indomietelor40Avatar border
TS
indomietelor40
Keberanian Prajurit TNI MengusirPrajurit Malaysia Dari KarangUnarang [Revisi]
Tentu kita masih ingat konflik antara
Indonesia – Malaysia di blok ambalat
beberapa tahun yang lalu dimana kapal –
kapal perang Malaysia sering di ketahui
keluar masuk perbatasan Indonesia dengan
sesekali melakukan manuver tajam ke
beberapa kapal perang TNI yang saat itu
sedang menjaga di perbatasan ambalat.
Untuk menunjukkan bahwa wilayah tersebut
adalah milik kedaulatan Indonesia maka di
buatlah mercusuar tepatnya di perairan
karang unarang. Wilayah tersebut di jaga
oleh lima prajurit TNI matra laut dari korps
Komando Pasukan Katak (Kopaska) bersenjata
dengan sebuah speedboat jenis stinger
sebagai alat transportasi. Disaat mercusuar
tersebut sedang dalam tahap pembangunan
beberapa kali kapal perang milik Malaysia
kerap mengganggu para pekerja mercusuar
dengan melakukan pengereman mendadak
sehingga ombak yang ditimbulkannya
mempersulit para pekerja merampungkan
kerjaannya.
Tentunya hal ini membuat prajurit Kopaska
yang ditugaskan untuk menjaga
pembangunan menara mercusuar tersebut
sangat terganggu dan marah. Kelima prajurit
Kopaska yang menjaga mercusuar tersebut
kemudian mencari cara untuk membalas
tindakan dua kapal perang Malaysia dan
mengusirnya dari daerah tersebut.
Setelah selesai mengganggu, kapal perang
malaysia kemudian beristirahat di tengah laut
tidak jauh dari lokasi pembangunan menara
mercusuar. Beberapa awak kapal diketahui
tengah bersantai dan kurang siaga diatas
kapal.
Melihat dua kapal perang malaysia sedang
lego jangkar, kelima prajurit Kopaska melihat
adanya kesempatan untuk melakukan
“surprise attack”. Dipimpin seorang perwira
kelima prajurit Kopaska kemudian
mengarahkan speedboatnya secara zig zag
dan cepat dari arah buritan kapal tanpa di
sadari awak kapal Malaysia seorang prajurit
Kopaska bernama Serka Ismail melakukan
teknik Cast yaitu teknik menceburkan diri ke
laut dengan posisi boat yang di tumpanginya
masih berjalan. Selama boat tersebut
melakukan maneuver – maneuver
pengelabuan di tengah laut Serka Ismail
terus mendekati kapal sasaran sambil
menyelam kemudian naik ke atas anjungan
kapal perang Malaysia.
“SEDANG APA KAMU DI ANJUNGAN KAPAL!!!”
Bentak Serka Ismail ke salah satu awak kapal
perang, dan dengan logat melayunya yang
lirih dan terlihat dari raut wajahnya yang
mulai ketakutan si awak kapal tersebut
mengatakan bila dirinya hanya bertugas
menjaga meriam kapal.
“DIMANA PIMPINANMU!!” Sekali lagi Serka
Ismail membentak awak kapal perang
Malaysia yang kemudian di tunjukkan ke
ruang kapten. Mendengar ada yang teriak
awak kapalpun keluar mendatangi asal suara,
tampak wajah mereka sedikit ketakutan
karena tidak menyangka kapalnya akan di
susupi oleh salah satu personel Kopaska.
“Segera tinggalkan perairan ini atau saya
putus jangkarmu!” Perintah Serka Ismail
kepada pimpinan kapal perang setelah itu
Serka Ismail turun menuju kapal speedboat
yang sudah menunggunya di pinggir kapal.
Akhirnya kapal perang Malaysia menarik
jangkarnya dan meninggalkan lokasi, tapi
ketika di perhatikan ternyata hal ini tidak di
ikuti oleh kapal perang Malaysia yang lainnya
dan tetap berada di lokasi perairan
Indonesia. Melihat hal itu kemudian prajurit
Kopaska mengarahkan speedboatnya menuju
kapal perang Malaysia yang masih “ngotot”
tinggal di tempat. Setelah speedboat
mendekati kapal Malaysia ternyata seluruh
awak kapalnya sudah siaga di posisi masing –
masing untuk menghalangi prajurit Kopaska
menaiki kapal perang. Tidak kehabisan akal
Serka Ismail kemudian menaiki kapal melalui
pinggir anjungan dan setelah sampai di atas
dia membentak seseorang yang terlihat
seperti pimpinan kapal “KENAPA KALIAN
TIDAK MENAIKKAN JANGKAR DAN PERGI DARI
SINI?!!”.
“Kami hanya menjalankan perintah” Jawab
pimpinan kapal sedikit normatif, akan tetapi
di wajahnya tersirat rasa gugup yang
berlebihan.
“Kalau begitu saya perintahkan sekarang juga
kalian tinggalkan perairan Indonesia atau
saya putuskan jangkar kalian dengan
peledak!!” Gertak Serka Ismail yang sudah
mulai jengkel dan menggerak – gerakkan
rantai jangkar kapal Malaysia.
Tanpa pikir panjang Kapten kapalpun
meminta seluruh awaknya agar segera
menyalakan mesin kapal dan meninggalkan
perairan Indonesia. Sejak saat itu kapal
perang Malaysia tidak pernah kembali
mengganggu pembangunan mercusuar di
wilayah karang unarang hingga
pengerjaannya tuntas. Yang luar biasanya
lagi, ternyata ke lima prajurit Kopaska dalam
melakukan pengusiran kapal perang milik
Malaysia tidak membekali diri dengan senjata
alias tangan kosong.
Kejadian ini sempat jadi pembicaraan hangat
di Kota Tarakan dan sempat diberitakan pada
koran lokal. Walaupun insiden ini cukup
beresiko tapi masyarakat di perbatasan cukup
mengapresiasi keberanian para prajurit TNI
terutama Kopaska. Bahkan belakangan ini,
kisah keberanian lima prajurit Kopaska
tersebut sudah di bukukan dalam buku besar
yang berjudul “50 tahun Kopaska : spesialis
pertempuran laut khusus”.
mohon konfirmasi dr teman2 tentang cerita ini.
0
5.6K
16
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan