Polda DIY menahan Florence Sihombing, Mahasiswi S2 Kenotariatan Universitas Gajah Mada (UGM) Sabtu (30/8) lalu. Wanita yang akrab di sapa Flo tersebut, dijerat dengan undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) serta pasal Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) lantaran dinilai telah menghina rakyat Yogyakarta terkait postingannya di jejaring sosial Path.

Kepala bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Agus Rianto mengatakan, hingga kini pihak kepolisian Polda DIY masih melakukan penyidikan terhadap Flo. Menurut Agus, polisi hanya bertugas memproses pengaduan masyarakat terhadap Flo, sementara hukuman apa yang akan dijalani oleh Flo diputuskan pengadilan.

"Florence masih disidik Polda DIY. Sesuai dengan UU ITE itu salah satu pasal apabila seseorang melakukan hal tidak menyenangkan ada sanksi. Bukan polisi yang melakukan hukuman, UU yang nanti memproses seperti apa sanksi semua diserahkan proses peradilan," kata Agus di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Senin (1/9).

Menanggapi soal penahanan yang dilakukan oleh Polda DIY, Agus menjelaskan bahwa Polri telah melakukan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ada.

"Tentunya langkah-langkah penahanan sudah melalui proses analisa sebelumnya. Sehingga kita menyerahkan Polda DIY sudah sesuai dengan apa yang dilakukan. Serahkan sepenuhnya sama penyidik, ini akan kita jadikan bahan analisa," jelasnya.

Lebih lanjut Agus mengatakan, dalam hal ini Polda DIY telah melakukan pemeriksaan sejumlah bukti yang ada dan meminta keterangan kepada pihak yang bersangkutan. Tidak hanya itu, menurut Agus, polisi pun akan mengusut siapa yang menyebarkan postingan Path Florence ke publik.

"Sudah ada beberapa pihak yang akan diminta keterangan, dari proses itu dimintai keterangan ahli budaya, ahli IT, yang berkompeten di bidang sehingga semua kita sesuaikan dengan masalah yang ada," tandasnya.


http://m.merdeka.com/peristiwa/polis...a-di-path.html


aw..aw..aw...





..... ....