Hanibal Hamidi Perdesaan Sehat

http://m.okezone.com/read/2014/09/26...lusi-kesehatan


JAKARTA - Taraf hidup sehat bagi masyarakat Indonesia hingga kini masih minim. Pasalnya, masih banyak masyarakat yang belum bisa
mendapatkan akses pelayanan kesehatan dengan baik.
Penunjang pelayanan kesehatan pun menjadi salah satu penyebabnya karena sistem pendidikan medis tidak mengedepankan percepatan tenaga medis yang siap diterjunkan ke lapangan.
Celakanya, praktek hubungan transaksional antara tenaga medis dan institusi medis dengan
pemilik modal raksasa masih kerap terjadi.
Asisten Deputi Bidan Sumber Daya Kesehatan Kementerian Desa Teringgal, Hanibal Hamidi
mengatakan, minimnya sarana dan pra sarana pelayanan kesehatan memang masih minim
terutama di sejumlah daerah tertinggal.
"Berdasarkan fakta di lapangan dan sesuai data tentang kondisi sarana prasarana kesehatan terpotret di tingkat puskesmas, sekitar kurang lebih 70 persen masih mengalami kekurangan, yang 30 persen kekosongan karena pergantian yang lebih parah dari itu adalah 70 persen belum terkorelasi dengan tepat," kata Hanibal.
Hal itu disampaikannya dalam sebuah diskusi bertajuk Revolusi Kesehatan Menuju Revolusi
Mental yang diadakan Sastra Stovia dan Permanen, Jumat (26/9/2014).
Dia mengatakan, salah satu penyebab minimnya
pelayanan kesehatan terkendala biaya operasional yang masih kurang mencukupi, belum lagi akses untuk mencapai daerah-daerah pelosok.
"Penyebabnya karena biaya operasional yang kurang dan sarana prasarana, misal wilayah
kepulauan pelosok atau sulitnya lokasi dijangkau," tukasnya.
Selain itu, sambung Hanibal, tingkat kesadaran
dan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan, dimana yang nampak nyata yakni masyarakat
masih enggan membuat MCK yang sehat.
"Kondisi ini yang terjadi di masyarakat desa, khususnya yang tertinggal. Di daerah tertinggal sangat rendah soal sarana dan prasaran
kesehatan. Ini salah satu kesenjangan sosial
antara di desa dengan masyarakat kota," tandasnya.
Menurut Hanibal memang dari sisi kebijakan kesehatan, pemerintah masih harus melakukan
rekonstruksi total kesehatan nasional, baik itu.berupa rekrutmen tenaga kesehatan yang
mumpuni serta mengikis transaksional kesehatan.
"Misalnya, selama ini ada pasien datang ke foster diminta tarif. Seharusnya itu enggak ada lagi karena pemerintah sudah membayar gaji
dokter," tuturnya.
Namun, dari aspek lain kata dia, kesejahteraan dokter juga mesti dijamin oleh pemerintah.
Dengan tingkat kesejahteraan tenaga kesehatan harus ditingkatkan supaya mereka melayani masyarakat dengan baik.
"Dalam hal ini kendali manajerialnya harus tegas, kalau melanggar harus punish (dihukum)," pungkasnya. (put)