bonabasriAvatar border
TS
bonabasri
Para jomblo silahkan dibaca
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berbagai data menunjukkan Kota Jakarta adalah tempatnya lelaki belum punya pasangan alias jomblo.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) juga menunjukkan akan banyak lelaki di Indonesia yang seumur hidup akan menjomblo.

Tak heran member (anggota) biro jodoh online dan komunitas online bagi para jomblo membeludak. Salah satunya adalah situs [url=http://www.jomblo.com.]www.jomblo.com.[/url] Setelah diluncurkan 6 Februari 2014, anggota situs ini meroket tajam.
Walau tergolong baru, situs ini sudah bisa diakses sejak September 2013. Pada September 2013 saja pengunjung situs ini sudah mencapai 9.000 orang. Kemudian dalam waktu dua minggu melesat jadi 20 ribu pengunjung.
Pendiri jejaring sosial jomblo.com, Darrick Richili, melesatnya jumlah pengguna situs ini akan terus berlanjut dan awalnya ditargetkan dapat meraih 200 ribu sampai 300 ribu pengguna di tahun 2013.

Dalam tiga tahun mendatang penggunanya bisa mencapai 1 juta anggota. Menurut Darrick, saat ini penyebaran pengguna jomblo.com yang terbesar disumbang Kota Jakarta sebanyak 50 persen dari total pengguna.
Kota-kota lainnya, seperti Surabaya menyumbang 10 persen, Bandung dan Yogyakarta masing-masing sebesar 7 persen, Medan 5 persen serta Semarang 2,5 persen.
Bukan cuma situs jomblo.com yang diminati pengunjung. Biro jodoh bernama jodohkristen.com sampai pertengahan 2014 memiliki 18 ribu pengguna aktif.

Kemudian birojodohglatik.com mengklaim memiliki 30 ribu anggota yang sedang mencari jodoh.

Tak hanya terlihat dari peningkatan member situs biro jodoh maupun website komunitas jomblo, tapi kepanikan para jomblo juga tergambar dari kata kunci pencarian di website.

Dalam sebulan, google mencatat kata kunci pencarian dengan kata kombinasi ‘jodoh’ sebanyak 536.707.

Terbanyak adalah pencarian dengan kata ‘jodoh’ mencapai 368.000 sebulan. Kedua kata kunci ‘kontak jodoh’ sebanyak 60.500 per bulan. Ketiga kata kunci ‘biro jodoh’ sebanyak 49.500 sebulan.

Angka-angka itu terlihat wajar apabila disandingkan dengan data BPS. Dari data BPS, wajar jika banyak pria ketakutan tak dapat jodoh.

Sebab data BPS dari tahun ke tahun menunjukkan rasio pria di usia produktif lebih sedikit ketimbang perempuan di usia produktif. Jadi, ada pria yang terancam tak mendapat jodoh di Indonesia.

Misalnya data BPS tahun 2008 menghitung bahwa dari jumlah penduduk Indonesia sebanyak 200 juta jiwa, ternyata sebanyak 120 juta orang usia produktif hidup menjomblo. Data ini terulang di tahun 2010.

Tahun 2010 BPS mencatat total jumlah penduduk adalah 237.641.326 jiwa. Kemudian dibagi menjadi tiga kategori. Jumlah penduduk berusia dibawa usia 15 tahun, 15-64 tahun, dan di atas 64 tahun.

Perbandingan penduduk berusia di bawah 15 tahun adalah laki-laki 35.298.880 jiwa dan perempuan 33.304.383 jiwa. Artinya akan ada sebanyak 1.994.497 jiwa anak usia di bawah 15 tahun tak punya pacar.

Lalu perbandingan penduduk berusia di atas 64 tahun, jumlah laki-laki 5.362.873 jiwa dan perempuan 6.622.078 jiwa.

Sedangkan perbandingan jumlah penduduk perempuan dan laki-laki di usia produktif sebagai berikut. Ini adalah kisaran usia antara 15–64 tahun. Tercatat pria ada sebanyak 78.969.160 jiwa.

Sedangkan perempuan tercatat sebanyak 78.083.952 jiwa. Artinya sebanyak 885.208 pria di Indonesia bakal kesulitan mencari jodoh dan bahkan mereka terancam jadi jomblo seumur hidup.

sumber:
https://id.berita.yahoo.com/885-ribu...013416497.html

Spoiler for Jika berkenan:


Spoiler for Jangan:
0
2.8K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan