citox.Avatar border
TS
citox.
SBY Minta Jokowi Memodernisasi Alutsista TNI. Sayang, Jokowi Tahunya e-Drone doank?
SBY Minta Jokowi Memodernisasi Alutsista TNI
Senin, 06 Oktober 2014 , 04:24:00

MAGETAN - Menjelang lengser, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada presiden terpilih Joko Widodo. SBY meminta pria yang dikenal dengan panggilan Jokowi itu konsisten melakukan pembangunan kekuatan militer dan modernisasi alutsista (alat utama sistem persenjataan).

"Saya berharap apa yang telah dicapai ini dapat dilanjutkan oleh pemerintahan mendatang. Saya sudah sampaikan kepada Pak Jokowi selaku presiden baru bahwa kekuatan dan modernisasi alutista ini penting untuk dituntaskan," tegas SBY saat memberikan pengarahan kepada sejumlah penerbang dan kru pesawat tempur di Lanud Iswahjudi Magetan, Minggu (5/10).

Menurut dia, jika pemerintahan yang baru kelak konsisten dalam menjaga dan melanjutkan program itu, martabat Indonesia bisa terjaga dengan baik. "Jadi, tak perlu khawatir dilecehkan oleh negara lain, baik pelanggaran wilayah maupun membantu gerakan anti-negara di Indoensia dan semua ancaman yang mengancam kedaulatan dan kekuatan wilayah di negeri ini," tuturnya.

SBY menyebut, selama dua periode kepemimpinannya telah berlangsung revolusi besar dalam pembangunan kekuatan militer dan modernisasi alutsista. Pun, dia memprediksi kekuatan militer Indonesia kelak bakal semakin diperhitungkan. "Terhitung empat tahun dari sekarang, bisa dikata akan cukup tangguh untuk menegakkan kedaulatan negara dan menjaga keutuhan wilayah negara kesatuan Republik Indonesia," imbuhnya.

Lebih khusus SBY menekankan pentingnya kekuatan militer sektor udara. Penguatan matra udara oleh TNI AU, kata dia, bisa menjadi cikal bakal dalam melaksanakan pembangunan kekuatan militer dan modernisasi alutsista ke depannya. "Sejalan dengan perang modern dan revolusi di dunia militer, kita sadar bahwa perang sekarang sangat ditentukan oleh kekuatan udara yang dimiliki oleh sebuah negara."

Dia menyebut kebangkitan kekuatan militer udara mulai muncul pada Perang Teluk I di era 1990-an. Kala itu cukup gencar dilakukan serangan udara yang dikombinasikan dengan serangan dari laut. "(Serangan) itu berhasil menghancurkan jembatan dan pusat militer.

Bahkan, pesawat terbang negara lawan tak sempat mengudara karena dihancurkan di tempat. Setelah itu barulah dilakukan operasi darat dan bisa berlangsung cepat karena sumber kekuatan perang termasuk logistik sudah dihancurkan. Di sini kekuatan udara menjadi kunci sangat penting," bebernya.

SBY menilai tangguhnya kekuatan matra udara juga efektif untuk meredam berbagai gejolak terorisme yang pecah di sejumlah negara. Dia mencontohkan upaya melumpuhkan gerakan ISIS di Timur Tengah yang menggunakan pola serangan pesawat tempur gabungan dengan negara barat.

"Negara barat dan AS sangat hati-hati untuk mengerahkan kekuatan darat. Sebab, cost tinggi, baik finansial maupun nyawa. Ribuan orang bisa gugur. Belum dampak akibat operasi darat yang dilakukan itu belum tentu mendapat persetujuan dari parlemen dan rakyat," ujarnya.

SBY berharap, ke depan kekuatan militer udara Indonesia lebih tangguh dan dapat diandalkan. Apalagi, wilayah teritorial yang perlu dijaga di negeri ini cukup luas. "Kita harus siap segalanya. Negara kita luas, daratan apalagi lautan. Banyak yang harus kita amankan. Paling tidak saya dulu pernah protes keras, ada insiden angkatan udara di bagian timur Indonesia. Tetapi karena kurang pesawat, apa daya, kita hanya bisa protes, tak bisa mengejar dan menghalau," kenangnya.

Terkait dengan momen HUT TNI ke-69, SBY berpesan kepada seluruh jajaran tentara di tanah air agar tetap menjadi pribadi yang tangguh. "Ingat, TNI harus ditakuti lawan, disegani kawan, dan dicintai rakyat. Kalau kita bisa mewujudkan semua itu, maka kita boleh bersyukur dan berbangga sambil tetap memelihara semangat untuk mempertahankan setiap jengkal NKRI," tuturnya.

Sementara, Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Ida Bagus berharap program minimum essential force (MEF) yang telah berjalan selama ini tetap berlanjut di masa mendatang. "Program itu berupa penambahan kekuatan alutsista, perbaikan sarana pra sarana dan SDM, serta peningkatan kesejahteraan," katanya.

Di sisi lain, Ida Bagus menjanjikan atraksi megah dan kolosal dalam gelaran peringatan HUT TNI ke -69 besok (7/10). TNI AU, kata dia, bakal mengerahkan 153 pesawat. "Nantinya akan ditempatkan di Lanud Iswahjudi, Bandara Abdul Rahman Saleh Malang, Juanda Surabaya, dan sebagian untuk pendukung di Halim Perdanakusuma," ungkapnya.

SBY kemarin tiba di Lanud Iswahjudi sekitar pukul 14.15. Dia didampingi ibu negara Ani Yudhoyono, Menkopolhukam Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto, Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro, Kepala Staf TNI AU Marsekal IB Putu Dunia, dan sejumlah pejabat tinggi lainnya. Usai beramah-tamah dan memberikan pengarahan kepada sejumlah penerbang dan kru pesawat tempur, sekitar pukul 15.30 presiden dan rombongan bertolak menuju Surabaya
http://www.jpnn.com/read/2014/10/06/...Alutsista-TNI-


Tandingi Singapura, Jokowi Bakal Perbanyak Drone
Selasa, 10 Juni 2014



Meski bukan berlatar belakang militer, Jokowi memastikan pihaknya tetap berkomitmen untuk mempertahankan kedaulatan negara. Salah satu caranya dengan menaikan anggaran belanja alat utama sistem pertahanan negara (alutsista) TNI, dari yang dianggarkan sekarang.

Dalam visi dan misinya, Jokowi menyebut anggaran TNI di APBN 2014 nilainya mencapai Rp 77,3 triliun, dimana sebanyak 48 persen atau Rp 36,7 triliun diantaranya dihabiskan untuk belanja pegawai. Sebanyak 32 persen atau Rp 24,4 triliun digunakan untuk belanja modal lain. Sementara belanja alutsista hanya 20 persen atau 15,3 triliun.

Bandingkan dengan Singapura yang memiliki luas 710 km2 dan jumlah penduduk sekitar 5,3 juta. Anggaran pertahanan negara kota jajahan Inggris itu, mencapai USD 9,6 miliar atau setara Rp 115 triliun (1 USD = Rp 12 ribu). Sedangkan Indonesia yang memiliki luas 1,9 juta km2 dan penduduk mencapai 240 juta anggaran alutsistanya hanya Rp 15,3 triliun.

Untuk itu, jika dipercaya memimpin Indonesia, Jokowi berencana menambah anggaran pertahanan menjadi USD 20 miliar di tahun 2019. “Dengan asumsi pertumbuhan ekonomi mencapai 7% dari PDB 1,2%,” tulis Jokowi dalam visi-misinya yang diperoleh JPNN, Selasa (10/6).

Dana tersebut digunakan untuk menaikan gaji anggota TNI, pengembangan SDM, dan pengembangan industri strategis seperti Pindad, PAL dan PT Dirgantara.

Yang menarik, untuk Angkatan Darat, Jokowi berencana menambah jumlah pesawat tak berawak atau drone yang kini dinilai sebagai alat pemantauan paling ampuh. Drone nantinya digunakan untuk memantau wilayah-wilayah yang sulit dipantau secara manual, seperti aksi pembalakan liar (illegal logging), pencurian ikan (illegal fishing), pemantauan daerah konflik, dan kebakaran hutan.

Didukung drone, TNI Angkatan Laut akan mengoperasikan armada patroli kecepatan tinggi dan kapal selam. Agar lebih bersinergi, Jokowi berencana menambah armada pesawat tempur milik AU. Untuk membuktikan kemandirian militer, Gubernur DKI Jakarta (nonaktif) ini tak mau tergantung pada pabrikan pesawat tertentu.
http://www.indopos.co.id/2014/06/tan...yak-drone.html


TNI Pamer Kekuatan di Hadapan Dunia
Rabu, 01 Oktober 2014 , 07:34:00


Mau lihat foto-foto alutsista TNI terbaru? Klik aja disini

JAKARTA - Puncak perayaan HUT ke-69 TNI di Surabaya 7 Oktober mendatang bukan hanya bakal menjadi yang terbesar. Namun, juga menjadi ajang pamer kekuatan militer Indonesia di hadapan dunia internasional.

Karena itu, Panglima TNI Jenderal Moeldoko meminta dukungan masyarakat agar kegiatan tersebut bisa berlangsung dengan baik.

Moeldoko menjelaskan, ada dua tujuan pihaknya mengadakan parade militer besar-besaran tahun ini. Pertama, sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik maupun Presiden atas anggaran yang telah diberikan kepada TNI selama 10 tahun terakhir.

Kedua, untuk menunjukkan kekuatan TNI terutama di mata dunia. "Kita harus pamer kekuatan," ujar Moeldoko usai membuka kejuaraan Drum Band di mabes TNI kemarin.

Sasaran tembak aksi pamer tersebut diutamakan negara-negara tetangga di kawasan regional. Pihaknya ingin menunjukkan jika kekuatan TNI tidak bisa dipandang remeh oleh negara manapun.

Selain alutsista yang mumpuni, TNI juga memiliki personel dengan kemampuan yang baik plus daya juang yang amat tinggi. Daya juang inilah yang menjadi kunci bagi TNI dalam memenangkan setiap pertempuran.

"TNI saat ini memiliki kekuatan yang cukup. Jadi, jangan macam-macam. Itu kira-kira pesannya," lanjut peraih Adhi Makayasa (lulusan terbaik) Akabri 1981 itu.

Perayaan tersebut sekaligus menjadi bentuk pertanggungjawaban Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di akhir masa jabatannya.

Melalui perayaan HUT tersebut, pihaknya juga ingin menunjukkan kepada rakyat Indonesia jika rakyat memiliki pasukan yang kuat dan profesional untuk melindungi tanah air dari gangguan pihak luar. Dengan demikian, rakyat Indonesia bisa berbangga dan merasa memiliki TNI yang telah mengalami kemajuan signifikan.

Sementara itu, Kapuspen TNI Mayjen Mochamad Fuad Basya menjelaskan, pembiayaan kegiatan HUT TNI yang mencapai Rp 20 miliar itu baru sebatas dana operasional saja. Di lapangan, biaya yang dikeluarkan oleh negara bisa saja bertambah bergantung situasi dan kondisi.

"Misalnya ada penembakan (rudal) exocet, harganya sudah Rp 40 miliar sendiri (per unit)," ujarnya.

Dalam kegiatan kali ini, TNI bakal menampilkan 206 pesawat dan puluhan kapal perang. Belum lagi berbagai macam alutsista darat, termasuk tank-tank MBT leopard maupun meriam terbaru. TNI juga menyiapkan simulasi perang untuk unjuk kemampuan para pasukannya di hadapan publik.

Karena itu, pihak TNI memohon kepada masyarakat untuk memaklumi efek samping yang mungkin terjadi atas kegiatan tersebut.

"Penerbangan sedikit terganggu, laut juga demikian, ada memang manuver kapal cukup besar, sekitar 50-an kapal, mengganggu sedikit. Jadi mohon masyarakat untuk sabar sebentar saja," tambah Moeldoko.
http://www.jpnn.com/read/2014/10/01/...Hadapan-Dunia-


TNI Siap Tampilkan Kejutan
Minggu, 05 Oktober 2014 , 06:04:00




SURABAYA – Puncak acara HUT ke-69 TNI Selasa (7/10) lusa bakal membukukan sejarah. Parameternya berdasar geladi bersih yang digeber di dermaga Ujung, Mako Armatim kemarin (4/10).

Acara yang dikemas mirip aslinya nanti di depan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku inspektur upacara, diklaim Panglima TNI Jendral Moeldoko terbesar dalam sejarah TNI sejak TNI lahir 5 Oktober 1945.

’’Demonstrasi yang baru kita saksikan tadi mencerminkan prajurit TNI sudah terkelola secara baik,’’ ucap Moeldoko di gedung Candrasa, Mako Armatim usai geladi.

Latihan terakhir menjelang hari H dikemas utuh melibatkan tiga matra. Termasuk penghitungan waktu supaya acara selesai pukul 12.00. Nyatanya, acara pamungkas lambang-lambang kesatuan meninggalkan lapangan menunjukkan waktu hampir pukul 12.30.

Dikatakan terbesar karena penyelenggaraan melibatkan tiga angkatan lengkap alutsista KRI. Demonstrasi kapal perang selama ini baru bisa dihelat di dermaga Ujung, Armatim yang bersebelahan dengan Selat Madura.

Sedangkan penyelenggaraan enam tahun terakhir bergantian di Lapangan Udara (Lanud) Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur maupun mako Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur tanpa melibatkan unsur KRI.

Sebagai perbandingan HUT TNI di Armatim sebelumnya pada 2008 melibatkan lebih dari 100 kendaraan tempur (ranpur), 50 pesawat berbagai jenis, dan KRI tidak lebih dari 30. Pada HUT tahun lalu di Lanud Halim, jumlah alutsista tanpa KRI nyaris sama.

Bandingkan dengan penyelenggaraan 2014. Selain menerjunkan lebih dari 200 ranpur gabungan TNI AD, TNI AL, dan TNI AU, jumlah KRI dan pesawat meningkat 2-3 kali.

Dalam HUT TNI terakhir era Presiden SBY dengan Kabinet Indonesia Bersatu II, Moeldoko terlihat berupaya menunjukkan peringatan tahun ini menjadi yang paling spektakuler. Dengan bahasa diplomatis, perwira tinggi bintang empat dari Kediri itu menyatakan peringatan sebagai pertanggungjawaban pemerintah terhadap rakyat.

’’Komposisi alutsista produksi anak negeri dengan luar negeri memang masih dominasi dari luar. Tapi yang kami tampilkan mayoritas pengadaan selama 10 tahun terakhir,’’ ujar penerima gelar Adhi Makayasa selaku alumnus Akabri 1981 terbaik.

Dari sekian banyak produk, alutsista produk dalam negeri di antaranya panser Anoa dan Komodo, tank AMX, helikopter Nbell 412, dan pesawat CN 235.

Tidak terlihat KSAD Jendral TNI Gatot Nurmantio. Moeldoko didampingi KSAL Laksamana TNI Marsetio, KSAU Marsekal TNI I.B. Putu Dunia, dan Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI-AD Letjen TNI Lodewijk F. Paulus.

Pagi saat geladi berlangsung, mantan Pangdam V/Brawijaya itu masih terlihat. ’’KSAD baru saja dipanggil presiden ke Jakarta,’’ lanjut Moeldoko tanpa merinci alasan.

Dari ratusan alutsista yang ditampilkan, kejanggalan terlihat pada helikopter tempur Apache. Ketika demonstrasi dan flypass, bagian ekor helikopter warna hijau tua itu tertulis United State Army (Angkatan Darat Amerika Serikat).

Menurut penjelasan Gatot di Makodam V/Brawijaya Jumat (3/10) malam, sudah ada komitmen antara TNI-AD dan US Army dari rencana pembelian helikopter tersebut.

Diantaranya penggunaan bendera merah putih di bodi helikopter dan salah satu pilot heli dari Puspenerbad. Nyatanya, keterangan Gatot berbeda dengan fakta. Sedangkan Moeldoko menyatakan bahwa pembelian 8 heli Apache dilakukan bertahap sampai 2018.

’’Uang cicilan sudah ada. Ke depannya tergantung pemerintahan baru (kabinet Jokowi) mendatang,’’ tukasnya.

Dalam geladi bersih empat jam lebih itu, acara demonstrasi dan defile material menjadi pusat perhatian anggota TNI dan keluarga yang tidak terlibat rangkaian parade upacara. Geladi dibuka manuver pesawat Sukhoi membelah langit Selat Madura dengan suara menggelegar.

Rangkaian ditutup atraksi ”harakiri” tank amfibi Korps Marinir LVT menceburkan diri di dermaga Ujung disaksikan helikopter Apache yang terbang rendah.
http://www.kaskus.co.id/thread/5397c...rbanyak-drone/

----------------------------

Negara kepulauan seperti Indonesia ini, yang diperlukan adalah kekuatan militer yang bisa bergerak cepat dari pulau ke pulau, terutama melalui pendaratan amphibi. Itulah sebabnya Presiden Soekarno dimasa berkuasa dulu, kekuatan militer TNI yang diperhatikan dan diperkuatnya adalah unit tempur marinir. Kekuatan udara juga mutlak perlu, karena superior udara (seperti pengadaan drone yang sebenarnya hanya satu kebutuhan untuk pengintaian), bisa memperkuat dukungan tentara yang ada di darat. Unit-unit tempur berklassifikasi marinir dan ranger, memang sangat diperlukan di masa depan, apalagi akan ada tantangan nyata di wilayah Laut China Selatan, khususnya disekitar kepulauan Natuna Besar di masa depan. Jokowi yang katanya mau memperkuat dunia Maritim Indonesia, sebaiknya selain membangun infrastruktur ekonomi (seperti tol laut dan pelabuhan), perlu membangun sebuah divisi marinir di sekitar Kalbar atau Riau di masa depan

emoticon-Matabelo
Diubah oleh citox. 05-10-2014 22:54
0
9.4K
76
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan