yantiqueAvatar border
TS
yantique
Bila Sri Mulyani itu "Titipan" Washington, Sulitlah Megawati & Jokowi Bisa Menolaknya
Bentuk Kabinet Profesional, Jokowi Telepon Sri Mulyani?
Sabtu, 11 Oktober 2014

Pengamat ekonomi dari Universitas Gadjah Mada, Tony Prasetiantono menilai dalam perkembangan politik saat ini pasar mengharapkan kabinet yang dibentuk Jokowi-JK berisi orang-orang profesional. Salah satu yang paling kaliber dan dinilai bakal memberi sentimen positif pada pasar adalah mantan Menteri Keuangan, Sri Mulyani.

Tony mengatakan ia mendengar Jokowi sudah menelepon Sri Mulyani, meski hasilnya belum diketahui. Menurutnya, untuk memperkuat sentimen positif pasar, Jokowi-JK tak hanya membutuhkan kabinet yang profesional, solid dan berintegritas tetapi juga harus menunjukkan perkembangan dan mencapai target capaian yang dipatok dalam 100 hari pertama. Tony juga mengapresiasi rencana kabinet Jokowi-JK untuk tak membeli mobil dinas yang baru
http://www.idntimes.com/bentuk-kabin...n-sri-mulyani/

Kabinet Jokowi
JK Pertimbangkan Sri Mulyani Masuk Calon Menteri
Selasa, 14 Oktober 2014 15:14 WIB

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla (JK) mengatakan pihaknya masih mempertimbangkan nama mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati masuk ke dalam kabinet bentukannya.
"Semua jadi pertimbangan, kita masih dalam penggodokan," ujar JK Kepada wartawan di kediamannya, di Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakata Selatan, Selasa (14/10/2014).

Kendati demikian lanjut JK, pihaknya hingga kini belum menentukan satu pun pemenang dari proses seleksi menteri. Kata dia semua kandidat masih terus dibahas oleh Presiden terpilih dan Wakil Presiden terpilih itu.
JK mengatakan nama-nama menteri akan diumumkan setelah pelantikan 20 Oktober mendatang. "Nama ada, tapi belum ada keputusan," katanya.
JK memastikan, menteri-menteri yang berkaitan perekonomian maupun menteri Keuangan, harus seseorang yang berlatar belakang profesional.
http://www.tribunnews.com/nasional/2...-calon-menteri


AS Dukung Sri Mulyani Gantikan SBY?
Jumat, 29 Juli 2011 | 08:00 WIB

inilah..com, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD) Letjen Suryadi pekan lalu mengungkapkan, pihaknya sudah didekati diplomat asing agar militer Indonesia mendukung Sri Mulyani Indrawati (SMI) sebagai calon Presiden RI periode 2014-2019.

Pernyataan bekas Wakasad itu sepintas hanya sebuah pernyataan biasa dari seorang Jenderal yang sedang tidak sibuk. Mengingat Suryadi bukanlah seorang figur militer yang dikenal vokal, PPAD, bukan pula sebuah ormas yang dikenal memiliki pengaruh menentukan dalam percaturan politik nasional. PPAD bahkan kurang begitu populer dibanding Pepabri (Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) pimpinan Jenderal (purn) Agum Gumelar.

Dan yang tidak kalah pentingnya lagi, suara jenderal militer yang masih aktif pun tidak lagi begitu diperhatikan. Apalagi yang sudah pensiun, yang sudah menjadi rakyat biasa seperti Jenderal Suryadi.

Namun pernyataan Suryadi itu sebetulnya mengandung banyak hal yang cukup penting. Apa yang diungkapkan bekas ajudan Presiden Soeharto itu justru seperti membuka rahasia kategori "A Satu" yang selama ini disembunyikan rapat-rapat. Atau kalaupun bukan sebuah rahasia, pengungkapan itu dapat dijadikan sebagai rujukan atau kajian.

Pernyataan Suryadi seperti memecah keheningan sehingga orang-orang yang sedang termenung, tiba-tiba terbangun atau dibangunkan oleh suara menggelegar. Atau setidaknya militer yang selama ini dikenal sangat disiplin dalam menyimpan sebuah rahasia, kali ini, salah satu tokohnya bersedia membagi rahasia kepada masyarakat Indonesia yang mayoritas berstatus sipil.

Lantas siapa atau negara asing manakah yang dimaksudkan Jenderal Suryadi? Tidak sulit menebaknya. Negara yang paling mungkin melakukan pendekatan kepada Jenderal Suryadi adalah Amerika Serikat!

Banyak alasannya. SMI, merupakan sosok yang dikenal sangat ‘Americanized’ yang sejak Juni 2010, bermukim di Amerika Serikat. Di sana SMI tidak sekedar sebagai orang Indonesia yang menghabiskan waktu liburan atau menikmati pensiun. Tetapi ia menjadi salah seorang pejabat penting di Bank Dunia, lembaga keuangan yang saham mayoritasnya dikuasai pemerintah dan rakyat Amerika Serikat.

Dengan status seperti itu, posisi SMI di Washington, ibukota negara Amerika Serikat, sudah menjadi salah seorang (asing) yang dipercaya oleh pemerintah Amerika Serikat. Tentu ada alasan lebih spesifik lagi mengapa tebakan ditujukan ke Amerika Serikat. Antara lain karena negara Paman Sam itu dikenal cukup agresif dan terbuka dalam melakukan diplomasi.

Karenanya bisa diduga hanya diplomat Amerika Serikat yang berani melakukan pendekatan dan diplomasi secara terbuka seperti yang dilakukannya kepada PPAD. Lalu apa yang melatar belakangi Amerika Serikat sehingga berkepentingan agar SMI menjadi Presiden RI mendatang?

Tentu Amerika Serikat ingin mengamankan kepentingannya di Indonesia. Kepentingan itu mulai dari pengamanan investasi dan keamanan dari perusahaan-perusahaannya yang sudah maupun yang berencana masuk ke Indonesia. Investasi Amerika Serikat terbesar berada di bidang energi dan tambang.

Namun yang tidak kalah pentingnya, Indonesia merupakan negara yang secara geopolitik berada di lokasi sangat strategis. Letak Indonesia berada di jalur lalu lintas internasional. Indonesia diapit dua samudera Pasifik dan Hindia, dimana di dua samudera tersebut, aktifitas bisnis dan militer Amerika Serikat dikenal cukup tinggi.

Sedikitnya ada tiga selat di Indonesia yang menjadi jalur pelintasan kapal-kapal Amerika Serikat: Selat Malaka, Selat Sunda dan Selat Lombok. Kapal-kapal dagang maupun armada militer Amerika Serikat, menjadikan wilayah Indonesia sebagai jalur pelintasannya secara permanen.

Sehingga kepentingan Amerika Serikat adalah menjaga hubungan yang baik dengan Indonesia, dimulai dari Kepala Pemerintahan, Kepala Negara atau Presiden. Lalu lintas kapal-kapalnya aman dari gangguan Indonesia.

Amerika Serikat juga dikenal sebagai negara yang punya tradisi ingin tetap menjadi negara nomor satu di dunia. Karena obsesi itu, siapapun yang memerintah di Washington, negara ini cenderung ingin mau mengatur negara lain. Soal apalkah Washington berhasil atau tidak menjadikan Indonesia di bawah kontrolnya sebagai Polisi Dunia, itu soal lain. Tetapi hal yang paling awal adalah orang nomor satu di Indonesia, terlebih dahulu harus bisa dia akses.

Sementara itu, SMI sendiri selain saat ini sudah menjadi ‘bagian’ dari jaringan Amerika Serikat, juga seorang teknokrat lulusan Amerika Serikat. Dia bahkan pernah bekerja sebagai konsultan untuk USAID, sebuah lembaga resmi pemerintah Amerika Serkat yang mengkaji bidang apa saja yang perlu dibantu oleh negara Paman Sam itu.

Lalu, haramkah tindakan atau usaha Amerika Serikat mendukung pencalonan SMI? Jawabannya tergantung dari sisi mana dan atas kepentingan siapa. Tetapi bagi penentang SMI, usaha Amerika merupakan sesuatu yang patut ditentang. Namun berhubung dukungan Amerika Serikat itu sifatnya baru dugaan, tidak terbuka dan sulit membuktikannya, maka sulit menilainya haram atau tidak.

Lain halnya apabila Amerika Serikat secara terang-terangan menyatakan campur tangan dalam mencalonan SMI, berhubung Amerika Serikat menemukan adanya usaha di Indonesia yang menjegalnya lewat Undang-Undang atau cara-cara lainnya.

Dan terakhir, mengapa hanya Amerika Serikat yang diduga dan dicurigai ? Mengapa bukan Singapura, Australia, Jepang, China atau Uni Eropa? Bukankah negara-negara yang disebutkan tersebut juga punya kepentingan yang sama? Mereka tidak masuk dalam kalkulasi, sebab mereka tidak punya tradisi melakukan apa yang dilakukan Amerika Serikat.
[url]http://nasional.inilah..com/read/detail/1746522/as-dukung-sri-mulyani-gantikan-sby#.VD01B6hi5RI[/url]


Golkar: Sri Mulyani Jadi Menteri Jokowi, Bukti Kita Bergantung Asing
Senin, 13 Oktober 2014, 15:27 WIB

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menilai apabila benar Joko Widodo mengangkat Sri Mulyani Indrawati sebagai salah satu menteri, itu menunjukkan ketergantungan pemerintah Indonesia terhadap asing.

"Ini (pengangkatan Sri Mulyani sebagai menteri) membuktikan kita tergantung asing terutama International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia, padahal Jokowi ingin bertekad mengangkat ekonomi masyarakat dengan prinsip Trisakti dan Revolusi Mental," kata Bambang Soesatyo di Gedung DPR, Jakarta, Senin (13/10).

Dia menilai selama ini SMI membuat komitmen pembengkakan utang Indonesia dengan biaya tinggi sehingga dikhawatirkan kabinet Jokowi-JK terjerat utang seperti dalam pemerintahan Presiden Yudhoyono.

Bambang menilai, apabila hal itu terjadi maka Koalisi Merah Putih akan melawan dengan kuat karena diklaimnya sebagai benteng terakhir kedaulatan ekonomi Indonesia.

"Kalau benar SMI dalam kabinet atau menjadi penasihat maka itu ada peran asing terutama pengaruh IMF dan Bank Dunia. Itu akan mendapat perlawanan kuat KMP karena kami menjadi benteng terakhir kedaulatan ekonomi masyarakat Indonesia," ujarnya.

Bambang menantang pembuktian Jokowi tentang komitmennya mengenai Trisaksi dan Revolusi Mental, serta apabila orientasi pada ketergantungan asing maka dipertanyakan komitmennya tersebut.

Dia menilai Jokowi harus membuktikan bahwa dirinya dan partai pengusungnya berpihak pada rakyat kecil dengan tidak mengutamakan kepentingan asing dalam kebijakannya.
Selain itu menurut dia, SMI diduga terkait dengan kasus bailout Bank Century yang melibatkan petinggi Bank Indonesia.

"Ada kasus yang menggantung pada Sri Mulyani, kami menunggu pergerakan KPK untuk meningkatkan status Boediono. Karena penyidikan Boediono terkait Sri Mulyani," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa Jusuf Kalla telah melakukan pertemuan dengan Direktur Pelaksana Bank Dunia Sri Mulyani Indrawati di Washington DC, Amerika Serikat pada pertengahan Agustus 2014.
http://nasional.republika.co.id/beri...rgantung-asing
-------------------------------

Ekonomi Indonesia yang sudah tersatukan atau terintergrasi dalam sistem ekonomi global saat ini, sehingga cukup sulit untuk bisa melepaskan diri dari "aturan main" yang berlaku did alam sistem itu, termasuk di dalam menentukan personil pemimpinnya secara independen untuk pos-pos kementerian yang berkaitan dengan pasar global, terutama pasar finansialnya ..

emoticon-Turut Berduka
Diubah oleh yantique 14-10-2014 15:16
0
2.7K
22
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan