Cerita Dari Mereka Yg Nekat Naik Haji Pake Cara Koboi (Haji Koboi)
TS
prof.gepeng
Cerita Dari Mereka Yg Nekat Naik Haji Pake Cara Koboi (Haji Koboi)
Sekedar berbagi informasi, Maaf kalo ternyata repost ane udah cek gak repost sih, kalo repost berarti ane kurang teliti. Bagi yang suka boleh dirate , coment , atau kasi cendol , baca aja boleh asal jangan kasi bata .
Waktu baca2 berita tadi ane nemu cerita dari mereka para haji yang sering dipanggil Haji Koboi, karena cara mereka berhaji bisa dikatakan cara yang sering dilakukan koboi dalam cerita. Mungkin karena Kata "koboi" juga sering digunakan untuk menggambarkan seseorang yang sembrono atau mengabaikan risiko potensial, tidak bertanggungjawab atau melakukan pekerjaan berbahaya dengan tidak berhati-hati. Pastinya ada beberapa tanggapan positif dan negatif, tapi itulah hidup gan benar tidaknya cara itu ya hanya Tuhan yang tau, karena peraturan yang dibuat manusia hanya untuk manusia. Ada yang bilang peraturan dibuat untuk dilanggar, tapi ada yang selalu mencoba taat. Kembali pada kata pepatah "siapa yang menanam dia yang memanen".
Langsung aja ni gan,
Quote:
Cerita Dari Kang Eman dkk Tapi Bukan Eman ILK
Di antara ribuan jamaah haji yang mabit di sepanjang jalan besar menuju lokasi lontar jumroh di Mina, ada lima orang jamaah haji Indonesia yang naik haji tanpa izin resmi pemerintah Arab Saudi. Merekalah lima haji koboi yang nekat menembus perbatasan tanpa tasrih (izin) demi memenuhi panggilan ilahi.
Eman Khorman (35) dan empat orang temannya sedang melewatkan tengah malam (mabit) di Mina pada Minggu (5/10/2014). Pria asal Cikijing, Majalengka ini sudah enam tahun bekerja sebagai sopir di perkebunan kurma di pedesaan pelosok Madinah. Jarak perkebunan tempat Eman bekerja, Alalu, ke Madinah saja lebih dari 400 km. Untuk Naik haji, Eman harus menambah perjalanan 7 jam ke Jeddah, baru memutar ke Makkah.
Bapak dua orang anak ini nekat menjadi jamaah haji koboi sebagai penutup masa kerjanya di Arab Saudi. Eman memang sudah lama berencana pulang ke Tanah Air dan tak akan pernah kembali ke Tanah Suci sebagai pekerja.
"Aku sopir cuma datang ke sini seperti budak jadi hidup ditelunjuk orang sini," kata Eman mengawali cerita panjangnya.
Eman yang terlihat kurus dengan kaos hitam kusamnya sebenarnya betah tinggal di Arab saudi. Gajinya memang tak besar, tapi dia merasa diperhatikan oleh majikannya.
"Kalau saya di sini gaji kecil tapi betah pak. Gaji 1.200 riyal sebulan (hampir Rp 4 juta). Seperti di kampung sendiri. Majikan nggak punya anak laki anak perempuan semua, jadi gaji kecil tapi kalau ada apa-apa sering ngasih. Cuman kerjanya ya segala macam," kisahnya.
Sementara Eman bercerita, ribuan jamaah haji dari berbagai negara terus lalu lalang di depan kami. Beberapa jamaah haji sudah tertidur saat waktu menunjukkan pukul 23.00 Waktu Arab Saudi. Namun cerita kami, sekumpulan WNI yang tengah menghadap Ilahi, malah semakin hangat.
Obrolan pun berlanjut ke kisah nekatnya menjadi haji koboi di musim haji ini. Eman hanya satu dari ratusan WNI di Arab Saudi yang nekat naik haji koboi, istilahnya dikalangan pekerja di Arab Saudi adalah 'ngoboi'.
"Kalau saya diajak sama inih temen-temen ngoboi. Karena saya mau pulang saya sih hayuk aja, risikonya ya dideportasi," katanya sembari tertawa ke arah temannya, Dedi, yang sudah 16 tahun mengadu nasib di Tanah Suci.
Spoiler for Cara Unik Mereka Buat Naik Haji:
Untuk naik haji, setiap warga Arab Saudi maupun pendatang harus membayar tasrih. Ongkosnya cukup mahal, saat ini sekitar 5.500 riyal (hampir Rp 18 juta). Sementara para haji koboi ini cukup membayar 500 riyal (sekitar 1,6 juta), untuk naik haji.
"Kan sopir taksi Arab Saudi yang bisa masuk. Jadi kita bayar 500 saja. Di tempat check point kita diturunin, nanti dia lolos. Kita jalan lewat gunung nanti setelah check point ketemu lagi," ungkapnya menggebu-gebu.
Jalan memutari bukit batu bukan hal yang mudah. "Paling ya 4 kilo lah," kata Eman sembari mengelus rambutnya yang sudah gundul setelah tahalul.
"Jadi kita bayar kalau sudah sukses masuk deket Masjidil Haram," lanjutnya.
Pos masuk ke Makkah memang sangat ketat. Ratusan warga dan pendatang sudah ditolak masuk Makkah. Banyak teman-teman Eman yang gagal naik haji meski membayar lebih mahal. "Dia yang bayar 1.000 belum ada kabarnya, saya yang 5.00 sudah mau selesai," ujar Eman terkekeh.
Spoiler for Tapi Gak Semudah itu Buat Sampai Sana:
Tapi mobil yang membawa Eman tak mulus begitu saja sampai Makkah. Ada cerita lucu yang membuat Eman tak berhenti tersenyum setelah sukses beribadah haji dan tinggal menyisakan lempar jumroh hari ini.
"Lucunya dari Alula ke sini kan banyak check point, kalau kita ditanya apa ke Makkah, kita bilang ke Jeddah, di Jeddah kita bilang mau ke Thaib. Jadi jangan sekali-kali mengaku ke Makkah," katanya. Kini lima orang haji koboi ini telah lega. Rukun Islam ke lima sudah hampir selesai ditunaikan.
"Ini perjuangan sangat berat, makanya saat sampai di kabah waktu tawaf qudum kita menangis semua. Ya Allah kami memenuhi panggilan-Mu dengan segala cobaan," katanya menitikkan air mata.
Cerita Pak Ridwan Dan Istrinya Bukan Ridwan Kamil ya gan
Ridwan (42) bersama istri dan anaknya sumringah. Terik panas padang Arafah tak dirasa. Bagi dia, bisa sampai ke Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji adalah kesempatan yang sudah lama dinantikannya.
Sudah 3 tahun dia tinggal di Jeddah, Saudi Arabia. Ridwan bekerja di sebuah pabrik. Saat ditemui 14 Oktober lalu, dia mengaku awalnya sempat khawatir tak bisa masuk Mekkah.
"Tapi ya Bismillah saja Mas," kata dia sambil memegang anaknya.
Haji tahun ini memang cukup ketat. Polisi dan tentara menjaga di perbatasan Mekkah. Mereka akan menangkap dan mendeportasi calon haji yang tak berizin. Atau minimal mengusir para calon haji agar tak masuk Mekkah.
Kampanye juga digelar di pusat perbelanjaan di Jeddah. Ancaman 10 tahun tak bisa masuk Saudi diganjar pada warga asing yang nekat berhaji tetapi tak memiliki izin. Bagi Ridwan dan mukimin atau orang Indonesia yang tinggal di Saudi, biaya izin berhaji sekitar 9 ribu riyal Saudi.
Model Ridwan seperti ini biasa disebut haji 'koboi'. "Kita kan niatnya ibadah," alasan Ridwan sambil menghampiri istrinya.
Ridwan masuk ke Mekkah dengan beberapa temannya menumpang taksi. Sayangnya dia tak bercerita bagaimana bisa masuk Mekkah. Tapi dia tak menepis kalau turun di kawasan sebelum perbatasan, menghindari pemeriksaan dengan berjalan kaki kemudian dijemput lagi taksi. "Pokoknya bisa masuk," tuturnya.
Cerita Dari Pak Abdul Bukan Abdul Pelawak ya gan
Abdul (36), dia sebenarnya mukimin di Jeddah. Sudah lima tahun tinggal di Saudi dan sudah 3 kali berhaji.
"Sekarang bawa mertua dari Jakarta. Kalau pakai visa haji kan lama, jadi pakai visa kunjungan sejak Ramadan lalu, izin diperpanjang terus sampai musim haji. Nanti kalau musim haji selesai baru pulang ke Jakarta," jelas dia.
Tapi ya namanya haji 'koboi' itu tadi. Mereka mesti berjalan beberapa kilometer lebih dahulu sebelum bisa masuk Mekkah. Abdul dan istrinya daftar di sebuah biro haji lokal milik mukimin.
"Biar selama haji ada yang urus penginapan sama makan," jelas Abdul.
Para WNI yang menjadi haji 'koboi' ini memang lumayan banyak. Ada juga yang masuk Mekkah dengan memakai baju bebas, bukan dengan ihram. Begitu masuk Mekkah baru mengambil niat berhaji.
Sepanjang perjalanan rukun haji mulai dari Arafah sampai Mina para 'koboi' ini akan mudah ditemui. "Haji, haji, Indonesia, Indonesia," kata mereka.
Berhaji merupakan ibadah yang membutuhkan niat dan keyakinan. Selalu ada jalan menuju Mekkah.