- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Wanita Pemijat Bergembok di Malang, Buat Pria Mesum Penasaran


TS
chua84
Wanita Pemijat Bergembok di Malang, Buat Pria Mesum Penasaran
SEBELUM LEBIH JAUH RATE DULU GAN BIAR NGGAK TENGGELAM



Siang/Malam agan-agan..Semoga kita senatiasa sehat sentosa dan selalu diberikan kesejahteraan hidup oleh yang Maha Kuasa.Amin

Spoiler for Cek Repost:

Wanita Pemijat Bergembok di Malang, Buat Pria Mesum Penasaran



Quote:
Dalam beberapa hari terakhir, cerita mengenai beberapa wanita pemijat plus bergembok di Malang memang buat geger. Seperti yang sempat disebutkan sebelumnya, gembok itu sendiri dipasangkan dalam celana mereka.
Adapun tujuan gembok itu adalah untuk menghindari adanya aktivitas seksual di kalangan wanita pemijat dan pelanggan. Karena sudah menjadi rahasia umum jika kebanyakan tempat pijat menyediakan layanan plus-plus yang terselubung.

Adapun tujuan gembok itu adalah untuk menghindari adanya aktivitas seksual di kalangan wanita pemijat dan pelanggan. Karena sudah menjadi rahasia umum jika kebanyakan tempat pijat menyediakan layanan plus-plus yang terselubung.

Rupanya kisah wanita pemijat bercelana gembok di Malang itu benar adanya lho. Seperti apa ya? Yuk Kita Simak
1. Kedok Pijat Keluarga?
Quote:
Spoiler for :

Quote:
Sebagai kota yang dekat dengan Batu yang merupakan kota pegunungan, Malang memang memiliki suhu udara yang sangat dingin menusuk ketika malam tiba. Oleh karena itu, disediakan banyak tempat hiburan untuk membuat tubuh lebih hangat. Sebagai kota wisata pula, kamu bisa memanjakan diri di Malang agar tubuh lebih fresh. Namun bagi beberapa pria, tubuh fresh itu erat kaitannya dengan layanan pijat yang membuat otot lebih lemas.
Nah, layanan panti pijat inilah yang kerap menjadi tujuan beberapa pria hidung belang untuk mencari kesenangan rohani. Sejatinya tidak ada panti pijat yang secara gamblang menampilkan usaha plus-plus dalam layanan mereka. Bahkan beberapa panti pijat yang memajang tulisan 'Pijat Keluarga' kerap kali bisa ditemukan layanan terselubung di sana, termasuk wanita pemijat bergembok.

Nah, layanan panti pijat inilah yang kerap menjadi tujuan beberapa pria hidung belang untuk mencari kesenangan rohani. Sejatinya tidak ada panti pijat yang secara gamblang menampilkan usaha plus-plus dalam layanan mereka. Bahkan beberapa panti pijat yang memajang tulisan 'Pijat Keluarga' kerap kali bisa ditemukan layanan terselubung di sana, termasuk wanita pemijat bergembok.

2. Para Gadis Muda
Quote:
Spoiler for :

Quote:
Para pemilik usaha panti pijat tentu saja saling bersaing demi memuaskan pelanggan. Karena mayoritas para pelanggan yang datang ialah para pria, maka mayoritas tentu saja mereka memasang para pemijat wanita-wanita muda yang berusia 20-30 tahun. Bahkan saat kamu datang ke sebuah panti pijat yang terkenal di kalangan para pria ini, resepsionis bakal memberikan sebuah album foto.
Dalam album itu terdapat foto-foto wanita cantik yang rupanya menjadi pemijat. Seorang konsumen bisa memilih-milih dulu mau mendapatkan layanan pijat dari siapa baru kemudian melakukan transaksi di awal dengan membayar sekitar Rp 120 ribu/jam. Beberapa menit kemudian, seorang wanita muda cantik yang sudah dipilih tadi itu akan datang dan mengajak pelanggan menuju ruangan untuk proses pemijatan.

Dalam album itu terdapat foto-foto wanita cantik yang rupanya menjadi pemijat. Seorang konsumen bisa memilih-milih dulu mau mendapatkan layanan pijat dari siapa baru kemudian melakukan transaksi di awal dengan membayar sekitar Rp 120 ribu/jam. Beberapa menit kemudian, seorang wanita muda cantik yang sudah dipilih tadi itu akan datang dan mengajak pelanggan menuju ruangan untuk proses pemijatan.

3. Dulunya SPG
Quote:
Spoiler for :

Quote:
Sebagai seorang pemijat maka sudah diwajibkan bagi gadis-gadis muda ini untuk bersikap manis dan ramah kepada para pelanggan. Kalau kamu memang pria yang menyenangkan, maka dia bakal bisa bercerita panjang lebar. Termasuk mengenai masa lalunya mengapa memilih pekerjaan sebagai tukang pijat yang kebanyakan melayani para pria ini.
Seperti salah satunya adalah sebut saja Nina (25), yang rupanya baru setahun menjadi tukang pijat. Wanita cantik dengan rambut panjang berwarna kemerahan ini mengakui bahwa sebelum jadi pemijat dia adalah seorang SPG selama empat tahun lamanya. Karena tak puas dengan gaji SPG yang memiliki tuntutan kerja selalu tampil cantik serta risiko dilecehkan banyak orang, Nina akhirnya jadi pemijat.
Jika menurutmu menjadi tukang pijat hanya butuh penampilan cantik maka itu salah. Nina rupanya menjalani trainee selama sebulan untuk menguasai teknik pijatan. Pendapatan yang lebih besar dan hanya bekerja saat pelanggan tiba adalah salah satu hal yang membuat Nina tergiur jadi pemijat kendati awalnya ogah-ogahan.

Seperti salah satunya adalah sebut saja Nina (25), yang rupanya baru setahun menjadi tukang pijat. Wanita cantik dengan rambut panjang berwarna kemerahan ini mengakui bahwa sebelum jadi pemijat dia adalah seorang SPG selama empat tahun lamanya. Karena tak puas dengan gaji SPG yang memiliki tuntutan kerja selalu tampil cantik serta risiko dilecehkan banyak orang, Nina akhirnya jadi pemijat.
Jika menurutmu menjadi tukang pijat hanya butuh penampilan cantik maka itu salah. Nina rupanya menjalani trainee selama sebulan untuk menguasai teknik pijatan. Pendapatan yang lebih besar dan hanya bekerja saat pelanggan tiba adalah salah satu hal yang membuat Nina tergiur jadi pemijat kendati awalnya ogah-ogahan.

4. Celana Digembok
Quote:
Spoiler for :

Quote:
Namun ada yang unik dalam panti pijat yang dikunjungi Merdeka ini. Rupanya para pemijat memiliki gembok pada celana mereka. Gembok itu ditaruh di pinggang celana sebelah kiri. Di mana berfungsi sebagai pengganti kancing dan celana pun tidak bisa dibuka tanpa kunci.
Tujuan digemboknya celana ini adalah untuk menghindari aktivitas intim antara pelanggan dengan pemijat. Menurut pemijat lain, Lina (22), gembok di celananya ini adalah aturan baku yang sudah ditetapkan oleh pemilik usaha tempatnya bekerja. Hal ini membuat banyak pria penasaran. Beberapa pelanggan memang mengerti tetapi tak jarang ada yang marah-marah.
Lina mengakui sempat ada pria yang bentak-bentak dan menawari dirinya beberapa juta rupiah demi gembok celana itu dibuka dan melakukan pelayanan plus-plus.

Tujuan digemboknya celana ini adalah untuk menghindari aktivitas intim antara pelanggan dengan pemijat. Menurut pemijat lain, Lina (22), gembok di celananya ini adalah aturan baku yang sudah ditetapkan oleh pemilik usaha tempatnya bekerja. Hal ini membuat banyak pria penasaran. Beberapa pelanggan memang mengerti tetapi tak jarang ada yang marah-marah.
Lina mengakui sempat ada pria yang bentak-bentak dan menawari dirinya beberapa juta rupiah demi gembok celana itu dibuka dan melakukan pelayanan plus-plus.

5. Cuma Mau Kalau Suka
Quote:
Spoiler for :

Quote:
Hanya saja sepertinya para pemijat ini tak kehilangan akal. Beberapa di antara mereka secara jujur mengakui sempat mengambil kesempatan untuk memberikan layanan intim kepada para pelanggan. Seperti semisal meminta izin pemilik untuk membuka gembok dengan alasan mau buang air tetapi rupanya untuk memberikan layanan spesial kepada pria hidung belang dengan proses singkat.
Tetapi rupanya ada juga yang menjanjikan memberikan pelayanan plus-plus itu di hari libur. Jika memang enggan dibuka gemboknya, pelayanan pijat di area sensitif dan kegiatan intim lain bisa mereka lakukan di tempat kerja. Hanya saja untuk merasakan tidur bersama, rupanya ketertarikan fisik memegang kunci utama. Belum lagi butuh proses pendekatan sampai akhirnya seorang pemijat bersedia melayani pria dengan cuma-cuma.

Tetapi rupanya ada juga yang menjanjikan memberikan pelayanan plus-plus itu di hari libur. Jika memang enggan dibuka gemboknya, pelayanan pijat di area sensitif dan kegiatan intim lain bisa mereka lakukan di tempat kerja. Hanya saja untuk merasakan tidur bersama, rupanya ketertarikan fisik memegang kunci utama. Belum lagi butuh proses pendekatan sampai akhirnya seorang pemijat bersedia melayani pria dengan cuma-cuma.

6. Pemijat Suka Digembok
Quote:
Spoiler for :

Quote:
Memang servis plus-plus yang dilayani oleh para pemijat ini tergantung oleh perjanjian kedua belah pihak. Uang tips yang mereka terima pun langsung masuk ke kantong pribadi pemijat dengan kisaran ratusan ribu sampai jutaan rupiah. Nilai yang menggiurkan untuk layanan plus-plus rupanya tidak serta merta membuat para pemijat rela dengan mudah melepaskan gembok celananya.
Bahkan ada beberapa pemijat yang senang dengan aturan gembok itu sehingga para pelanggan tidak bisa macam-macam. Kendati beberapa pemijat menerima layanan plus-plus sudah menjadi rahasia umum, lagi-lagi ketertarikan fisik lah yang membuat seorang pemijat rela memberikan keistimewaan kepada pelanggan. Untuk itulah kalau sudah saling tertarik, tips uang senilai jutaan rupiah bisa diterima oleh seorang pemijat.

Bahkan ada beberapa pemijat yang senang dengan aturan gembok itu sehingga para pelanggan tidak bisa macam-macam. Kendati beberapa pemijat menerima layanan plus-plus sudah menjadi rahasia umum, lagi-lagi ketertarikan fisik lah yang membuat seorang pemijat rela memberikan keistimewaan kepada pelanggan. Untuk itulah kalau sudah saling tertarik, tips uang senilai jutaan rupiah bisa diterima oleh seorang pemijat.

7. Tak Semua Panti Pijat
Quote:
Spoiler for :

Quote:
Sebuah fakta terungkap kalau ternyata beberapa panti pijat di Malang dan sekitarnya memang menggembok celana para wanita pemijat demi menghindari perbuatan mesum. Namun rupanya tak semua panti pijat menggembok para pemijatnya. Menurut beberapa pria penggemar dugem, sekitar empat tahun silam memang pemijat bergembok menjadi hal yang sering ditemui di beberapa panti pijat di Malang.
Namun lucunya, gembok itu bisa bebas dibuka dengan uang Rp 50 ribu - Rp 100 ribu. Jika di tempat kerja Nina dan Lina memang celana benar-benar digembok dan butuh kecerdikan antara pemijat dan pelanggan untuk membukanya, maka ternyata ada panti pijat yang benar-benar berkedok keluarga tetapi justru sangat mudah melakukan aktivitas mesum.
Bahkan beberapa panti pijat yang terang-terangan menyediakan layanan seksual itu sudah mematok minimal Rp 300 ribu untuk sekali 'main' dengan para pemijat. Hmm, bagaimana menurutmu?

Namun lucunya, gembok itu bisa bebas dibuka dengan uang Rp 50 ribu - Rp 100 ribu. Jika di tempat kerja Nina dan Lina memang celana benar-benar digembok dan butuh kecerdikan antara pemijat dan pelanggan untuk membukanya, maka ternyata ada panti pijat yang benar-benar berkedok keluarga tetapi justru sangat mudah melakukan aktivitas mesum.
Bahkan beberapa panti pijat yang terang-terangan menyediakan layanan seksual itu sudah mematok minimal Rp 300 ribu untuk sekali 'main' dengan para pemijat. Hmm, bagaimana menurutmu?

INFORMASI TAMBAHAN


Spoiler for Tambahan Informasi:
Quote:
Beberapa panti pijat di Malang dan sekitarnya menggembok celana wanita pemijat mereka. Tujuannya agar tak terjadi perbuatan mesum antara terapis atau pemijat dengan pelanggan.
Rupanya tak semua panti pijat menggembok para pemijat. Di beberapa panti pijat, para terapis bebas-bebas saja.
"Itu cuma ada beberapa yang digembok. Sisanya bebas nggak pakai gembok," kata Dodi, seorang penggemar dunia malam di Kota Malang saat berbincang dengan merdeka.com, pekan lalu.
Dodi menceritakan sekitar tahun 2008-2010 lalu memang pernah ada panti pijat lain yang ikut-ikut pakai gembok. Tapi lucunya, kunci gembok itu bisa diminta pelanggan dengan tambahan tips Rp 50.000 sampai Rp 100.000.
"Ada yang benar-benar digembok pemijatnya. Itu memang tak bisa dibuka. Ada panti yang cuma pura-pura dan bisa diajak mesum. Ada juga yang tergantung pendekatan kita. Macam-macam memang," kata Dodi.
Dodi hapal luar kepala tempat-tempat pijat di Malang. Termasuk layanan plus-plusnya.
"Di A itu nggak bisa main full. Di B bisa, Nah kalau di C itu isinya STW alias wanita setengah tua semua," katanya sambil tertawa.
Dari penelusuran merdeka.com di Kota Malang dan sekitarnya, perkataan Dodi memang benar. Ada yang memakai gembok, ada yang tidak.
Yang tidak memakai gembok, rata-rata memang terbuka untuk layanan plus hingga hubungan intim. Harganya tergantung kesepakatan pelanggan dengan pemijat.
"Kalau tips nanti Mas bilang saja sama terapisnya. Ini biasanya saja ya Mas, sekitar Rp 300.000 untuk main," kata seorang penjaga sebuah Panti Pijat saat berbincang dengan merdeka.com.
Dia menambahkan terapis tak boleh dibawa keluar. Itu sudah aturan baku. Tapi pria seperti Dodi selalu punya sejuta akal untuk mengencani wanita.
"Biasanya tukeran nomor HP atau pin BB. Kita kasih perhatian, speak-speak gitu. Nanti juga mereka mau dijemput. Ada beberapa yang pernah saya pacarin. Ya, buat senang-senang aja. Bukan buat serius," kata dia.

Rupanya tak semua panti pijat menggembok para pemijat. Di beberapa panti pijat, para terapis bebas-bebas saja.
"Itu cuma ada beberapa yang digembok. Sisanya bebas nggak pakai gembok," kata Dodi, seorang penggemar dunia malam di Kota Malang saat berbincang dengan merdeka.com, pekan lalu.
Dodi menceritakan sekitar tahun 2008-2010 lalu memang pernah ada panti pijat lain yang ikut-ikut pakai gembok. Tapi lucunya, kunci gembok itu bisa diminta pelanggan dengan tambahan tips Rp 50.000 sampai Rp 100.000.
"Ada yang benar-benar digembok pemijatnya. Itu memang tak bisa dibuka. Ada panti yang cuma pura-pura dan bisa diajak mesum. Ada juga yang tergantung pendekatan kita. Macam-macam memang," kata Dodi.
Dodi hapal luar kepala tempat-tempat pijat di Malang. Termasuk layanan plus-plusnya.
"Di A itu nggak bisa main full. Di B bisa, Nah kalau di C itu isinya STW alias wanita setengah tua semua," katanya sambil tertawa.
Dari penelusuran merdeka.com di Kota Malang dan sekitarnya, perkataan Dodi memang benar. Ada yang memakai gembok, ada yang tidak.
Yang tidak memakai gembok, rata-rata memang terbuka untuk layanan plus hingga hubungan intim. Harganya tergantung kesepakatan pelanggan dengan pemijat.
"Kalau tips nanti Mas bilang saja sama terapisnya. Ini biasanya saja ya Mas, sekitar Rp 300.000 untuk main," kata seorang penjaga sebuah Panti Pijat saat berbincang dengan merdeka.com.
Dia menambahkan terapis tak boleh dibawa keluar. Itu sudah aturan baku. Tapi pria seperti Dodi selalu punya sejuta akal untuk mengencani wanita.
"Biasanya tukeran nomor HP atau pin BB. Kita kasih perhatian, speak-speak gitu. Nanti juga mereka mau dijemput. Ada beberapa yang pernah saya pacarin. Ya, buat senang-senang aja. Bukan buat serius," kata dia.

Quote:
Bibir berbalut gincu merah muda itu tak berhenti menghisap rokok putih. Kisah hidup pun mengalir dengan lancar. Namanya Nina, usianya 25 tahun. Salah satu pemijat plus bergembok di Malang, Jawa Timur. Wajahnya ayu, dengan rambut panjang dicat kemerahan.
Nina mengaku baru setahun menjalani profesi tersebut. Sebelumnya dia empat tahun menjalani profesi sebagai Sales Promotion Girl (SPG) produk kosmetik. Tak puas dengan penghasilannya, dia memilih keluar.
"SPG itu pendapatannya kecil. Gaji pokok waktu itu kurang dari Rp 2 juta. Tuntutan kerja harus pakai kosmetik, high heels dan macam-macam. Untuk penampilan aja pas-pasan," kata Nina ketika berbincang dengan merdeka.com di Malang, beberapa waktu lalu.
"Belum lagi dikejar target. Bosnya suka kurang ajar. Pengunjung mal juga nganggep kita cewek murahan. Goda-godain ngajak nginep. Nggak sebanding gaji dengan pengorbanan," lanjutnya.
Nina mengaku diajak seorang temannya bekerja di panti pijat. Awalnya ogah, tetapi setelah mendengar cerita temannya, tertarik juga. Pertama karena pendapat besar, kedua kerjanya santai. Hanya bekerja jika ada tamu. Jika tak ada bebas nonton TV sambil tidur-tiduran. Dia tak perlu lagi berdiri seharian di mal dengan sepatu hak tinggi.
Nina menjalani training selama sebulan. Setelah itu baru bekerja sebagai pemijat atau terapis. Gadis ini kini mengaku sudah pintar memijat, mulai dari tradisional hingga shiatsu.
Uniknya, pengelola panti pijat menggembok celana panjang para pemijatnya. Alasan pengelola, supaya tak terjadi perbuatan mesum antara pemijat dan pelanggan.
Nina mengaku walau celana digembok, tetap saja para pemijat itu melayani servis lebih. Walau tak sampai hubungan intim, ada tawaran plus untuk para lelaki. Servis plus-plus itu tergantung permintaan pelanggan. Tarifnya berkisar Rp 150.000 sampai Rp 300.000.
"Dipijat daerah sensitifnya. Itu yang biasa aku tawarkan sama pelanggan," kata Nina.
Dia juga mengaku tak pernah mau langsung diajak keluar oleh pelanggan panti pijat. Butuh PDKT (pendekatan) beberapa kali sebelum dia mau diajak keluar.
"Aku malah senang ada aturan itu (gembok). Jadi pelanggan tahu nggak bisa macam-macam. Kalau mereka mau minta yang lain-lain, aku kasih lihat. Nggak bisa nih lihat digembok," kata Nina.
"Aku sih nggak cari uang dari hubungan intim. Kadang ada pelanggan yang asyik, enak diajak ngobrol. Terus beberapa kali ketemu, nanti kalau kita berhubungan intim ya bukan karena uang. Tapi karena suka sama suka. Paling biasanya dikasih tips untuk beli baju atau tas," beber Nina.
Nina tak mau mengurusi kawan-kawannya yang kerap juga menerima panggilan di luar. Dia tak menampik memang ada pemijat yang bisa melayani pria di hotel.
"Biar saja deh mereka seperti itu. Aku nggak mau," akunya.
Dari memijat, Nina bisa mengantongi sedikitnya Rp 6 juta setiap bulannya. Kebanyakan dari tips pelanggan. "Ya lumayan untuk jalan-jalan," katanya sambil tertawa.

Nina mengaku baru setahun menjalani profesi tersebut. Sebelumnya dia empat tahun menjalani profesi sebagai Sales Promotion Girl (SPG) produk kosmetik. Tak puas dengan penghasilannya, dia memilih keluar.
"SPG itu pendapatannya kecil. Gaji pokok waktu itu kurang dari Rp 2 juta. Tuntutan kerja harus pakai kosmetik, high heels dan macam-macam. Untuk penampilan aja pas-pasan," kata Nina ketika berbincang dengan merdeka.com di Malang, beberapa waktu lalu.
"Belum lagi dikejar target. Bosnya suka kurang ajar. Pengunjung mal juga nganggep kita cewek murahan. Goda-godain ngajak nginep. Nggak sebanding gaji dengan pengorbanan," lanjutnya.
Nina mengaku diajak seorang temannya bekerja di panti pijat. Awalnya ogah, tetapi setelah mendengar cerita temannya, tertarik juga. Pertama karena pendapat besar, kedua kerjanya santai. Hanya bekerja jika ada tamu. Jika tak ada bebas nonton TV sambil tidur-tiduran. Dia tak perlu lagi berdiri seharian di mal dengan sepatu hak tinggi.
Nina menjalani training selama sebulan. Setelah itu baru bekerja sebagai pemijat atau terapis. Gadis ini kini mengaku sudah pintar memijat, mulai dari tradisional hingga shiatsu.
Uniknya, pengelola panti pijat menggembok celana panjang para pemijatnya. Alasan pengelola, supaya tak terjadi perbuatan mesum antara pemijat dan pelanggan.
Nina mengaku walau celana digembok, tetap saja para pemijat itu melayani servis lebih. Walau tak sampai hubungan intim, ada tawaran plus untuk para lelaki. Servis plus-plus itu tergantung permintaan pelanggan. Tarifnya berkisar Rp 150.000 sampai Rp 300.000.
"Dipijat daerah sensitifnya. Itu yang biasa aku tawarkan sama pelanggan," kata Nina.
Dia juga mengaku tak pernah mau langsung diajak keluar oleh pelanggan panti pijat. Butuh PDKT (pendekatan) beberapa kali sebelum dia mau diajak keluar.
"Aku malah senang ada aturan itu (gembok). Jadi pelanggan tahu nggak bisa macam-macam. Kalau mereka mau minta yang lain-lain, aku kasih lihat. Nggak bisa nih lihat digembok," kata Nina.
"Aku sih nggak cari uang dari hubungan intim. Kadang ada pelanggan yang asyik, enak diajak ngobrol. Terus beberapa kali ketemu, nanti kalau kita berhubungan intim ya bukan karena uang. Tapi karena suka sama suka. Paling biasanya dikasih tips untuk beli baju atau tas," beber Nina.
Nina tak mau mengurusi kawan-kawannya yang kerap juga menerima panggilan di luar. Dia tak menampik memang ada pemijat yang bisa melayani pria di hotel.
"Biar saja deh mereka seperti itu. Aku nggak mau," akunya.
Dari memijat, Nina bisa mengantongi sedikitnya Rp 6 juta setiap bulannya. Kebanyakan dari tips pelanggan. "Ya lumayan untuk jalan-jalan," katanya sambil tertawa.
(Merdeka.com)

MOGA BERMANFAAT
KALAU BERKENAN BAGI CENDOL DAN RATE NYA GAN



Kalo Trit Ini Menarik, Boleh Dijadiin Rekomendasi HT
Spoiler for REKOMENDASI HT:

Diubah oleh chua84 10-09-2014 04:35
0
167.2K
Kutip
464
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan