Efek Musik Mozart Terhadap Kesehatan dan Kecerdasan
TS
garudabass
Efek Musik Mozart Terhadap Kesehatan dan Kecerdasan
Buat para seniman terutama di bidang musik, mugkin ada yang belum tau artikel yang ane share ini, semoga bermanfaat
Spoiler for Profil:
bernama asli Johannes Chrysostomus Wolfgangus Gottlieb Mozart(lahir di Salzburg, 27 Januari 1756 – meninggal di Wina, Austria, 5 Desember 1791 pada umur 35 tahun)[1][2] adalah seorang komponis. Ia dianggap sebagai salah satu dari komponis musik klasik Eropa yang terpenting dan paling terkenal dalam sejarah. Karya-karyanya (sekitar 700 lagu) termasuk gubahan-gubahan yang secara luas diakui sebagai puncak karya musik simfoni, musik kamar, musik piano, musik opera, dan musik paduan suara. Contoh karyanya adalah opera Don Giovanni dan Die Zauberflöte. Banyak dari karya Mozart dianggap sebagai repertoar standar konser klasik dan diakui sebagai mahakarya musik zaman klasik.
Spoiler for Sedikit info:
Mozart, yang dikenal memiliki kemampuan tala mutlak (mengenal nada dengan tepat tanpa bantuan alat), mengenal musik sejak lahir. Ayahnya, Johann Georg Leopold Mozart adalah komponis penting pada jamannya, salah satu karyanya yang paling penting adalah Kindersinfonie ("Simfoni Anak-Anak"). Wolfgang adalah anak bungsu dari tujuh bersaudara yang meninggal prematur.[3] Hanya dia dan Maria Anna Mozart ("Nannerl") yang bertahan hidup sampai dewasa. Sewaktu berumur empat tahun, Mozart sudah mampu memainkan harpsichord dan melakukan improvisasi pada karya-karya musik pendahulunya. Dia bahkan menulis komposisinya yang pertama saat berumur lima tahun. Karya-karyanya antara lain adalah Violin Sonata, dan beberapa Minuet. Leopold mengumpulkan semua komposisi ini tanpa sepengetahuan anaknya. Demikian halnya dengan Nannerl, dia juga adalah pemain piano yang sangat handal. Leopold yang menemukan bakat kedua anaknya merasa “terpanggil” untuk memamerkan mereka ke seluruh Eropa.
udah tau kan siapa mozart, yang mau ane bahas disini adalah efek dari mendengarkan musik mozart.
oke langsung aja:
Spoiler for 1:
INTELEGENSI
Istilah Mozart effect (efek Mozart) diciptakan pada 1995 oleh para ilmuwan di Universitas California yang menemukan bahwa ternyata siswa mendapat nilai yang lebih baik pada tes IQ spasial setelah mendengarkan musik Mozart. Para ilmuwan juga mencoba musik trance, musik minimalis, audio-books, dan instruksi relaksasi, namun tidak ada yang berpengaruh seperti musik Mozart.
Frances Rauscher, Gordon Shaw, dan Katherine Ky dari Pusat Neurobiologi Pembelajaran dan Memori, menulis dalam makalah mereka yang diterbitkan dalam Neuroscience Letter bahwa setelah 36 mahasiswa mendengarkan Sonata (duo piano) K. 448 karya Mozart selama 10 menit, mereka berhasil mencetak 8 - 9 poin lebih tinggi pada subtes IQ spasial Skala Kecerdasan Stanford-Binet dibandingkan setelah mereka mendengarkan instruksi relaksasi atau tidak mendengarkan apa-apa. Kegiatan ini hanya berlangsung 10-15 menit.”
Studi selama lima hari, yang menguji 79 siswa, juga mencatat peningkatan dramatis dari hari pertama ke hari kedua, yaitu peningkatan 62% bagi kelompok pendengar Mozart, 14% bagi kelompok diam (kelompok yang tidak mendengarkan apa-apa), dan 11% bagi kelompok campuran (kelompok yang mendengarkan jenis musik dan rekaman lain). Studi ini menyimpulkan bahwa respon korteks terhadap musik Mozart ialah sebagai bahasa internal untuk meningkatkan fungsi otak.
Spoiler for 2:
PRODUK SUSU
Seperti dilaporkan dalam sebuah artikel pada 2007 oleh media Spanyol, El Mundo, sapi di sebuah peternakan di Villanueva del Pardillo, Spanyol, menghasilkan 30 - 35 liter (sekitar 8-9 galon) susu per hari, dibandingkan dengan hanya 28 liter di pertanian lainnya. Menurut pemilik Hans-Pieter Sieber, ini adalah berkat Concerto for Flute and Harp in D karya Mozart, yang diperdengarkan kepada 700 ekor sapinya pada saat pemerahan. Ia juga mengklaim bahwa susunya memiliki rasa yang manis.
Menurut kabar, biarawan di Brittany, Prancis, adalah orang pertama yang menyuruh untuk memperdengarkan lagu Mozart kepada para sapi, menurut ABC News. Dan kini, para petani mulai dari Israel hingga Inggris semuanya memperdengarkan musik klasik bagi sapi mereka.
Spoiler for 3:
KESEHATA BAYI PREMATUR
Pada Januari 2010, jurnal Pediatrics menerbitkan sebuah studi oleh para ilmuwan Israel yang menunjukkan bahwa musik Mozart membantu proses kelahiran bayi prematur lebih cepat dengan berat badan normal. Para peneliti memutar sekitar 30 menit musik Mozart kepada 20 bayi prematur di Tel Aviv Sourasky Medical Center selama dua hari berturut-turut dan ternyata mereka memiliki berat badan yang lebih besar daripada bayi-bayi prematur lainnya yang tidak mendengarkan musik.
Para dokter mencatat bahwa bayi yang mendengarkan musik menjadi lebih tenang, sehingga mengurangi pengeluaran energi saat beristirahat (Resting Energy Expenditure - REE).
“Paparan musik Mozart secara signifikan menurunkan REE pada bayi prematur yang sehat. Kami berspekulasi bahwa efek musik terhadap REE mungkin menjelaskan peningkatan berat badan sebagai hasil dari efek Mozart,” menurut kesimpulan para peneliti dalam makalah mereka.