Selamat siang gan, saya mau tanya terkait dengan judul thread ini.

Jadi ceritanya, saudara saya waktu itu mengalami penipuan kartu kredit. Dia ditawari untuk mengupgrade kartu kreditnya oleh orang yang mengaku dari pihak bank bersangkutan. Kemudian orang tersebut meminta kartu kredit saudara saya, dan dikasih sama saudara saya. Namun sebelu diserahkan, kartu kredit udah terlebih dulu dipotong potong. FYI, penipu ini memulai aksinya dengan telfon, ia mengetahui seluruh informasi pengguna kartu kredit tersebut (yaitu saudara saya), sehingga saudara saya pun percaya.

Kasusnya mulai dari sini, sore harinya beliau dapat konfirmasi SMS penggunaan kartu kredit sebanyak 2 kali, yang masing masing besarnya sekian juta. Dari sini saudara saya mulai sadar kalau dia sudah ditipu. Beliau menelpon pihak bank dan melaporkan kejadian ini, 2 transaksi tersebut akhirnya dicancel. Beliau juga melaporkan penipuan ini, sehingga kartu kredit langsung diblokir.

Nah, di akhir bulan ketika tagihan kartu kredit keluar, beliau kaget melihat masih ada 5 (atau lebih, saya lupa jumlahnya) transaksi lain yang serupa dengan 2 transaksi yang sudah dicancel. Bahkan sampai sedikit over limit. Nominal, tanggal & merchantnya sama.

Kemudian beliau melaporkan ke pihak bank dan kasus ini diurus oleh salah satu bagian dari bank tersebut. FYI, pihak bank ini mengatakan bahwa di merchant tempat transaksi berlangsung, tidak ada CCTV, padahal merchant ini adalah merchant yang punya banyak outlet di hampir semua mall di Jakarta. Di tahap ini, bank terkait menolak untuk menganulir tagihan tagihan yang terjadi meskipun tidak ada SMS konfirmasi.

Pertanyaan saya:
1. Disini pihak siapa yang salah:
a. Saudara saya yang menyerahkan kartu kreditnya?
b. Merchant toko yang mungkin tidak mengecek tanda tangan atau identitas pengguna kartu kredit?
c. Bank terkait yang tidak memberikan sms notifikasi ketika ada transaksi yang jumlahnya besar bahkan sampai over limit?

2. Apa mungkin merchant sedemikian besar tidak memiliki CCTV? Atau mungkin pihak bank hanya ingin cuci tangan saja?

3. Apa mungkin ada pihak dalam bank yang diam diam 'berperan' dalam penipuan ini, mengingat penipu mengetahui detail identitas pemilik kartu kredit?

4. Langkah apa yang harus dilakukan saudara saya?

Terima kasih.