak JK pulang, masih ada dua orang lagi bersama Pak Jokowi," katanya kepada Tempo.

Jokowi menolak menyebut siapa mereka. Ia mengaku sudah begadang di hari pertama menjadi presiden di Istana, menyeleksi para pembantunya. Kelelahan, dia merebahkan diri di kamar tidur sisi timur Istana Merdeka. Saat itu pukul tiga pagi waktu Jakarta.

Agustina Widiarsi, Ananda Teresia, Linda Trianita, Bagja Hidayat

Sumber : Tempo

Komentar TS :
Selamat bekerja, Pak! emoticon-I Love Indonesia
0
2.9K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan