Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

princess.anneAvatar border
TS
princess.anne
:: Ibuku BUKAN (cuma) Tukang Jamu ::

emoticon-KissWELCOME!! emoticon-Kiss




Jakarta, 1980

Adik (perempuan): Mas, aku mau jualan jamu ya?
Kakak: Buat apa? Kamu kan sudah bantu saya di pasar, apa bayarannya kurang?
Adik: Ng...nggak mas
Kakak: Lha terus?
Adik: Saya pengen kerja aja mas, enak kayaknya dapat uang hasil usaha sendiri
Kakak: Jangan. Saya malu punya adik tukang jamu. Kamu nggak liat apa pandangan orang sama tukang jamu? Tukang jamu itu dianggap wanita rendah, murahan. Kamu mau ditoel2 laki2 hidung belang? Sudah, pokoknya jangan jualan jamu!


*****



16 tahun kemudian...

Aku mematut diri di depan cermin yang ada di lemari baju satu2nya di rumahku.Aku terpana memandangi seorang anak perempuan yang memakai seragam merah-putih di dalam cermin. Ia tersenyum, nyengir! Ya, ini hari pertamaku sekolah!

SD Kusuma Wijaya namanya. SD paling favorit di kotaku. Kenapa paling favorit?
Semua murid yang masuk ke sekolah ini diseleksi dengan ketat. Kalian harus punya sertifikat lomba minimal tingkat kecamatan kalau mau masuk di sini. Dan aku cukup percaya diri dengan sertifikat mewarnai yang aku menangkan saat TK lalu.
SD ini satu2nya yang punya marching band di kotaku. Ya, hanya SD ini. Dan ini alasan utamaku kenapa memilih SD ini.
Semua yang masuk sekolah ini adalah orang2 kaya. Kecuali aku tentunya. Anak penjual jamu.

Aku turun dari sepeda onthel biru bapakku. Sepeda onthel yang setiap subuh ia kayuh untuk berbelanja bahan bakso di pasar, yang kini mendapat tugas tambahan: mengantar dan menjemput aku ke dan dari sekolah.

Bapak turun dari sepeda lalu menyandarkan di pohon pinggir trotoar dekat kami. Ia menghampiriku lalu merapikan dasi merahku.

Bapak: Belajar yang rajin ya nduk, sekolah di sini bayarnya mahal. Kalau nggak pinter, nanti kamu disuruh keluar. Nggak mau kan?
Aku: Iya pak. Assalamualaikum. *salim tangan bapak.

Aku melintasi gerbang sekolahku, sambil tak henti2nya menatap kagum pada pemandangan di depan mataku:

Semua orang bermobil. Ya!
SEMUA ORANG turun dari mobil!
Mobil yang SANGAT mewah jika boleh kutambahkan.

Aku membalikkan badan, jauh di seberang jalan sana bapakku sudah mengayuh sepeda onthel birunya.

Aku tak tau harus merasa apa.
Sedih karena bapak mengayuh sepeda onthel sementara orang tua teman2ku duduk manis di balik kemudi mobilnya.
Atau lega karena bapak tak sempat terlihat oleh teman2ku lainnya.
Entah.

Skip>>>

Teman: Hah? Ibu kamu jualan jamu??
Aku: Iya.
Teman: Hahahaha
Aku: Memang kenapa?
Teman: Hahahaha. Nggak papa, nggak papa. Hahaha

Skip>>>

Guru1: Bapak ini bukan sedang jualan jamu! Dengarkan apa yang bapak bilang! Masa nilai kalian bisa sekecil ini!

Guru2: Nasehat ibu di dengar ya anak2, ibu bukan sekedar omong kosong, jangan kalian anggap ibu ini sedang jualan jamu...

Teman: Jamu... Jamu... Siapa mau beli jamu... Hahahaha

Skip>>>

Aku: Bu, kenapa teman2 ngejek aku anak tukang jamu? Bapak ibu guru juga bilang2 "banyak bicara kayak tukang jamu" emoticon-Sorry
Ibu: *elus2 rambutku. Nduk, jualan jamu itu bukan pekerjaan hina. Sekarang kamu sabar dulu ya? Nanti kalau sudah besar pasti tau. Sudah jangan nangis, sekarang ganti baju, makan, terus belajar. Besok sudah ujian kan? Nggak mau dapet nilai jelek kan?
Aku: *ngangguk2 *usap air mata

Quote:




Keep calm,
And Happy Reading! emoticon-Smilie


*ntar ane edit kalo udah OL di lepi, selamat takbiran semua emoticon-Big Grin
anasabilaAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan anasabila memberi reputasi
2
4.1K
17
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan