Minggu lalu dunia maya dihebohkan dengan penjualan saham pertama atau dikenal dengan istilah Initial Public Offering (IPO) Alibaba yang menjadi perusahaan internet dengan total nilai IPO terbesar dalam sejarah. Alibaba berhasil menjual saham sebesar USD 92,70 (Rp 1,1 juta) untuk setiap lembarnya, yang mana meningkat 35 persen dari harga awal yang ditawarkan yaitu USD 68 (sekitar Rp 813.000).
Hal ini berdampak langsung terhadap kekayaan Jack Ma selaku founder. Kemarin salah satu media bisnis di China yaitu Hurun Report melaporkan bahwa Jack Ma telah menjadi orang terkaya di China dengan total kekayaan bersih mencapai USD 25 miliar atau sekitar Rp 262 triliun.
Selain Jack Ma, empat posisi di daftar 10 orang terkaya di China ditempati oleh entrepreneur teknologi: Pony Ma Huateng – pendiri Tencent – di posisi kelima dengan kekayaan bersih mencapai USD 18,1 miliar (Rp 216 triliun). Robin Li – founder dari Baidu – dengan kekayaan bersih mencapai USD 17,5 miliar (Rp 209 triliun) menduduki peringkat keenam. Liu Qiangdong – pendiri JD.com – dengan kekayaan USD 6,1 miliar (Rp 72 triliun) berada di posisi sembilan. Dan terakhir Lei Jun – pendiri Xiaomi – dengan kekayaan bersih mencapai USD 3,9 miliar (Rp 4,6 triliun) berada di peringkat 10 dalam daftar tersebut.