downeyjuniorAvatar border
TS
downeyjunior
Publik Perlu Terus Awasi Media Massa
Pemilu sudah usai, namun perang media nampaknya akan terus berlanjut. Pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengungkapkan bahwa Partai Demokrat dan Koalisi Merah Putih akan menjadi penyeimbang (istilah halus dari oposisi) nampaknya akan membuat perang media akan terus berlanjut.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa media massa besar pada pemilihan presiden (pilpres) yang lalu terbelah menjadi dua. Media massa-media massa besar itu ‘membebek’ pemilik modalnya dalam memberikan dukungan kepada salah satu kandidat. Koalisi Merah Putih memiliki media massa pendukung sendiri. Hal yang sama juga terjadi pada kubu Jokowi.

Media massa benar-benar telah menjadi alat propaganda dan corong kepentingan elite politik. Meskipun media massa tersebut, khususnya televisi dan radio menggunakan frekuensi publik. Nampaknya gejala itu akan terus berlanjut.

Hitungan bisnis, keberpihakan media massa pada kekuatan politik tertentu bukanlah sesuatu yang merugikan. Bahkan ada kemungkinan dukungan itu justru berbuah iklan. Tayangan iklan di media massa ini menurut web www.iklancapres.org cukup besar. Kubu Jokowi-Kalla menghabiskan Rp61,94 Miliar. Sementara kubu Prabowo-Hatta hanya menghabiskan dana Rp61,41 Miliar.

Nah, setelah pilpres usai, media massa bukan tidak mungkin akan mengulang kesalahan yang dibuat sebelumnya, yaitu menjadi media partisan terhadap politisi dukungan pemilik modalnya. Kali ini publik harus cermat mengawasi media massa, jangan sampai mereka membodohi kita dengan produk-produk beritanya. Mengawasi media adalah tugas berat kita, warga negara, setelah pilpres 2014.

0
934
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan