Chain dalam sebuah Cerita :

chain sebenarnya jangan diartikan secara harfiah, mungkin kita bisa sebut cara mengawasi koneksi.

seperti pada ilustrasi gbr, jika kita umpamakan sebuah router mikrotik adalah sebuah rumah, maka ethernet publik adalah pintu depan, dan ethernet LAN adalah pintu belakang, saya akan uraikan bagaimana pre/post routing, input,output dan forward bekerja dalam sebuah cerita.

prerouting bisa diartikan adalah mengawasi siapapun yg masuk kedalam rumah dari pintu belakang dan keluar dari pintu depan, begitu juga sebaliknya.

Postrouting bisa diartikan adalah mengawasi siapapun yg keluar dari pintu belakang dan masuk dari pintu depan, begitu juga sebaliknya.

nah dimanakah letak perbedaannya? letaknya adalah cara mengawasi. prerouting mengawasi siapapun yg masuk lalu keluar, postrouting kebalikannya mengawasi siapapun yg keluar dr rumah tetapi org tsb masuk dr pintu lain.

nah bagaimana dengan input, hampir sama dengan prerouting tetapi org tersebut masuk dr pintu blkng atau depan tapi tidak keluar, hanya masuk dan berdiam diri di rumah.

sedangkan output, org yg keluar dr pintu depan atau belakang tetapi asalnya dr dalam rumah.

nah simbol si satpam adalah simbol limit queue, jika memakai metoda prerouting di in-interface di set arah LAN maka satpam diharuskan menjaga pintu belakang dan mengawasi siapa saja yg masuk dr arah pintu belakang, misal jika ada seorang anak yg disuruh beli 5 kue dan 1 kue berharga 1000 maka si anak dibekali uang sebesar rp5000, nah ketika sianak masuk dari pintu belakang maka akan dicegat terlebih dahulu oleh si satpam dan akan di tanya, eh nak mau kemana? maka sianak akan menjawab, mau beli kue pak, di toko depan, nah karena jawaban si anak maka si satpam sudah tau bahwa anak tsb akan melewati rumah dan keluar lewat pintu depan, nah proses tsb berarti melewati proses routing, krn satpam sudah diberikan tugas bahwa barangsiapa yg membeli kue tidak boleh lebih dari 2 kue maka uang rp5000 yg dibawa si anak diganti dg uang 2000 agar sianak hanya bisa membeli 2 kue saja. nah jika in-interface di rubah ke arah publik maka cerita diatas dibalik, si satpam akan bertugas mengawasi siapa saja yg masuk dari pintu depan, dan kejadiannya adalah si anak telah membeli 5 buah kue senilai 5000 tetapi krn arah masuk pintu depan sudah di cegat oleh satpam maka 5 buah kue yg telah di beli, diambil 3 oleh satpam, tinggalah 2 kue yg dimiliki oleh anak tsb.

nah bagaimana jika di umpamakan postrouting dengan cerita diatas, si satpam akan di tugaskan mengawasi siapa saja yg keluar baik dari pintu depan atau pintu belakang ,tergantung kita set out-interfacenya, jika di set ke LAN maka satpam akan mengawasi org2 yg keluar dari pintu belakang tetapi dia berasal dari pintu depan, begitu juga sebaliknya.

nah bagaimana dengan input? satpam mengawasi siapa saja yg masuk baik dr pintu depan atau belakang tp berasal dr dalam rumah, kebalikannya output si satpam mengawasi siapa saja org yg keluar dr pintu depan atau belakang dan org tsb berasal dr dalam rumah.

untuk forward, lain lagi ceritanya, si satpam akan ditugaskan mengawasi di dalam rumah, si satpam akan mengawasi siapa saja yg berlalu-lalang di dalam rumah baik asalnya dr pintu belakang atau depan pintu atau dr dalam rumah itu sendiri.