Mbah sering dengar banyak sekali orang yang bilang bahwa kaya itu mudharat. Siapa bilang? Mbah suka mikir dan suka merasa aneh, kenapa sih seolah-olah kata kaya itu menjadi kata yang ditakutkan, kaya itu kaya banyak setannya, apa karena anda sering lihat banyak orang kaya yang sombong dan pelit, lalu memberikan penilaian bahwa semua orang kaya itu sombong dan pelit? Wah ngga bisa gitu dong, egois banget. Mbah tidak akan bahas hal ini, karena ini sudah mbah bahas sebelumnya pada tulisan yang lain, silahkan dibaca



Mbah harap buat semuanya jangan sesekali menilai bahwa kaya itu adalah kejahatan, banyak sekali orang yang berprasangka negative tentang kaya, seolah-olah kaya itu bagaikan sebuah pisau yang bisa menyayat hati dan kulit manusia. Mbah memang setuju memang kaya itu ibarat pisau, tapi tergantung dari mana kita melihat pisau itu. Kalau kita melihat dari sisi negatifnya mungkin kebanyakan orang berfikir kaya itu mudharat karena banyak orang kaya yang pada akhirnya sombong dan malah tidak mengakui bahwa kekayaan itu adalah rezeki dari Allah, seperti kisah firaun, dll. Tapiii cobalah lihat dari sis positifnya, dengan kekayaan kita akan dimudahkan dalam beribadah dan beramal.

Coba anda perhatikan baik-baik, untuk berdakwah, berjihad, bersedekah, berzakat, berhaji, berumrah, menafkahi keluarga, menuntut ilmu, membangun sarana umat, dll, semuanya itu bukan uang bukan? Terus kalau ngga pakai uang pakai apa lagi? Jelas sudah dengan kaya itu kita akan lebih mudah menjalankan ibadah dan lebih mudah dalam beramal. Sedekah dan zakat kalau ngga pakai uang pakai apa? Kan bisa pakai makanan, iyaaa tapi makanan juga kan sama harus dibeli, dan dibelinya kan pakai uang, emang ada took kue yang jual belinya pakai uang? Tapi kan bisa sedekah pakai senyuman? Yaelah, iya sih senyum juga ada lah sedekah, tapiii kalau dijalanan ada pengemis/orang kelaparan terus dia minta uang, tapiii kita malah sedekahin senyuman, kan ngga lucu, malah bisa jadi kita dilempar sandal nanti. Yang bagus, sambil sedekah senyum sambil juga sedekah uang, tuuuh kan cakep kalau gitu, iya ngga?

Udahlaaah jangan banyak alesan, sekali lagi kaya itu tidak bakal mudharat bagi orang yang betaqwa kepada Allah, malah jadi kaya ini bisa menjadi sumber amal dan pahal buat anda, kok bisa? Ya bisa laaah, kalau anda kaya dipakai untuk hura-hura, belanja, dan jalan-jalan doing itu ngga ada pahalanya dan ngga manfaat. Tapiii kalau anda kaya, terus harta anda disisihkan untuk kegiatan social, untuk beramal, bersedekah, menyantuni anak yatim, buat masjid, buat rumah tahzid, tuuuh coba berapa banyak amal ibadah yang akan kita dapatkan. Masih mau bilang kaya itu mudharat???

PERLU DICATAT BAIK-BAIK, niatlah menjadi orang kaya, dan niat jadi kaya nya bukan untuk sebagai tujuan hidup, tapi niatnya untuk menjadi kayak arena kaya itu nantinya akan menjadi alat, alat untuk apa? Alat untuk beramal jariyah, alat untuk beribadah, emang ibadah pake uang? Emang naik haji gratisss? Dan alat untuk membantu sesama. Begituuu, sekali lagi niat jadi kaya bukan sebagai tujuan, tapi sebagai alat, alat untuk apa? Yaitu alat untuk beribadah dan alat untuk beramal. Right??? sp