Dari judul thread diatas, apakah kamu mengerti maksudnya ?? atau kamu pernah mengalami hal tsb ? Bila kamu belum mengerti arti dari judul thread diatas, disini saya akan jelaskan maksud dari judul thread tsb dan bila kamu pernah mengalami hal tsb berarti disini kita akan sama2 membahas situasi dan kondisi seperti itu.

Untuk yang belum mengerti judul thread diatas, saya akan bertanya terlebih dahulu kepada kamu tentang sebuah pertanyaan. Apakah kamu pernah mengalami proses yang dinamakan PDKT atau kepanjangannya kalau tidak salah adalah “Pendekatan”. Klo kamu belum pernah mengalami proses seperti itu, mgkn kamu selama ini hidup di hutan atau jangan2 mungkin ada yang salah dalam diri kamu. Mungkin selama ini kamu belum melalui uji klinis sehingga tidak pernah mengalami proses tersebut. Tapi tunggu dulu, disini saya tidak akan membahas panjang lebar tentang proses tsb. Mungkin dilain waktu saja saya akan membahas itu. Yang ingin saya bahas adalah salah satu bagian dari yang namanya proses “PDKT”.

Salah satu malam yang sangat penting dalam proses itu biasa kita sebut dengan “Malam Minggu”. Yupzzz,.. “Malam Minggu Malam Yang Panjang, Malam Yang Asik Buat Pacaran” Dikutip dari salah satu lagu band papan atas Indonesia (Pe*er*an). Bayangkan rasanya ketika kita melewati malam tersebut dengan orang yang kita sayangi. Hhhhhmmmm, rasanya itu Inndahhhh berbunga-bunga seakan kamu akan rela diajak keliling dunia dengan motor yang hanya diisi bensin Rp. 10.000 dan hanya bermodal Rp. 20.000 untuk makan nasi goreng dipinggir jalan. Walaupun sesederhana itu tapi klo kita lewatin malam itu dengan orang yang kita sayangi rasanya itu seperti kamu diajak jalan dengan mobil Mer*y mewah dua pintu ( kayak kulkas aja ) terus diajak makan di restoran mewah bintang 7 ( Kayak obat sakit kepala ). Itu tadi gambaran singkat tentang bagaimana rasanya ketika kita melewati malam minggu dengan orang yang kita sayangi, tapi akan berbeda jauh ceritanya bila kita melewati malam dengan si dia yang tidak kita suka. Hhhmmm disinilah letak permasalahan tsb dan saya akan sedikit membahas dari sudut pandang saya, bukan dari sisi pakar ahli ataupun fakir miskin. Jadi tidak usah terlalu dipikirkan isi thread ini, hanya cukup direnungkan saja.

Saya analogikan seperti ini. Di sore hari yang suram berhubung nanti malam adalah malam minggu, dengan diiringi status jomblo mu yang bertahan lebih dari satu dasarwasa.. kamu merebahkan dirimu sejenak di kasur nan empuk karena sudah melewati rutinitas keseharianmu sambil melamun dan meratapi nasib, sambil berkata dalam hati“mengapa malam minggu ku itu sllu sama seperti malam senin, malam selasa dll”( pegal nyebutin semua malam dlm seminggu ). Itu adalah salah satu kegiatan rutinitas makhluk ciptaan Tuhan yang jaman sekarang itu disebut “JONES”.. bukan orang bule maksud dari istilah tsb tapi kepanjangannya adalah “JombloNgenes”. Ditengah lamunan mu yang semakin meninggi, terdengarlah suara dan getaran dari sebuah telepon genggam milikmu. Kringg... kringg... kring... kringg... ( kita anggap itu adalah suara telepon mu berdering ). Setelah kamu melihat siapa yang menelpon mu di sore itu, ternyata yang muncul adalah nama seseorang yang tidak kamu harapkan. Oke, kita sebut saja dengan inisial “Dia”.

Ada perasaan “delima” ( dilema ) pada saat itu, dilema antara males menjawab telepon tsb atau kalo tidak diangkat nanti kamu dikira sombong lah, angkuh lah, pelit lah, jarang nabung lah, jarang ngepel lah, jarang cuci piring lah.. Pokoknya negative lah kesannya. Secara si dia sudah baik banget sama kamu. Kamu jadi teringat ketika kamu kecebur di got, dia yang nolongin kamu. Ketika kamu ketabrak kucing, dia yang balutin luka na kamu. Pokoknya dia baikk..ikkk.ikkk banget deh sama kamu. Tapi kenapa diatas tadi saya singgung si dia tidak kamu harapkan ?? bisa karena berbagai faktor, salah satunya adalah yang paling sederhana seperti kamu baik kepada dia karena dia sudah baik dengan kamu, tapi si dia menyalahartikan tapi tidak menyalahgunakan kebaikan yang kamu berikan ke dia dan dia menganggap lebih dan spesial ( seperti nasi goring ) kebaikan yang kamu kasih ke dia. Kalo bicara hati kan penuh misteri, cuman kamu sama tuhan yang tahu. Itupun jg klo kamu kasih tahu sama tuhan.

Oke next, dan akhirnya kamu pun menjawab telpon dari dia dengan beribu pertimbangan hingga menghabiskan waktu berjam2 untuk berfikir apakah akan menjawab telpon itu atau tidak dan untungnya dia tetap masih berusaha keras untuk menelpon kamu ( lebay dikit lah ). %$#@#%&^%.....*&^&**&%$#$.....*&%$$%^&** singkat cerita, kita skip saja isi pembicaraan itu dengan mendapatkan kesimpulan bahwa nanti malam kamu akan diajak jalan dengan si dia dan kamu bersedia untuk menemani dia. Oke, nanti aku jemput jam 5 ya kata si dia, kamu pun langsung berfikir klo gw pergi dari jam 5, maka gw akan makin lama menghabiskan waktu bersama dia. Bisa mati dijalan klo gini ceritanya. Akhirnya kamu bilang ke dia, jemput aku jam 7 saja ya. Soalnya aku mau medicure, pedicure, lulur ampe maen di lumpur duluurr.

Singkat cerita waktu yang tidak ditunggu pun akhirnya tiba, dia menjemput mu dengan mobil mewah pemberian sang ayah, berpenampilan menawan walaupun tak rupawan. B’aroma menggoda layaknya taman bunga. Pokoknya si dia so perfect lah…… kamu pun menghampiri dia sambil tersenyum manis man*a group kepada dia walopun di hati ngerasa asem asin group. Rasanya disaat kamu jalan dengan si dia yang tidak kamu harapkan itu seperti kamu jalan dengan wartawan infotaiment. Kamu ngerti maksudnya ?? maksudnya adalah kamu akan dicecar berbagai macam pertanyaan dari A sampai Z terus dari Z balik lagi ke A karena dia ingin mengenalmu lebih jauh. Atau kamu akan diinterograsi seperti tersangka pencurian ayam tetangga. Dari panjang nya pertanyaan yang diberikan, kamu paling hanya akan menjawab “iya”, “tidak”, “oke”, “mungkin”, “terserah”( Singkat padat tak jelas ). Namanya juga udah males jalan sama dia, pasti kan berimbas pada kamu bakal males ngomong sama si dia.

Setelah melalui perjalanan nan melelahkan dan membosankan, akhirnya sampai juga di tempat tujuan yang pertama. Yaitu di salah satu bioskop terkenal di ibu kota. Si dia berencana mengajak kamu nonton film. Dia ingin mengajak kamu nonton salah satu film Indonesia tentang hantu2 gtu yang “Gajebo”. Kamu tahu sendiri lah bagaimana kualitas cerita tentang film2 hantu yang beredar skr ini. Si dia berharap klo nanti kamu bakal ketakutan nonton film itu dan tanpa sengaja kamu akan memeluk dia karena kamu merasa ketakutan. So Sweettt... Eiittsss.. tapi tunggu dulu, kamu kan tidak bodoh2 amat. Pasti kamu sudah tahu taktik yang digunakan oleh si dia yaitu formasi 4-4-2 ( kayak sepakbola gtu ). Akhirnya kamu pun menolak film tersebut dengan alasan ceritanya tidak bagus dan memilih untuk menonton film yang b’tema komedi saja agar rencana yang dia sudah buat hancur berantakan. Berarti kamu menggunakan formasi 7-2-1 ( formasi bertahan ). Akhirnya kamu dan dia menonton film b’temakan komedi tsb. Disaat semua orang tertawa karena kelucuan film tsb, kamu malah meneteskan air mata. Loh kok bisa, Krn kenapa ? Karena kamu sedih dengan cerita malam minggu mu yang menyedihkan dan membosankan ini.

Setelah selesai menonton film tersebut, akhirnya si dia mengajak kamu makan malam alias dinner ( bhs. Kerennya ). Dia berencana mengajak kamu ke restoran italia nan mewah. Intinya sih biar kamu terkesan dengan si dia. Dikarenakan kamu sudah bosan, jenuh, malas, capek, lunglai, lemah, letih, lesu menemani si dia. Kamu pun berusaha memutar otakmu 360 derajat untuk mencari alasan agar bisa pulang secepatnya dan segera mengakhiri penderitaan ini. Cringg..crinngg..cringg akhirnya kamu mendapatkan ide. Ide apakah itu ??

Kamu mengambil telpon genggam mu b’pura2 lihat2 sms atau apalah itu. Diselah2 itu, kamu mengaktifkan nada dering telpon kamu yang seolah2 kamu ditelpon oleh ibu mu. Tulalit..tulalitt..tulalit.. tulalit akhirnya hp kamu berdering, si dia pun b’tanya kepada kamu siapa yang menelpon. Kamu pun dengan meyakinkan menjawab, Ibu ku yang nelpon.. bentar dulu ya. Kamu pun b’pura2 mengangkat telpon dengan sedikit b’sandiwara. Halo bu, kenapa telpon?? Kamu b’pura2 menjawab telpon itu. Dan secara tiba2 kamu berteriak sekeras2nya hingga orang yang jaraknya 2km dari kamu mendengar teriakanmu. “RUMAH KITA KEMALINGAN”.. oke, baik bu.. saya akan pulang sekarang juga. Si dia pun bertanya kepada kamu dengan penuh rasa penasaran. Rumah siapa yang kemalingan??? Kamu pun b’pura2 memasang ekspresi panik menjawab pertanyaan dia. Tadi Ibu nelpon ngasih tau kalo rumah ku kemalingan. Tadi katanya ada pencuri yang masuk rumah dan dia ngambil duit sebesar Rp. 2.000 perak. Astaga, sudah lapor polisi ?? dia pun b’tanya lg. Sudah, sudah.. tadi katanya ibu sudah melaporkan ke hansip depan rumah. Kamu pun meminta dengan sesegera mungkin untuk diantar pulang kerumah. Dan dengan perasaan panik pun dia segera mengantarkan mu pulang.

Akhirnya sampailah kamu didepan rumah. Biar aku temenin kamu masuk kedalam rumah, dia pun menawarkan jasa. Kamu dengan sigap langsung menjawab, tidak usah. Nanti takutnya pencuri itu masih ada di dalam rumah. Nanti kamu kenapa2 lagi. Biar aku saja yang urus, kata kamu. Karena si dia penakut dan memilih bermain aman, akhirnya dia pun b’pamitan kepada kamu untuk langsung pulang. Dan dalam hati kamu pun b’syukur akhirnya Malam Panjang dengan si dia yang tidak kamu suka berakhir sudah. THE END

5 menit = 5 jam bila kita melewati dengan seseorang yang tidak kamu suka dan 5 jam = 5 menit bila kita melewati dengan seseorang yang kita suka. Brt 5 menit terasa 5 jam atau 5 jam terasa 5 menit?? Semua itu tergantung dari situasi dan kondisi yang kamu jalani.

Makasie gan sudah bersedia mampir di cerita fiktif karangan ane sendiri.
kalo ada saran dan masukkan monggo gan.