DTX seri 700 adalah drum elektrik mid-high level di jajaran produk Drum Elektrik Yamaha. Untuk pasar indonesia ada 2 varian, DTX700K dan DTX750K.
Jika hanya dilihat dari gambar brosur, kedua varian tersebut sekilas hanya berbeda di jumlah cymbal saja, Tapi sebenarnya perbedaannya cukup signifikan, begitu juga dengan harganya dimana DTX750K rata rata ditawarkan lebih mahal sekitar 35% dibanding DTX700K.

Berikut Perbedaan kedua Varian DTX700K dan DTX750K
- Snare Pad pada 700K menggunakan XP80 (8 inch 3 zone TCS Pad) Terattach pada Rack, Pada750K menggunakan XP100SD (10 inch 3 zone TCS Pad dengan controller untuk mengedit pitch snare tanpa harus masuk ke menu di modul) berdiri terpisah menggunakan Snare Stand, Jadi tidak perlu banyak utak atik setting CrossTalk untuk menghindari false trigger akibat getaran yang merambat dari rack pada saat memukul pad lain.
- Tom Pad pada 700K menggunakan XP70(7 Inch single zone TCS Pad) sedangkan pada 750K menggunakan XP80 yang sudah 3 zone.
- Cymbal pada 700K menggunakan 2 Cymbal PCY135 (13 inch 3 zone cymbal), sedangkan pada 750K ditambah satu lagi Cymbal PCY155 (15 inch 3 zone cymbal).
- Rack pada 750K ukurannya lebih lebar, supaya dapat mengakomodir Tom Pad yang lebih besar dibanding 700K.


1. Tambah Tom atau Cymbal.
Pada DTX700K Terdapat port tambahan yang kosong, 2 buah port 3-zone ( di port no 7 dan no 11), 1 port single zone (port no 10, konek melalui dtx-in di kp65), dan 1 port khusus (port no 12) untuk perangkat hh65/RHH135 dijadikan bass drum pedal. Untuk DTX750K port no 7 nya sudah terpakai untuk crash cymbal kedua, jadi port 3 zone yang kosong hanya di no 11.
Untuk port 3-zone bisa dipakaikan tom / cymbal 3 zone seperti XP-80, TP70S, PCY100, PCY135 dlsbnya dan berjalan full 3-zone, bisa juga dipakai untuk tom/cymbal single zone seperti XP-70, TP70, PCY90AT dan tentunya berjalan sebagai single zone.

Untuk port single zone (port no 10), bisa di konekkan untuk perangkat single zone, dan juga perangkat 3-zone, dengan catatan Jika perangkat 3-zone dikoneksikan pada port single zone, maka perangkatnya akan berjalan sebagai single zone dan Kabel yang digunakan harus kabel mono supaya terdeteksi dengan baik.







2. Tambah bass pedal.
Umumnya untuk mengubah konfigurasi standar single bass drum supaya menjadi double bass drum, adalah dengan mengganti single pedalnya menjadi double pedal. Tapi bisa juga dilakukan dengan menggunakan HiHat Control HH65 atau hihat control dari RHH135 di konekkan ke port khusus (port no 12) sehingga menjadi pedal kedua untuk bass drum. Penggunaan hihat control pada RHH135 sebagai double bass drum berpotensi menghasilkan crosstalk pada hihat, sehingga suara hihat juga kadang ikut terdengar, Jadi untuk penggunaan sebagai double bass drum, lebih baik menggunakan hh65, tentunya lebih baik lagi jika menggunakan pedal double beneran. Satu satunya kekurangan jika menggunakan double pedal asli adalah posisi pukulan kick berada di pinggir kickpad, tidak tepat di tengah seperti halnya pada pedal single. Jadi sensitivitasnya baik di sisi pad (di sisi belakang KP65) ataupun di modulenya perlu di setting.
Untuk Mensetting sensitivity di KP65, tinggal putar knob sensitivity yang berada di sisi belakang KP65. Jika sudah dimentokin tapi masih dirasa kurang, coba juga lakukan penambahan gain dan sensitivity untuk kickpad melalui modulenya.

Cara menambah gain:
Tekan menu -> trigger -> pad -> pad type (kemudian tekan pedal drumnya supaya otomatis langsung terpilih port kickpadnya), scroll ke bawah, pilih gain, dan lakukan penambahan gainnya

Cara menambah sensitivity:
Tekan menu -> trigger -> pad -> pad type (kemudian tekan pedal drumnya supaya otomatis langsung terpilih port kickpadnya), scroll ke bawah, pilih sensitivity -> head/bow. Nilai defaultnya 1.0, ubah nilainya untuk menambah sensitivitasnya, maksimumnya bisa sampai 2.0