toyoberasAvatar border
TS
toyoberas
Lion Air berambisi caplok bandara Halim

JAKARTA. Tak puas menjadi maskapai penerbangan, kini Lion Group ingin melebarkan sayap bisnis sebagai pengelola infrastruktur bandar udara (Bandara). Lion mengincar jadi operator Bandara Halim Perdanakusuma (Halim) Jakarta, yang kini masih dikelola oleh PT Angkasa Pura II.
Lion Group bekerjasama dengan Induk Koperasi TNI Angkutan Udara (Inkopau), membentuk perusahaan patungan bernama PT Angkasa Transportindo Selaras. "Lion Group porsinya 80% dan 20% milik koperasi TNI AU," kata Kepala Humas Lion Air, Edward Sirait kemarin (14/10).
Rupanya, Lion sudah mempersiapkan rencana itu sejak 10 tahun lalu. Hasilnya pada tahun 2006, perusahaan milik Rusdi Kirana itu telah meneken perjanjian kerjasama pemanfaatan lahan di Halim seluas 21 hektare (ha).
Melalui perjanjian itu, Lion Group berkesempatan mengelola Halim hingga tahun 2025. Untuk pengembangannya, Lion menggandeng PT Adhi Karya Tbk sebagai pembuat desain dan kontraktor.
Pada tahap awal pengembangan, Lion memberi tenggat waktu kepada Adhi Karya untuk menyelesaikan perluasan terminal, membangun taxi way, apron, gate dan garbarata selama sembilan bulan. Dengan asumsi pekerjaan konstruksi dimulai bulan depan, Lion memprediksi bisa mengoperasikan Halim mulai Juli tahun depan.
Rencana pengembangan lain, Lion ingin menambah kapasitas terminal menjadi 12 juta penumpang dan 17 gate. Plus, membangun fasilitas i monorel, underpass, hotel dan meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE). Total nilai investasi pengembangan terminal dan monorel sekitar Rp 5 triliun.
Lion dan Inkopau berencana mengkhususkan Halim untuk penerbangan maskapai full service. Nantinya, tak cuma maskapai penerbangan Lion Group yang menerbangai bandara itu. "Ini statusnya bandara umum. Mudah-mudahan setelah ini akan terwujud secara business-to-business," imbuh Edrward.
Sementara itu, Angkasa Pura II sebagai operator Halim tampak geram dengan klaim Lion yang akan mengembangkan bandara tersebut. Daryanto, Sekretaris Perusahaan Angkasa Pura II bilang hingga saat ini yang ditunjuk sebagai pengelola Halim adalah Angkasa Pura II.
Bahkan, izin konsesi yang dikantongi Angkasa Pura II masih cukup panjang, meskipun tak memerinci sampai kapan akan berakhir. "Ini masih berproses. Kami menunggu keputusan regulator," ujar Daryanto.


http://industri.kontan.co.id/news/li...lim/2014/10/15


aduhemoticon-Cape d... (S)emoticon-Cape d... (S) porsi tni cuma 20%? lah kalo ada penerbangan darurat militer atau takeoff militer gimana ini? ini aja udah banyak yg protes..keamanan negara kok digadaikan-,-. kalo misalnya area bandara gini ditutup kaya bandara juanda kemaren..ntar misuh2 lahiemoticon-Cape d... (S) dan..kalo misalnya lagi masa2 gak aman..apa ini gajadi sasaran empuk buat dibom? secra bisa ngancurin aset keamanan sekaligus ancurin aset ekonomi dalam satu tempat..
Diubah oleh toyoberas 15-10-2014 08:40
0
12.4K
108
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan