NO REPOST





Ya, ukulele! Atau sebagaian orang menyebutnya kencrung, yang akhirnya menjadikan aliran musik keroncong karena memang demikian bunyi instrumen utamanya, ukulele.



Konon ukulele ditemukan di Hawaii tahun 1879, pada waktu itu suatu perjalanan imigran Portugis dari Madeira (Azores) dan Portugal melakukan perjalanan melalui Afrika Selatan ke Hawaii antara tahun 1878 hingga 1913 sebanyak 20.000 orang, salah seorang membawa gitar kecil yang disebut Braginho di Braga (Portugal) dan menjadi alat musik populer di Hawaii dengan ukuran yang lebih kecil, mudah dibawa dengan 4 senar saja, kemudian disebut Ukulele.

Kalau Anda ingin membeli ukulele banyak merek-merek ukulele level internasional, misalnya Lanika, Stagg, Epiphone, dll. Jangan tanya kualitas suaranya, sudah pasti bagus. Tapi kualitas yang bagus juga harus kita bayar dengan harga yang tidak bisa dibilang murah. Taruh-lah “Mahalo”, merek ukulele lokal yang relatif mudah dijumpai di Indonesia. Tanpa bermaksud menyinggung merek tersebut, untuk ukulele soprano (ukulele standar, paling kecil) dibandrol seharga 250 ribu. Bener-bener “Mahal lhooo”, kan? Terutama untuk kantong mahasiswa dan orang-orang yang merasa tidak ada kepentingan tertentu dengan ukulele tetapi ada keinginan untuk memiliki ukulele atau sekedar mencoba bermain dan mengetahui bagaimana chord-nya. “Jangkrik! Larange cuk! Mek pingin nyobak thok ae lho! Tapi tuku sing murah yo suorone gak enak” (Buset! Mahal banget! Cuman pingin coba-coba ini! Tapi beli yang murah juga suaranya gak enak). Pernah gak kayak gitu? Kalo pernah… So, here the tips!




Sebenarnya kita bisa memodifikasi gitar agar menjadi ukulele untuk menggantikan merogoh kocek yang menyedihkan itu. Dan saya kira gitar jauh lebih mudah dijumpai dibanding ukulele (Baca: banyak yang bisa dipinjemin, hehehe). Beberapa orang mungkin berpikir bahwa memodifikasi gitar menjadi ukulele cukup dengan menghilangkan 2 senar (senar 6-5). Tapi toh kenyataannya tuning gitar standar adalah E-A-D-G-B-e, sedangkan tuning standar pada ukulele g-C-E-a (beberapa ada yang menggunakan tuning a-D-F#-b).

GITAR


UKULELE


Menghilangkan senar 6 dan 5 (E-A) tidak merubah D-G-B-e menjadi g-C-E-a. Dan yang pasti tidak memodifikasinya menjadi ukulele. Jauh kawan.

Akan tetapi, jauh bukan berarti tidak bisa didekatkan toh? Mungkin juga ada yang sudah tahu. Caranya adalah menggunakan alat yang disebut capo.

CAPO


Capo adalah alat yang memiliki fungsi sebagai holder atau penyangga. Secara konsep capo digunakan untuk menaikkan nada dasar. Tapi menurut saya, capo biasanya digunakan ketika seseorang memainkan rhythm atau lead yang membutuhkan senar lost/lepas (tanpa ditekan) tetapi dia harus menaikkan nada dasarnya. Harga capo dipasaran juga bervariatif, dari referensi yang saya dapat ada yang bisa ditebus dengan 50 ribu. Kalai masih dirasa berat, mungkin bisa digantikan fungsinya dengan paduan bolpoin dan karet gelang. Lepas isi bolpoin dan letakkan di fret yang diinginkan, lalu lilitkan karet gelang sampai bunyi masing-masing senar tidak “prek..prek..prek“. Tapi dalam kasus ini Anda bisa mensettingnya kendor bagian senar 5-6 agar memberikan efek mute, atau tidak berbunyi (tidak jelas) saat senar dipetik.



Nah, dengan meletakkan capo/bolpoin tadi di fret ke 5 gitar, perhatikan maka tuning gitar akan berubah menjadi A-D-G-C-E-a, dan bila mengilangkan (tidak membunyikan) senar 6 dan 5 nya maka kita akan mendapati tuning G-C-E-a yang sama dengan tuning ukulele g-C-E-a. Bedanya hanya senar ke 4 akan berbunyi 1 oktaf lebih rendah dari ukulele yang seharusnya. Namanya juga modifikasi, hehehe.



api jika Anda ingin TOTAL! Lepas senar ke 6 dan 5, lalu ganti senar ke 4 dengan senar yang diameternya sama dengan senar ke 1. Dan selamat mencoba.

Ini ada sedikit demo dari Yamaha Guitalele yang saya modifikasi menjadi ukulele dan direkan dengan Voice Recorder Gemini 8250. Selamat menikmati! Ini bukan gak hafal lirik, Cuma biar guitar modifnya kedengeran aja

Yamaha Guitalele Modifed