bsantoAvatar border
TS
bsanto
Eksportir Indonesia Perlu Edukasi Regulasi Pasar
Yogyakarta (HimbaraNews) - Perusahaan eksportir Indonesia masih memerlukan edukasi tentang regulasi ekspor untuk menembus pasar Amerika Serikat, kata Economic Councelor dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, James Mullinax.

"Banyak persoalan terkait dengan persyaratan perdagangan lintas negara yang belum dipahami oleh eksportir Indonesia seperti standar kualitas, persyaratan lisensi, `shipping`, dan perlunya agen sebagai penghubung," katanya di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Selasa.

Pada diskusi "Indonesia-USA Relations: Opportunities and Challenges Under Jokowi Administration", ia mengatakan hal itu yang menyebabkan volume ekspor Indonesia-Amerika masih rendah, setara dengan angka perdagangan Amerika dengan Panama, sebuah negara kecil di Amerika Selatan.

"Edukasi itu antara lain pelatihan teknis perdagangan antarnegara, mendorong kewirausahaan, dan pengenalan pasar Amerika," katanya.

Menurut dia, banyak pengusaha Indonesia yang memiliki ide bagus dalam pengembangan usaha dan produk andalannya, tetapi tidak tahu referensi dan cara mencari pasarnya di Amerika.

"Untuk melaksanakan program edukasi tersebut universitas adalah mitra strategis bagi Amerika," katanya.

Ia mengatakan terpilihnya Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) dalam Pemilu Presiden pada medio Juli 2014 merupakan peluang emas bagi hubungan ekonomi dua negara.

Apalagi Jokowi berkomitmen untuk menjalankan diplomasi ekonomi yang lebih menekankan pencapaian kesejahteraan rakyat melalui aktivitas ekonomi.

"Hal itu tentu semakin membuka peluang kerja sama lebih luas dengan AS sebagai mitra ekonomi utama baik dalam bidang in¿vestasi maupun perdagangan," katanya.

Menurut dia, dalam kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudoyono, Indonesia dan AS telah meluncurkan Kemitraan Komprehensif AS-Indonesia pada November 2010.

Kerja sama itu fokus pada isu energi, keamanan, perdagangan dan investasi, demokrasi, masyarakat madani, pendidikan, serta isu iklim dan lingkungan hidup.

"Di bawah payung kerja sama itu Jokowi akan dapat memanfaatkan secara maksimal kesempatan perdagangan dan investasi dengan AS, sekaligus mengembangkan kerja sama di luar isu ekonomi yang membawa kemanfaatan bagi seluruh rakyat Indonesia," katanya.

Diskusi itu merupakan hasil kerja sama America Institute for Indonesian Studies (AIFIS) dengan Lembaga Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) dan Jurusan Ilmu Hubungan Internasional pada Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

sources: http://himbaranews.com/berita-322-ek...asi-pasar.html
0
755
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan