davearmstrong
TS
davearmstrong
TNI : Metamorfosa yangSemakin Dewasa
Kuala Lumpur – DIRGAHAYU TNI..! Hanya kata itu
yang bisa saya ungkapkan. Rasa bangga dan
bahagia yang tiada tara, seakan telah lebih dulu
turut menyesakkan dada. Bagaimana tidak, jika
harus merungkai dan merangkai sejarahnya, rasanya
hampir tidak ada lembaran sejarah berwarna putih
yang terselip diantara lembaran-lembaran sejarah
kelahiran dan berdirinya Tentara Nasional Indonesia
(TNI). Bahkan di hari kelahirannya sekalipun, TNI
bukanlah tentara yang memulai mencatatkan
sejarahnya dengan tinta emas di atas lembaran
kertas nan putih bersih. TNI lahir dari rahim ibu
pertiwi yang terluka dan tersiksa oleh penjajahan
selama berabad lamanya. TNI adalah simbol dari
puncak perjuangan bangsa Indonesia demi menjadi
bangsa yang kokoh, berbudaya, dan memiliki jati diri
yang utuh untuk mewujudkan segala cita-cita
bangsa sebagaimana termaktub dalam pembukaan
UUD 1945 dan berazaskan Pancasila sebagai dasar
hidup bangsa Indonesia.

Langkah kaki itu telah cukup jauh meninggalkan
matahari dan rembulan yang setia mencatatkan hari
kelahirannya. Tapi jejak-jejak tapak kaki berdarah,
masih jelas tampak di antara tajamnya bebatuan dan
kerikil, pasir, tanah, lumpur, belukar, hutan belantara,
bukit, gua-gua, gunung, sungai, rawa-rawa, muara,
pantai, lautan lepas, samudera, bahkan hingga ke
angkasa raya..! TNI tidak pernah berhenti berjuang.
Perjuangan seperti telah menjadi sebuah takdir yang
tak bisa dielakkan. Tidak terhitung berapa banyak
momen pertempuran yang harus dihadapi dan pulang
dengan kemenangan di tangan..! Perjuangan itu
sendiri, telah menuntun TNI untuk menjadi lebih
dewasa, kuat, berotot, dihormati dan disegani oleh
berbagai dunia. Fakta telah membuktikan, bersama
rakyat, TNI telah memenangkan berbagai
pertempuran dan memastikan keutuhan bangsa
Indonesia hingga ke hari ini. Kemanunggalan dua
dimensi kehidupan bangsa yang kita miliki, tanpa
kita sadari, bahkan mungkin sangat jarang kita
syukuri, telah mampu menjadi kekuatan dasar yang
amat besar, handal dan terpercaya dalam
memastikan keutuhan dan kelangsungan hidup
bangsa Indonesia.

Sebagai bangsa yang besar, bukan saja dilihat dari
faktor sejarahnya, kita telah menjadi satu diantara
segelintir negara di dunia yang tidak menerapkan
program wajib militer. Ajaibnya, militansi dan suplai
kekuatan dari rakyat kepada tentara yang
dicintainya, teramat sangat membanggakan. Tentara
seakan telah menjelma menjadi sebuah simbol
pusaka. Ketika TNI bertempur di medan perang,
sesungguhnya rakyat sedang siaga menuju medan
laga. Kemanunggalan kekuatan yang sangat langka,
dan tidak dimiliki oleh semua bangsa di dunia.

Seorang sahabat pernah mengidentikan kekuatan
TNI dan Rakyat Indonesia, sebagai dua kekeuatan
anatara Arjuna dan Kumba Karna. Jika dalam
keadaan terpisah saja, keduanya memiliki kekuatan
yang sama, apalagi jika keduanya dipersatukan..!
Tidak akan pernah ada musuh yang akan mampu
menghadapi serangan panah yang menghujamnya..!

Tidak dipungkiri, banyak di antara kita yang merasa
miris dengan kepemilikan senjata oleh bangsa lain.
Mungkin benar, senjata adalah benda yang tak
terpisahkan dari sosok seorang prajurit yang gagah.
Tapi jangan lupakan sejarah, bahwa unsur kekuatan
utama bangsa ini tidak bertumpu pada senjata.
Senjata hanya pelengkap untuk menuju bentuk dan
wujud kekuatan bangsa Indonesia yang utuh.

Senjata hanya sebuah isyarat bahwa kita ada,
tumbuh, kuat dan siap menyergap..! Meskipun tanpa
itu, keberanian dan kekutan kita tidak akan pernah
hilang dan terbilang. Bermula dari era senjata bambu
runcing, TNI terus membangun dan berbenah diri.
Tuntutan zaman telah menggerakkan TNI untuk
menjadi sebuah organisasi tempur yang memiliki
daya gempur yang tinggi dan daya dobrak yang
kuat. Untuk memenuhi tuntutan ini, rakyat telah turut
merestui TNI untuk terus melangkah lebih jauh, agar
mampu terus bersaing dengan kekuatan dunia
lainnya. Kini era bambu runcing itu telah lama surut
ke belakang. Bangsa kita sedang menuju era
membangun TNI yang modern, dengan memasuki era
mesin perang yang mendesing.

Seiring dengan semakin kuatnya TNI, semoga tidak
menjadi sebab renggangnya ikatan antara tentara
dan rakyat. Kehadiran teknologi harus dimaknai
sebagai supplemen untuk menambah kekuatan
persatuan diantara keduanya, bukan justru menjadi
penyebab lahirnya sebuah kehancuran. Mari kita
bersama-sama untuk senantiasa sadar bahwa
kekuatan bangsa Indonesia bukan terletak pada
kekuatan senjata yang dimilikinya, melainkan
tertanam kuat di dalam pertahanan semesta yang
dutakdirkanNya..! Semoga dengan segala kekuatan
yang ada, tidak membuat kita menjadi lupa segala,
apalagi harus besar kepala.

TNI, di hari jadimu, segenap bangsa Indonesia
berucap selamat. Rasa bangga dan bahagia turut
tersemat. Senjata hanya mantra, bukan segala-
galanya. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.
Persatuan bukan sekedar pusaka, tapi telah menjadi
kekuatan nyata bangsa Indonesia. Jangan besar
kepala..! Hehehe..! Maju TNI, Jaya NKRI..! Doa dan
cinta kami akan selalu ada untukmu. Dirgahayu
TNI..! I love you..!. (by: yayan@indocuisine /Kuala
Lumpur, 05 October 2014).

Sumber : JakartaGreater
0
2.2K
15
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan