Kaskus

News

nymanafAvatar border
TS
nymanaf
Transformasi Aipda Budiman si “Polisi Brengsek“
Aipda Budiman sekarang berdinas di Polsek Bungursari Polres Purwakarta. Beliau menyebut dirinya sendiri di masa lalu sebagai "polisi brengsek" (tanpa memberikan detil kebrengsekannya tersebut seperti apa, namun sekilas saya lihat di liputan Kick Andy “Mendayung Menebus Masa Lalu” beliau tipikal orang lapangan yang “keras”). Saat berdinas di Polda Jawa Barat, beliau merasa jenuh tinggal di kota akhirnya beliau memutuskan pindah ke daerah (beliau menyebutnya pindah "nakal"). Namun sejatinya malah membawa beliau ke arah kebaikan. Seperti pengakuan istri beliau yang menyatakan bahwa sosok suaminya dulu jarang pulang sekarang hanya pergi saat berdinas sehingga menjadi lebih sering di rumah; berwatak keras sekarang menjadi pribadi yang berakhlak berbeda, lebih sayang anak dan istri dan tidak pernah meninggalkan sholat lima waktu.

Aipda Budiman (biasa dipanggil Abah Budiman) mendirikan pondok pesantren dan panti asuhan seluas 600m persegi dengan biaya patungan dengan istri. Gajinya sebagai polisi, ia gunakan untuk biayai pesantren & panti asuhan gratis yang ia dirikan. Di awal pendirian pesantren tersebut terjadi gesekan dengan masyarakat sekitar yang memberi label pesantren tersebut sesat. Seiring berjalannya waktu, masyarakat pun menerima keberadaan pesantren tersebut dan mempercayakan pendidikan anak-anak mereka di lembaga yang Abah Budiman kelola.

Harapan Abah Budiman mendirikan pondok pesantren tersebut selain tempat determinasi masa lalu, juga beliau berharap bisa menjadi makhluk sosial yang sukses mendekatkan diri pada Sang Khalik.

Spoiler for Aipda Budiman:


Spoiler for Bhayangkari:






NOTE :: Pendapat pribadi saya godaan dan tantangan di tiap-tiap jenjang pangkat berbeda-beda. Semakin tinggi wewenang seseorang semakin tinggi pula kesempatan untuk menyalahgunakannya. Aipda Budiman yang menyebut dirinya sendiri sebagai “polisi brengsek” adalah otokritik. Level “brengsek”nya polisi pun bisa jadi ada levelnya seperti jenjang pangkat. “Brengsek”nya bintara jelas berbeda dengan pama, pamen bahkan pati. Nah … berkaca dari kisah Aipda Budiman tersebut, transformasi beliau tidak lepas dari tiada terputusnya doa istri sholehah. Doa Bhayangkari beliau di ijabah oleh Allah SWT, suaminya mendapat hidayah dan mampu berhijrah. Kisah ini sangat inspiratif, semoga ada setidak-tidaknya ada seorang Bhayangkara lain atau bahkan lebih banyak yang siap, yang akan atau yang sudah berhijrah seperti Aipda Budiman. Semoga. Aamiin.
0
20.9K
26
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan