drunkard.cn88Avatar border
TS
drunkard.cn88
Tiongkok Siap Ambil Alih Bisnis Uni Eropa
Beijing, . Tiongkok menyatakan siap mengambil peluang bisnis di Rusia memanfaatkan pemburukan hubungan diplomatik Moskow dan Uni Eropa lantaran krisis Ukraina. Pernyataan tersebut diungkapkan duta besar Tiongkok di Berlin, Shi Mingde menjelang pertemuan pemimpin Jerman dan Tiongkok pekan depan. “Kami menginginkan hubungan yang lebih baik antara Rusia dan Uni Eropa,” kata Shi dalam wawancara dengan Reuters, (2/10). “Tapi jika muncul kesempatan, kenapa tidak dimanfaatkan? Ini adalah pembuktian bahwa kami tidak terlibat dalam konflik,” imbuhnya.

Para pelaku industri di Jerman telah memperingatkan bahwa Tiongkok akan mengisi peluang yang ditinggalkan rivalnya di Eropa, yang akan mengakibatkan kerusakan yang tak dapat diperbaiki pada perusahaan-perusahaan Jerman. Padahal pengusaha Jerman telah bersusah payah mengembangkan keberadaan mereka di Rusia selama beberapa dekade.

Saat ini sekitar 6.000 perusahaan Jerman berkiprah di Rusia dan sejauh ini Jerman adalah mitra bisnis terbesar Rusia di Eropa. Namun krisis Ukraina telah merusak hubungan ekonomi itu, sehingga ekspor Jerman ke Rusia diperkirakan bakal anjlok lebih dari 25 persen pada tahun ini.

Lantaran krisis Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin mengalihkan perhatiannya ke Tiongkok. Pada Mei lalu, kedua negara menandatangani kontrak pasokan gas senilai US$400 miliar. Moskow juga menjanjikan akan meningkatkan perdagangan bilateral pada 2020.

“Kami menginginkan keterkaitan ekonomi yang kuat dengan Rusia,” kata Shi. “Kami sangat tertarik untuk bekerja sama dalam bidang pengadaan bahan baku.”

Hubungan ekonomi Tiongkok-Jerman akan menjadi agenda utama konsultasi dua tahunan kedua negara di Berlin, pekan depan, yang dihadiri Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang. Kehadirannya ke Berlin, berselang tiga bulan sejak perjalanan Kaselir Jerman Angele Merkel ke Tiongkok, setelah Presiden Tiongkok Xi Jinping bertandang ke Berlin Maret lalu.

Duta besar Shi berharap, bisnis bilateral antara dua mesin ekonomi dunia itu bisa menembus rekor baru pada tahun ini, setelah mengalami penurunan pada 2013. IA pun berniat memperkecil gesekan-gesekan dalam hubungan tersebut.

Selama beberapa bulan terakhir Tiongkok membuat gerah sejumlah mitra dagangnya lantrara penerapan kebijakan anti monopoli yang dinilai merugikan perusahaan asing besar, termasuk produsen mobil Jerman, Volkswagen. Selain itu, sejumlah emiten Tiongkok juga terlibat skandal di bursa saham Frankfurt, termasuk menghilangnya petinggi Ultrasonic berkebangsaan Tiongkok bulan lalu menyusul ambruknya harga saham perusahaan itu

Namun Shi menyangkal bahwa Ultrasonic adalah “kasus tertutup” dan mengatakan otoritas China dan Jerman akan bekerja sama untuk menginvestigasi insiden tersebut. Ia pun menyangkal bahwa kebijakan antitrust yang merugikan produsen mobil dan pemasok suku cadangnya di China secara khusus menargetkan perusahaan asing.

“Kami mempunyai UU Antirust dan 90 persen tindakan kami tertujukan pada perusahaan China, hanya 10 persen yang tertuju pad aperusahaan asing. Produsen mobil asing itu pun mengakui telah melakukan pelanggaran,” papar Shi yang memperkirakan bakal adanya kesepakatan baru di bidang otomotif dalam kunjungan petinggi China pekan depan.

Source
0
2.6K
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan