satarkuAvatar border
TS
satarku
Cerpen Konyol di Luar Nalar dan Gak Nyambung, Luculah kayaknya.
Cerita Ini saya buat tahun 2009

ARJUNA DAN SERIBU CINTA

Wardha melotot memandang kearah ku, Ia seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja aku ucapkan, “Sudalah kitakan bisa berteman..” Kataku menenangkan. “Tidak, kau harus menjadi kekasihku, kau tidak pernah menghargai pengorbananku, apa kamu tidak ingat bahwa aku pernah mencuri sebatang rokok diwarung Mbok Sumi, hanya karena kamu tidak punya uang untuk membeli rokok.” Kata Wardha sambil terus melotot, matanya sudah hampir copot. Ya, memang Wardha telah melakukan itu untuk ku, tapi pada saat ia melakukan itu, Ia ketahuan Mbok Sumi, dan dihukum menjadi pembantu selama 7 hari untuk membersihkan kandang ayam. Tapi ini bukanlah hal menyulitkan bagi Wardha, karena memang dia hobi membersihkan kandang Ayam, kadang kalau ada waktu luang Ia juga sering mencari kutu dibadan ayam piaraanya. “Tapi aku tidak bisa… aku sudah mempunyai kekasih” Kataku lagi, Wardha semakin melotot, dan akhirnya matanya jatuh, ia kebingungan mencari matanya yang menggelinding, dan aku pergi meninggalkannya pada saat Ia sibuk mencari matanya.

Aku kasihan pada Wardha… Tapi aku telah memiliki kekasih. Belum selesai aku merenung, tiba-tiba Putri datang dengan senyum manis, sangat manis sekali. Tapi aku heran kenapa bukan bibirnya yang merah, tapi giginya. Ternyata ia lupa sikat gigi, ah bukan lupa Ia memang tidak suka sikat gigi, atau lebih tepatnya dia gosok gigi setiap empat puluh hari sekali. Ah… ternyata warnah merah itu adalah kulit rambutan, ia memang hobi makan rambutan bersama kulitnya, terbukti semua kulit rambutan menyangkut digiginya. Tapi aku sayang dengan wanita cantik satu ini. “Mas… teman aku yuk mandi di empang” Katanya manja. “Sayang…. Kenapa sih kebiasaan lama kamu gak sembuh-sembuh, entar kamu disangka ikan lele loh, kayak minggu kemarin” Kataku memberi penjelasan. Ya.. minggu kemarin Putri pernah dijaring sama warga setempat yang menyangkanya ikan lele karena ia memang suka mandi di empangnya Pak Kardi. “Ya… kan gitu… mas payah…” Kata Putri sambil bersungut-sungut seperti ikan lele.

Aku bingung, memilih Wardha atau Putri. HP aku berdering, “Ya.. aku jemput di Mall ya..” Suara ku pada Dewi melalui HP. Aku sampai di Mall, Kulihat Dewi dengan anggunya telah menunggu aku disebuah café, Ia canti, cantik sekali, ia mengenakan busana seperti penyanyi sinden lengkap dengan sanggulnya. “Sayang kita kan sedang tidak pergi kondangan…” Kata ku sambil duduk dikursi yang ada didepannya. “Ini hanya untuk kamu sayang… kamu sangat Istimewa bagiku, aku ingin kamu segera melamarku, masalah mas kimpoi, gak usah dipikiri, bawa aja kambing dua ekor, tapi aku minta dibuatin kandangnya loh…” Kata Dewi manja sambil mengedip-ngedipkan matanya. “Iya… tapi kita tunggu waktu yang tepat…” Kata ku menjelaskan. Aku terkejut karena baru sadar, ternyata Dewi telah memesan makan kesukannya, Ayam rebus yang masih ada buluhnya, ia memang paling tidak suka kalau makan ayam yang buluhnya dibersikan. “Ayo makan…” Ajaknya padaku, setelah itu ia makan begitu lahapnya. “Sayang… kamu bukan musang, masak sih makan ayam sama buluhnya…” Guman ku dalam hati.

Panas sekali hari ini, syukurlah aku baru tiba ditempat kost ku, hari yang melelahkan bagiku karena aku baru saja selesai bekerja yaitu menarik odong-odong. Tapi sesampainya di tempat kost aku terkejut, karena klihat Yohana dan Yuli bertengkar habis-habisan. “Dasar kamu panci item….” Kata Yona pada Yuli. “Apa kamu bilang aku panci item…, Kamu tuh semprong lampu” Kata Yuli gak mau kalah. “Radan Mas Ipoel itu pacar aku ya…. Walaupun pekerjaannya hanya seorang penarik Odong-odong tapi aku sangat mencintainya.” Kata Yoana sewot. “Tapi apa kamu tahu, ban odong-odong itu terbuat dari bibir aku…” Kata Yuli gak Mau kalah. “Ah baru.. bannya saja, jari-jari odong itu terbuat dari gigi aku” Kata seorang wanita lainnya, Oh ternyata Lisa juga ada disana aku tidak melihatnya karena ia duduk diatas lemari. “Ah sudah… aku tidak mau tau yang penting kalian harus meninggalkan Dia, karena dia miliku seoarang” Kata Yoana sambil mencabut jendela dan berusaha melemparkan kearah Lisa dan Yuli. Tapi jendela itu sangat sulit dicabut. Aku melihat Yoana berjalan ngesot kebelakang. Astaga ternyata Yoana mengambil bak mandi dan meleparkannya kearah Yuli. “He… jangan main kasar donk…” Kata Yuli sambil meraih rambut Lisa. “Eh kok aku yang jadi sasarannya, kan Yoana yang melempar kamu” Kata Lisa menahan sakit, dan akhirnya rambut itu copot. “Kamu yang deket sih…” Kata Yuli sambil memegangi rambut Lisa.

Liz Fang… aduh aku jadi ingat dengan gadis manis, putih nan bersih ini, cinta kami terhalang oleh orang tuanya, Orang tuanya ingin menjodokan dia dengan juragan pisang dikampungnya. “Masak kamu pacaran dengan biawak..” Kata orang tuanya pada saat aku datang kerumahnya malam itu. Aku sedih, setelah berkaca sepertinya aku memang mirip biawak (Wakakak. Puas….) “Maaf sayang kita gak bisa bersatu..” Kataku menenangkan Liz Fang, yang dari tadi kebingungan seperti menahan buang air besar tiga hari. “Aku tidak perduli kita harus menikah…” Kata Liz Fang dengan air becucuran, air itu keluar dari hidung dan telinga. “Liz, kita harus memasrahkan cinta kita… kamu pasti bahagia dengan juragan pisang itu” Kataku menenangkan. “Tidak mau… tidak mau… aku ingin hidup dan mati bersamamu…” Kata Liz mengelupur-gelupur ditanah seperti ular sawah.

Wow… dadaku selalu berguncang hebat kalau mengingat kekasihku yang satu ini. Nina namanya, Ia cantik, energik dan sedikit bedaki, tapi itu tidak jadi masalah, bagiku daki Nina menjadi daya tarik tersendiri bagiku, untung saja kulitnya tidak bersisik, kalau bersisik pasti ia disangka ikan gabus (badau). Ah… jadi ingat kejadian beberapa minggu lalu saat kami ke pesta teman Nina yang sedang menempuh hidup baru. Tanpa dipanggil oleh pembawa acara keyboardtan dipesta itu Nina lansung menuju panggung dan merebut mic itu. “Woi… serahkan mic itu…” Kata Nina. Pembawa acara itu ketakutan dan menyerahkannya kepada Nina. Nina mengirah dirinya sedang bernyanyi, tapi kami yang mendengarkan, Nina tidak ada ubahnya seperti ayam betina yang habis bertulur dan sesekali seperti ayam jantan yang sedang kukuruyuk, Ah.. Nina dari gayamu yang inilah yang tidak bisa aku lupakan. Tapi…apa yang terjadi kami diusir oleh penyelenggara pesta itu, karena pada saat Nina bernyani semua hidangan dimeja makan menjadi basi. Ah Nina, aku juga tidak tahu kenapa semua makanan yang kamu pegang menjadi basi, besi yang kamu pegang menjadi berkarat, ternyata keringat mu beracun. Maaf inilah alasanku untuk memutuskan mu. ckikiiki

Shinoda, nama yang unik, seunik dirinya, Ia orang Sunda tapi mengaku-ngaku orang Jepang, gak tahu malu, ya ungkapan itu sering keluar dari mulut teman-temannya. Tapi soal berbusana Ia jagongnya, seneng juga dibilang punya pacar model. “Ayo… kita udah terlambat neh…” Kata ku dari luar kamarnya, pada saat aku akan menjemputnya ke suatu acara mewah. “Ya.. ampun dirimu cantik sekali sayang….” Kata ku mau muntah saat melihat Shinoda keluar. Wajah Shinoda berseri-seri, sepertinya ia sangat puas dengan penampilannya malam itu. “Kamu dapat ide dari mana, merancang baju sebagus ini sayang.” Tanyaku menyelediki. “Dari gaya orang-orangan sawahnya Pak Karmen, semalamkan aku nyari belut, aku liat neh mode bagus banget, tenang sayang teman-teman kamu pasti bangga padamu karena memeliki pacar seorang model seperti aku” Katanya sambil cekakaran. “Tapi apa tangan kamu harus melintang terus seperti itu…” Tanya ku bingung. “Ya.. kamu liat donk bentuk tangan orang-orangan sawah, kan selalu melintang..” Iya juga ya… kataku dalam hati… Oh ternyata dilenggan baju itu memang diberi bambu. Oh…. Kekasihku dirimu ingin menjadi seperti orang-orangan sawah tapi bagiku kamu sperti Jalangkung. Pikirku dalam hati sambil merinding. Inikah pilihan ku aku jadi bingung.

Perjalananku untuk mencari cinta terus saja berlanjut, dan sekarang aku menemukan gadis lugu yang keibuan Siti Hajar namanya. Ia sangat keibuan. Dan yang aku kagum dia memanggil semua orang dengan sebutan nak, supir angkot yang lebih tua dipanggil nak, penjaga wc umum yang sangat tua juga dipanggil nak, pamanya dipanggil nak, ah.. aku bisa memakluminya inilah bakat keibuannya, aku hargai ini. “Siti.. kalau kita menikah nanti kami ingin punya anak berapa?” Tanya ku padanya dimalam yang penuh bintang itu.”Aku sayang sama anak-anak, jadi aku pengen punya anak 23 orang” Katanya dengan lugu, kembali bakat keibuannya keluar. 23 orang pasti rumah kami akan jadi pasar, pikirku dalam hati “Bagaimana kalau kita tambah 17 orang lagi, biar pas 40 orang” Kata ku agar hatinya senang. Ah Siti banyak sekali anak yang kau inginkan. Jangan panggil aku Nak, kumohon… aku kan kekasihmu.

Setelah beberapa minggu aku menghindar dari gadis-gadis luar biasa itu, aku jadi merasa kesepian. Sebenarnya aku ingin meilih salah satu diantara mereka tapi aku takut ada hati yang terluka. Pilih Wardha, aku takut dengan matanya yang bisa bongkar pasang, pilih Dewi, aku takut diamuk warga karena ayamnya pasti akan ada yang hilang setiap hari, pilih Putri, aku belum sanggup kalau harus mandi diempang setiap hari bisa jadi lele betulan aku. Ah aku semakin binggung, atau aku pilih Yoana saja, wanita perkasa berbulu kaki lebat, atau Yuli sibibir runcing nan tanjam, atau Lisa saja yang memiliki hobi menato gigi, Ah.. Pusing… Pusing… Oh… kenapa bayangan-bayangan wanita wanita hebat itu selalu ada dalam pikiranku, siapakah yang harus aku pilih.

Pikiranku kembali menerawang dan berhenti pada sosok gadis-gadis cantik lainnya, gadis-gadis yang pernah singgah dihatiku, Liz Fang tidak mungkin Ia memilih aku, pasti dia lebih memilih juragan pisang pilihan ayahnya. Apa aku harus memilih Nina sikeringat beracun, bisa lumutan badanku kalau disentuhnya, tapi tidak bisa kupungkiri aku suka dakinya. Ya aku sudah menentapkan pilhanku, Shinoda, ya dia orangnya, tapi… aku takut membawanya ke mall, pasti dilarang satpam orang-orangan sawah gak boleh masuk mall, Ah ternyata bukan dia pilihanku. Owh… wanita keibuan ini pasti pas denganku Siti Zahara, tapi… apa jadinya kalau dia memanggil ibuku dengan sebutan nak, dan selanjutnya ibuku memanggil dia Ibu mertua, wah.. gawat neh.. Pusing… Pusing…

Aku tertidur karena lelah memikirkan siapa yang aku pilih, Ah.. bermimpikah aku. Cantik sekali wanita itu. Rambutnya panjang terurai, Ah ini wanita idamanku. Aku mendekati wanita cantik yang berdiri membelakangiku sambil garuk-garuk kepala sekuat tenaga, aku harap kakinya tetap berpijak pada bumi, karena aku takut memiliki istri makluk halus. “Angel…., Angel Lisa.” Ia menyebut namanya dengan tersenyum, giginya yang dipasangi kawat duri seperti pagar rumah terlihat indah. “Nama yang indah…” Kataku. “Sedang apa dirimu disini… wahai gadis yang merona pipinya..” Kataku sedikit menggoda. “Aku adalah putri kayangan, aku diturunkan kebumi hanya gara-gara makan buah pace (mengkudu) kayangan, aku sangat suka makan buah pace (mengkudu), aku hanya bisa kembali kekayangan kalau aku menemukan Sun Gokong, untuk mengantar aku kesana, tapi kenapa aku bertemu dengan Patkai disini, tapi tidak apalah, langsung aja ya, apa kamu mau menjadi suamiku?” Kata Lisa sambil terus menggaruk kepalanya, dan sekarang makin keras. “Ah… siapa yang tidak mau menjadi pendamping wanita cantik seperti mu…” Kata ku. “Tapi kenapa dirimu terus menggaruk kepala….??” Tanya ku penasaran. “Selain suka makan buah pace (mengkudu) aku juga suka memelihara kecoak dirambutku, kalau nanti kamu menjadi suamiku aku ingin setiap hari kamu memberi kocoak-kocoak ini makanan” Katanya malu-malu manahan sakit, karena kawat duri yang dipasang digiginya nyangkut dibibirnya. Hah….!!! Aku tersentak dan terbangun dari tidurku.

Oh… ya.. hari ini aku ada janji jumpa dengan teman chatingku namanya Wiwid Trilili, belum pernah ketemu hanya lihat Photonya aja.. cantik sih.. walaupun lubang hidungnya terlihat begitu besar, semoga Ia tidak seperti dalam photonya. Ups… itu dia, wew… cantik sekali kulitnya hitam manis dan agak bersisik sedikit… ini dia gadis pujaanku, gumanku dalam hati. Tapi kenapa dia memakai cadar… ya.. aku bingung. “Wiwid ya…?” Tanya ku setelah ada didepannya. Ia tidak menjawab, ia hanya melenggak-lenggokan tubuhnya karena malu atau menahan sakit karena bisulnya mau pecah (hehe…mungkin kek gitu) “Kok gak dijawab…” Tannyaku lagi. Dengan mata indahnya ia menatap kearahku, aku tidak bisa memastikan mimik wajahnya, karena sebagian wajahnya tertutup cadar. Ah gadis ini sangat pemalu sekali, pikirku. “Bicara… sesuatu donk.. masa kita diam-diaman kayak gini?” kataku lagu… “Aku malu…” Ah dia bersuara dan ini membuat aku semakin penasaran “Malu…. Malu Kenapa?” Tanyaku lagi. “Malu untuk mebuka cadarku…” Katanya. “Aku kan tidak memintamu untuk membuka cadar..” Kataku lagi. “Tapi aku ingin membukanya..” Katanya memaksa. “Oh… yauda buka saja… gak papa kok…” Kataku. Dengan gerakan lambat ia membuka cadarnya. Dan…. Ah ternyata.. bulu hidung Wiwid Trilili panjang dan lebat sekali, bulu hidung itu dikepang dua dan diikat dengan pita warna merah dan kuning. Ahcc… kataku, sejenak aku tidak sadarkan diri.

Semenjak mimpi aneh dan kejadian itu, aku tambah binggun, padahal aku sudah ingin sekali menikah, aku tidak tahu dengan siapa aku menghabiskan uang sebanyak ini (ckickcic), akhirnya ada teman aku yang menyarankan agar aku datang saja kepenasehat cinta yang terkenal di kota ini. Fitria Susilaning, ya itu nama penasehat cinta yang sangat terkenal, sudah banyak kasus yang bisa diselesainya, kata kawanku, dan sekarang aku harus membuktikannya. “Ya.. masuk…” Suara seorang wanita yang agak serak memepersilahkan aku masuk. “Silahkan duduk…” Katanya setelah aku masuk, tapi aku terkejut. “Loh… bukannya mbak yang jualan jagung bakar disimpang tiga itu, kan…?” tanya ku, karena aku yakin pernah mengenalnya. “Ya.. kamu benar…, sekarang aku sudah ahli profesi.. sebulan lagi aku juga akan ahli profesi…” Katanya. “Menjadi apa mbak…” Tanyaku… “Penjaga WC umum di terminal.. yang ini sih sebenarnya buat sampingan aja, hobi sih” Jawabnya sambil ngebor kayak Mbak Inul. “Mbak suka juga ngobor ya… kayak Mbak Inul” Tanyaku… “Bukan ini bawaan semalam belum ilang, pegel.. soalnya aku juga buka jasa pembuatan sumur bor, semalam baru ngebor tujuh sumur..” Ia menjelaskan. Oh….. benar-benar wanita yang hebat, pikirku. “Jadi bisa kita mulai sekarang mbak…” Dan akhirnya aku menceritakan semua permasalahaan ku tentang percintaan. “Wah… kalau dilihat dari garis tanggan mu…. Kamu cocoknya menjadi suamiku, entar kalau kamu kebelet diterminal tak kasih gratislah…buang hajat sepuasnya” Katanya… dan aku pingsan untuk kesekian kalinya.

Ah… sudahlah.. aku menyerah dengan cinta, aku turuti saja keinginan orang tuaku yang akan menjodohkan aku dengan Janda kaya pengusaha sate bekicot dikotaku. Nyi Cocot namanya, walaupun orangnya tidak secantik dan sehebat para wanita yang pernah singgah dihatiku, tapi apa salahnya aku mencoba untuk mencintainya, aku mencoba untuk membuka hatiku. Oke aku siap untuk menjadi Ayah dari ketujuh anakmu. Kuharap cinta ini abadi….
0
4.2K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan