No ye Gan. Maaf ane kagak bisa tunjukin crop buktinye (gak ngerti caranya)


Gambar diatas itu STOVIA gan, sekolah kedokteran pertama di Indonesia (sumber : internet)


Mahasiswa-Mahasiswa Stovia

Bismillahirrahmanirrahim,

Posting pertama ane, gan, semoga gak mengecewakan agan sekalian.

Mahasiswa Kedokteran, Saat Kuliah hingga Tamat Jadi Dokter.

Kata orang adalah suatu kebanggaan menjadi mahasiswa FK, baik itu FK univ. negeri ataupun swasta. Uang ratusan juta atau seharga 1 biji rumah akan dikeluarkan oleh orang tua demi anak-anaknya menjadi dokter di masa depan.

Sebenarnya, menjalani pendidikan kedokteran di universitas seluruh Indonesia memang boleh dibilang susah-susah gampang, gan. Mesti rajin baca buku, mesti rajin buka internet, mesti rajin ini dan itu. Masa pendidikan pre-klinik adalah 8 semester. Setelah itu, mahasiswa FK akan menjalani masa pendidikan klinik selama 3-4 semester atau1,5 - 2 tahun. Catatan gan, beda universitas bisa jadi beda masa pendidikan..

Pas masa klinik atau yang dikenal dengan istilah koass inilah masa terberat bagi para mahasiswa kedokteran. Mereka-mereka ini harus terbiasa "melek" selama 36 jam bahkan lebih. Sejak pagi hari hingga keesokan harinya. jadi, bagi koass yang nggak kuat mereka harus pintar curi-curi waktu tidur di kala senggang. Dimanapun jadi : di bawah meja, dia atas meja, di tempat tidur pasien, di kursi tunggu, di emperan rumah sakit juga jadi, dengan kata lain : "yang penting gua bisa tidur". Mau tau yang lebih parah lagi gan? Besoknya mereka harus ujian di hadapan dokter spesialis, baik ujian lisan (presentasi kasus) dan tertulis (laporan kasus). Sekedar tambahan, pernah ada (dulu) desas-desus seorang mahasiswa kedokteran meninggal dunia karena pecah pembuluh darah di otaknya akibat kurang tidur, gan. Bayangkan!! Selain itu, kalau orang tua agan meninggal dunia maka agan cuma dikasih libur 1-2 hari. Kalau ortu meninggal ini, ane yang alami sendiri gan.

Nah, kerasnya dunia koass ini akan berakhir dengan kebahagiaan, yaitu : wisuda dokter. Namun, para dokter yang baru lulus masih harus berhadapan dengan Ujian Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) baik ujian tulis dan ujian praktek (OSCE). Ujian ini terbilang sangat sulit karena materi ujian tulisnya berasal dari materi semester I s.d. koass selesai, gan. Sedangkan ujian praktek akan berlangsung secara lisan di depan dosen penguji (biasanya Spesialis) yang berasal dari FK universitas lain. Intinya, ujiannya SUSAH!

Kalau mereka ini lulus, maka mereka wajib internship atau magang di RSUD seluruh Indonesia. Saat internship ini, mereka bertanggung jawab atas pasien yang mereka tangani dengan supervisi dokter jaga RSUD tersebut. Jika melakukan kesalahan, maka mereka akan kena sanksi yang berlaku sesuai Undang-Undang Praktek Kedokteran. Setelah intership, maka para dokter ini baru bisa mendapatkan Surat Tanda Registrasi yang berisi kode angka. Kode inilah yang digunakan untuk mereka bisa praktek di tengah masyarakat.

Akhirnya, menjadi dokter itu adalah impian bagi sebagian orang tua. Namun, perjuangan menjadi dokter yang berkompeten tidak semudah ane buka kaskus, gan. Di kampus ane, ada kurang lebih 10 mahasiswa yang drop out setelah keluar banyak uang. Perjuangan untuk lulus luar biasa sulit dan setelah lulus pun masih akan sulit dalam menghadapi cibiran masyarakat yang "tidak puas" terhadap pelayanan seorang dokter. Intinya, menjadi seorang dokter bukan cuma pintar di otak melainkan juga harus pintar komunikasi dan empati kepada masyarakat. Toh, ujung-ujung manfaatnya, masyarakat bakalan berhenti berobat ke Singapura atau Malaysia gan.

Sebenernya ane mau ceritain mendetail, tapi kepanjangan jatohnya, Maaf ye agan-agan. Jadi, sekian dan terima kasih kepada agan semua. Semoga berkenan memberi cendol. No bata ye gan, karena rumah ane udah rampung dibangun. .

Thanks again !!