davearmstrongAvatar border
TS
davearmstrong
Jika F-22 Raptor Dogfight Lawan Jet Gen 4 (JKGR)
Dianggap hampir tak terkalahkan dalam perang
udara-ke-udara, F-22 berhasil memulai debutnya
dalam pertempuran dengan mengambil bagian dalam
serangan udara terhadap sasaran-sasaran ISIS.
Namun tentu Suriah tidak bisa dijadikan bukti
kehabatan siluman ini. Pertanyaan muncul
bagaimana jika pesawat ini benar-benar bertemu
pesawat canggih, setidaknya dari generasi keempat.
Sesuatu yang belum ditemui di Perang Suriah.
Ketika melakukan serangan ke Suriah, Raptor yang
tidak membawa tanki eksternal karena untuk
mempertahankan sifat silumannya, mengisi bahan
bakar setidaknya dua atau tiga kali dalam perjalanan
ke Suriah dan kembali ke UEA dengan misi terbang 6
– 7 jam.

Raptor menyimpan senjata di teluk internal yang
mampu mengakomodasi 2x AIM-9 rudal Sidewinder,
beberapa rudal udara ke udara AIM-120C AMRAAM,
serta 2x GBU-32 JDAM atau 8x bom kecil GBU-39.
Kekuatan ini bisa menjadi andalan Raptor untuk
mendapatkan dominasi udara. Apalagi dua mesin
Pratt & Whitney F-119-PW-100 memberi kemampuan
mencapai kecepatan melewati kecepatan suara
tanpa afterburner (disebut supercruise) dan TV
(Thrust Vectoring), yang sangat berguna, dalam
kondisi tertentu, untuk menempatkan Raptor dalam
posisi yang tepat untuk mencetak tembakan.
Semua kemampuan ini telah membuat F-22 hampir
tak terkalahkan (Setidaknya di atas kertas).
Memang, sebuah pesawat Raptor dalam pelatihan
salah satu serangan mendadak, mampu membunuh
delapan F-15 dalam sebuah pertempuran udara
bahkan sebelum F-15 bisa melihat F-22.

Hasil ini diraih berkat program pelatihan khusus
yang menempatkan pilot F-22 melawan jet terbaik.
Ketika latihan Raptor memiliki rasio membunuh yang
luar biasa saat melawan pesawat generasi keempat
baik F-16 maupun F-15 yang berperan sebagai
musuh. Selama latihan Noble Edge di Alaska pada
bulan Juni 2006, beberapa F-22 mampu
mengalahkan 108 lawan dengan tanpa satupun yang
masuk target lawan, Sedangkan pada latihan sama
2007 mereka melakukan 114 kemenangan tanpa
pernah kalah sekalipun.

Eurofighter Typhoon

Typhoon dikabarkan pernah mengimbangi Raptor
Ketika pertama berpartisipasi dalam Red Flag
Februari 2007, Raptor mampu membangun dominasi
udara dengan cepat dan tanpa kerugian. Seperti
dilansir Dave Allport dan Jon Lake dalam sebuah
ulasan yang muncul di majalah Angkatan Udara
Bulanan, selama Inspeksi Kesiapan Operasional
(ORI) pada tahun 2008, F-22 mencetak 221
kemenangan dalam simulasi tanpa kalah sekalipun.
Bahkan ketika dikeroyok oleh F-15, F-16 dan F-18,
dalam WVR (Within Visual Range) F-22 tetap tak
terkalahkan.

Tetapi F-22 pernah terancam ketika melakukan
simulasi dogfight dengan Rafale dan Eurofighter
Typhoon. Pada saat Red Flag 2012 Alaska,
Eurofighters Jerman dikabarkan mampu membunuh
Raptor. Meski hal itu masih tetap diperdebatkan
kebenarannya karena ada laporan yang berbeda
tentang simulasi pertempuran tersebut.

Kenapa Typhoon bisa mengimbangi Raptor? Meski
bukan pesawat siluman pesawat ini dilengkapi
dengan Helmet Mounted Display (HMD) dan IRST
(Infra-Red Search and Track), dua fitur yang tidak
ada pada Raptor. HMD pada Typhoon disebut Helmet
Mounted Symbology System (HMSS). Sama seperti
JHMCS Amerika (Joint Helmet Mounted Cueing
System) yang terintegrasi pada F-15C / D, F-16
Block 40 dan 50 dan F-18C / D / E / F, HMSS
menyediakan informasi penting terhadap target. Alat
ini memungkinkan pilot bisa melihat ke segala arah
dengan semua data yang dibutuhkan.

F-22 Raptor tidak dilengkapi dengan sistem serupa
(proyek untuk melaksanakan itu dihentikan pada
2013 karena masalah anggaran). Alasannya pesawat
siluman akan sulit untuk didekati lawan dalam jarak
tembak dan posisi moncong senjata menghadap
Raptor untuk meluncurkan AIM-9X.

Dengan teknologi Joint Helmet Mounted Cueing
System F-15 juga bisa jadi masalah bagi Raptor.
Tentu, tapi resiko tetap ada ketika lawan berada
pada jarak hingga 50 km. Pesawat yang dilengkapi
dengan IRST dapat mendeteksi lawan. Bahkan yang
siluman sekalipun. Dan inilah yang masih menjadi
titik lemah Raptor karena bisa dicium generasi
keempat yang mengusung dua teknologi tersebut.
Kesimpulannya F-22 memang tetap menjadi pesawat
paling mematikan saat ini. Namun, tidak memiliki
beberapa fitur bagus yang dapat berguna untuk
menghadapi gerombolan pesawat musuh, terutama
jika yang masuk dalam kelompok musuh adalah
F-15, Typhoon, Rafale atau nanti jika sudah hadir,
J-20 China dan PAK-FA Rusia. (Sumber: The
Aviationist).

Kiriman Biro Jepara – Jawa Tengah
id: Pecinta Wanita

Thanks Bung. You Rock !

Sumber: jakartagreater.com/jika-f-22-raptor-dogfight-lawan-jet-gen-4/
0
3K
7
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan