frankyjohansyahAvatar border
TS
frankyjohansyah
Ahok dikeroyok para poliTIKUS, ada yang mau bela dia?
Ahok: Nasib Gua Baik



SUMBER BERITA


SURYA.co.id - Sikap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang memilih mundur dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), memicu tuntutan agar ia juga mundur dari jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Namun Ahok menolak dan menyebut desakan sejumlah politisi itu sebagai sikap tidak lucu. "Permintaan nggak lucu itu," ujar Ahok ketika ditemui di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (10/9).

Ahok menyebut dirinya menjadi Wakil Gubernur DKI setelah dipilih rakyat melalui pemilihan umum kepala daerah, bukan orang Partai Gerindra melainkan rakyat. "Gerindra hanya 6 persen yang pilih saya. Jadi yang memilih saya bukan orang Gerindra semua," ujar Ahok.

Ia juga tidak bisa menerima anggapan yang menyebutkan keputusan mengundurkan diri dari Partai Gerindra ibarat kacang lupa kulitnya.

Ahok justru mengatakan dirinya menjadi wakil gubernur bukan karena Partai Gerindra melainkan karena dipasangkan dengan Joko Widodo. "Ahok mah nggak laku kok. Jadi wagub itu kecelakaan politik saja, kata orang Gerindra. Kalau nggak ada Jokowi nggak mungkin jadi (wagub). Nasib gua aja baik. Ahok jadi karena hoki, lu mau apa. Jadi nggak ada hubungannya dengan lu dong," tambah Ahok.

Ahok mengatakan apabila pemilihan Gubernur DKI yang lalu dipilih DPRD, dirinya tidak akan terpilih jadi wagub. Alasannya, kontribusi Partai Gerindra di DPRD pada periode saat ini hanya 6 persen. "Kalau gunakan teori DPRD, hanya enam kursi berarti saya gak akan terpilih. Kontribusi Gerindra hanya enam persen," ujar Ahok.

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengaku sakit hati terhadap sikap Ahok. Mantan calon presiden itu mengingatkan adanya tata krama dan etika dalam hubungan antarmanusia, termasuk bergabung dan mengundurkan diri dari sebuah partai. "Antarmanusia kan ada tata krama. Manusia kan memiliki etika dan norma norma," kata Prabowo ketika ditemui di kediaman Akbar Tandjung, di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu malam.

Ia tidak mempermasalahkan kader Gerindra mengundurkan diri dari partai. Dirinya memahami dinamika yang terjadi dalam sebuah partai politik. "Kalau masuk suatu partai dan keluar partai itu tidak ada masalah. Tapi etika antarmanusia itu harus ada," tambahnya.

Prabowo mengaku telah lama tak bertemu Ahok. "(Ahok) Belum pamit. Satu tahun tidak bertemu," katanya.

Ia membantah Gerindra telah mengabaikan Ahok. "Kok bisa abaikan? Gerindra yang mencalonkan Ahok," kata Prabowo.

Ahok memang tidak mengajukan penuduran diri secara langsung kepada Prabowo. Ia hanya mengirim surat ke kantor DPP Partai Gerindra. Ahok juga tidak memerlukan surat balasan dari partai tersebut karena dirinya telah menyatakan mundur.

Sebelumnya Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, juga mempersilakan Ahok keluar dari Partai Gerindra. Menurut Fadli, kontribusi Ahok pada Partai Gerindra tak terlalu signifikan. Fadli mengatakan Ahok sebagai politisi kutu loncat, seperti kacang lupa kulitnya.

Seorang pendiri Partai Gerindra Asrian Mirza menyatakan menghargai sikap Ahok. Namun, lanjut Mirza, Ahok juga harus mundur dari jabatan wagub lantaran sewaktu pencalonan diusung oleh Gerindra.

"Ahok bisa menjadi Wakil Gubernur DKI karena kami (Gerindra) yang mengusung. Kalau dia mau mundur dari partai silakan saja, kami tak bisa melarang atau memaksanya. Hanya saja lebih elegan Ahok mundur juga dari jabatannya sebagai wakil gubernur," ujar Asrian Mirza.

Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, M Taufik, menganggap ketenaran yang saat ini didapat oleh Ahok merupakan jasa dari Gerindra yang mengusungnya sebagai cawagub pada Pilkada DKI 2012.

Taufik menilai, apabila saat itu Gerindra tak mengusulkan nama Ahok, sampai saat ini dia masih duduk di Komisi II DPR RI tanpa banyak orang yang mengenalinya. "Perlu Ahok tahu dan harus disadari, waktu dia pertama kali mau jadi cawagub itu, enggak ada orang yang kenal. Enggak ada yang tahu. Keluarganya doang yang tahu paling. Gerindra kok yang nyalonin dia jadi wagub," kata Taufik.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga mendesak Ahok mundur dari jabatan sebagai Wagub DKI Jakarta. Ketua Fraksi PKS di DPR, Hidayat Nur Wahid, mengingatkan Ahok saat maju di Pilkada DKI Jakarta melalui jalur partai politik bukan independen. "Jangan cari enaknya saja, memangnya maju perseorangan. Kalau Ahok jantan ya harus mundur dari jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta," kata Hidayat.

Lepas dari Parpol

Ahok mundur karena kecewa kepada perubahan sikap Partai Gerindra terkait pembahasan Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Awalnya Gerindra mendukung pemilihan langsung kepala daerah, namun mendadak berubah sikap mendukung pemilihan lewat DPRD.

"Saya sudah katakan yang perlu diperbaiki bukan dipilih oleh DPRD, yang perlu diperbaiki, siapapun yang mau mencalonkan diri harus diperiksa asal muasal hartanya," ujar Ahok.

Ahok mengaku belum berpikir untuk bergabung dengan partai lain pascapenguduran diri dari Partai Gerindra. Untuk sementara ia ingin terlepas dari partai politik dan fokus memimpin Jakarta. "Nggak, saya nggak akan pindah ke partai lain. Tidak tahu saya nyalon (lagi) atau tidak. Tiga tahun ini saya akan fokus memimpin Jakarta," ujarnya.

Ia mengatakan banyak permasalahan di Jakarta yang mesti diselesaikan sehingga perlu mendapat perhatian penuh. "Sudahlah tiga tahun ini selesaikan saja masa tugas di DKI Jakarta. Kita selesaikan banjir dan kemacetan. Semua program sudah jelas, kita tinggal jalankan saja," ujar Ahok.

Setelah masa tugasnya berakhir, Ahok baru mempertimbangkan apakah akan bergabung atau tidak dengan partai politik tertentu. "Kita lihat tiga tahun lagi," katanya.

Siap Menampung

Usai Ahok menyatakan mundur dari Partai Gerindra karena menolak pemilihan kepala daerah dilakukan DPRD seperti keinginan Partai Gerindra, sejumlah partai siap menampung mantan Bupati Belitung Timur itu. Selain PDI Perjuangan, PKB yang dipimpin Muhaimin Iskandar siap menerima Ahok.

"PKB prinsipnya membuka diri kepada siapapun, termasuk kepada yang terhormat Bapak Basuki Tjahaja Purnama," kata Ketua DPP PKB Malik Harmain.

Sedangkan Sekjen DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo menyatakan partainya terbuka jika Ahok ingin bergabung. "Kita harus apresiasi dan menghargai sikap politik, pilihan politik Wakil Gubernur DKI Jakarta, bapak Basuki Tjahaya Purnama (Ahok). Beliau menghargai hak dan kedaulatan rakyat untuk memilih pemimpinnya di daerah secara langsung, terbuka," katanya.

Setidaknya, lanjut Tjahjo, Ahok sudah membangun komunikasi dan kerjasama yang baik dalam Pilkada DKI Jakarta. "Bagi PDI Perjuanganm tidak menjadi masalah, dan terbuka sekali kalau saudara Ahok akan bergabung ke PDI Perjuangan," Tjahjo Kumolo memastikan.

0
6.1K
71
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan