davearmstrongAvatar border
TS
davearmstrong
KS penjaga NKRI Muncul tiba-tiba di dekat KS Armada VII (JKGR weekend edition thread)
Muncul tiba-tiba di dekat KS Armada VII

Kejadian ini merupakan yang terbaru dari tugas-tugas KS kita dalam menjaga wilayah
kedaulatan Indonesia, peristiwa inilah yang sering dibilang oleh sebagian Warjagers sebagai
peristiwa KS kita yang menyundul KS Nuklirnya Armada ke VII USA. Sebetulnya bukan
menyundul akan tetapi ikut menyembul alias muncul kepermukaan hampir bersamaan.
Singkat cerita saat itu KS kita dari type 877 K4b sedang berpatroli rutin di bagian terluar
wilayah selatan menuju timur perairan kita, ketika tiba-tiba saja Juru Sonar menangkap suara
“baling-baling” dikejauhan dan suara itu terus mendekat kearah KS kita.
Komandan KS kita yang sigap saat itu langsung memerintahkan agar KS turun ke kedalaman
operasi menuju maksimal dan mengatifkan rezim motor ekonomis yang noiseless sambil
menunggu “Baling-baling” tadi mendekat.
Benar saja, tidak lama kemudian suara baling-baling itu semakin dekat dan kemudian
melewati KS kita. Dari suara baling-baling itu bisa ditebak kalau yang lewat barusan itu
adalah sebuah KS juga, akan tetapi belum diketahui milik siapa.
Komandan kemudian segera melaporkan kejadian ini ke markas yang kemudian ditinjak lanjuti
ke Pusat dan kemudian keluar perintah agar terus membayang-bayangi KS asing tersebut. Dan
perintah tersebut dilaksanakan oleh KS kita yang terus membuntuti KS Asing tersebut.
Awalnya Awak KS kita menduga KS asing itu adalah KS Collins nya Australian Navy, akan
tetapi arah berlayar KS asing tersebut tidak menuju ke Australia sana, melainkan terus
menyusuri kedalaman ZEE kita sampai terus ke selatan Pulau Jawa. Dan mendekati alur ALKI
1 KS itu berbelok arah menuju lautan lepas Samudra Indonesia.
Kali ini bisa dipastikan kalau KS asing tersebut adalah KS miliknya Armada VII, benar saja
setelah jauh keluar dari ZEE kita KS asing itu perlahan-lahan mulai berlayar naik ke kedalaman
aman, lalu ke kedalaman periskop hingga setelah merasa aman KS asing itu menyembul
kepermukaan laut dan berlayar di permukaan laut Samudera Indonesia.
KS kita pun tidak mau kalah, menyadari KS asing itu hendak menyembul ke permukaan,
Komandan KS kita juga memerintahkan agar KS kita juga ikut menyembul tidak jauh dari KS
asing itu muncul kepermukaan. Sebagai tanda dan pembelajaran kalau KS kita sebetulnya
telah menguntit KS mereka sejak lama.
Benar saja, betapa kagetnya para awak KS asing itu ketika tidak berapa lama setelah mereka
muncul kepermukaan laut, tiba-tiba saja ada KS Indonesia yang ikut-ikutan muncul tanpa bisa
mereka deteksi kehadirannya. Bisa jadi kalau saja perintah dari pusat kepada KS kita dari awal
adalah “mentorpedo” KS asing itu, bisa jadi mereka sudah wassalam semuanya.
Komandan KS asing itu mungkin karena merasa malu aksinya ketahuan kemudian berbasa-
basi kepada Komandan KS kita mengajak untuk latihan bersama, yang tentu aja ditolak secara
halus saat itu.
Sejak kejadian itu saat transfer karena harus melakukan tour of duty alias berpindah tugas
sebagai bagian Armada ke VII Pasifik dari Samudra Pasifik bagian barat dari Yokosuka di
Jepang ke Samudera Indonesia di Guam atau sebaliknya, dengan melalui Selat Bali maupun
Selat Lombok di ALKI 2 maupun melintas Sumadera Pasifik, Laut Seram, Laut Banda di ALKI 3,
KS mereka tidak akan berani lagi melakukan innocent passage dengan menyelam diam-diam,
tetapi sudah sopan meminta izin clereance dan berlayar di permukaan, karena mereka tahu
bahwa hal tersebut bertentangan dengan Hukum Laut Internasional dan mereka juga sadar
bahwa aksi mereka itu pasti ketahuan oleh KS Angkatan Laut Republik Indonesia yang dapat
mengamati mereka dan kalau mau bisa saja mentorpedo mereka.

HMAS Kanimbla hampir ditorpedo

Kejadian ini terjadi saat Konflik Timor-timur lepas dari pangkuan Ibu Pertiwi. Saat itu KS kita
type U 209/1300 yang sedang melaksanakan patroli di laut timor menangkap noise suara
baling-baling asing yang bergerak menuju kearah Timor-timur.
KS kita kemudian melakukan infiltrasi secara diam-diam menuju arah suara baling-baling
tersebut, begitu agak mendekat baru ketahuan kalau asal suara tersebut adalah pergerakan
dari beberapa Kapal Atas Air. perlahan-lahan KS kita naik ke kedalaman periskop dan
mengintai malalui periskop dan ternyata asal suara itu adalah konvoi Kapal Perang Australia
jenis LST HMAS Kanimbla yang saat itu dikawal oleh 2 kapal Frigate milik Selandia Baru,
sedang bergerak melewati terotori wilayah kita tanpa izin menuju Timor-timur sana.
KS kita terus mendekati konvoi kapal perang tersebut sampai pada jarak point blank range
torpedo dan sudah dalam posisi siap menembakkan torpedo. Akan tetapi kehadiran KS kita
yang mengintai itu kedetect oleh 2 fregat pengawal HMAS Kanimbla akan tetapi kedua fregate
itu tidak bisa mendetect posisi yang jelas dari KS kita saat itu ada di mana.
Saat itu pula kedua Frigate pengawal sudah siap-siap mengambil stance posisi tempur
bertahan. Sementara itu di saat yang bersamaan HMAS kanimbla mengadu kepada induk
semangnya tentang posisinya yang terancam dan mau ditorpedo itu dan
Jakarta langsung ditelepon.
Hasilnya jelas, KS kita tipe U209 itu akhirnya keluar ke permukaan dan terus membayang-
bayangi konvoi Kapal Perang tersebut hingga mereka merapat ke Dili timor-timur
Setelah konflik keberanian awak KS kita itu diapresiasi oleh Sonotan.
(Closer to home, the mischief-making potential of submarines was highlighted in a little-
reported incident during the Interfet operation to East Timor in September 1999, when Australia
was just one miscalculation away from war with Indonesia.
As an Australian-led convoy made its way to Dili, two New Zealand frigates went to action
stations after detecting an Indonesian submarine aggressively challenging the convoy. Urgent
signals went back to Canberra. In turn, a flurry of diplomatic and political messages went to
Jakarta, warning against any threat to the allied ships.
The issue was resolved when the Indonesians withdrew the submarine, but not before it caused
“enormous consternation here in Canberra”, says Andrew Davies, the author of the ASPI
report.) Bersambung…..
“Wira Ananta Rudhiro”
“Jalesveva Jayamahe”
“NKRI harga mati!”
by. Pocong Syereem

Sumber: jakartagreater.com/true-story-secuil-kisah-awak-hiu-kencana-jilid-4/

0
21.9K
97
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan