- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
6 Film fantasi jadul Indonesia(HOT)
TS
vhanno30
6 Film fantasi jadul Indonesia(HOT)
Quote:
Salam perdamaianDi trhead ane kali ini, agan-agan akan dibawa ke masa lalu,jiaah bahasanya. ini merupakan film2 fantasi jaman INUL(INdonesia jadUL). langsung aja gan.Cekibrot!!!
Quote:
Quote:
OUW PEH TJOA (1934)
OUW PEH TJOA itu Indonesia? Ya, pertanyaan tersebut bakal mengusik kita karena memang nama itu terdengar seperti berasal dari Cina. Sebenarnya, tidak sepenuhnya salah, karena film garapan The Teng Chun ini memang diadaptasi dalam kisah klasik Cina, Legenda ular puith. Film yang diproduksi oleh Cino Motion Pictures ini bercerita tentang seekor siluman ular putih yang menyamar menjadi perempuan cantik, Bai Suzhen, dan bertemu dengan manusia, Khouw Han Boen. Mereka kemudian saling jatuh cinta dan memutuskan untuk menikah. Kehidupan mereka baik-baik saja hingga suatu saat Han Boen menyadari kalau ternyata istrinya adalah seekor siluman.
Karena ketakutan, Han Boen mengadukan hal ini pada seorang suhu, Hoat Hae Sian Soe. Mendengar pengaduan Han Boen, suhu besar tersebut kemudian mendatangi Bai Suzhen untuk membunuhnya agar tidak mengganggu masyarakat sekitar. Suhu Hoat Hae Sian Soe pun mendatangi Bai Suzhen bersama dengan Han Boen. Namun, sebelum niat itu terlaksana, Dewi Kwan Im datang mencegahnya. Hal itu karena Bai Suzhen sedang mengandung anak Han Boen. Suhu tersebut pun mengurungkan niatnya dan menunggu anak tersebut lahir. Setelah melahirkan, Bai Suzhen meminta suaminya untuk merawat anak mereka dengan baik sementara ia menyerahkan diri pada suhu besar.
Cerita yang muncul pertama kali pada era Dinasti Ming ini memang memiliki banyak versi. Ketika banyak pedagang Cina masuk ke wilayah Nusantara (sebelum menjadi Indonesia) legenda rakyat tersebut membaur dan berkembang sesuai dengan budaya Nusantara (dulu belum Indonesia). Cerita dalam OUW PEH TJOA ini merupakan salah satunya. Film ini ternyata laris dipasaran kala itu. Buktinya, film ini dibuatkan seri lanjutan yang berjudul ANAKNJA SILOEMAN OELAR POETIH. Film tersebut menceritakan kelanjutan kisah anak Bai Suzhen yang ditinggalkan ibunya.
Quote:
TIE PAT KAI (1935)
Beginilah cinta, deritanya tiada akhir. Siapa yang tak kenal dengan ungkapan terkenal itu? Ungkapan yang menggambarkan kegalauan seseorang dalam bercinta itu sering diucapkan oleh siluman babi yang gemar menggoda wanita, Tie Pat Kai. Siluman genit dari Cina itu ternyata pernah dibuatkan film tersendiri dengan versi Indonesia. Film tersebut dibuat 10 tahun sebelum proklamasi kemerdekaan. The Teng Chun lewat Java Industrial Film menjadi sosok di balik lahirnya film adaptasi Negeri Tirai Bambu tersebut.
Dikisahkan, siluman babi, Tie Pat Kai, telah menyelesaikan pertapaannya dan mampu berubah dalam wujud manusia. Ia kemudian turun gunung dan pergi ke kota. Di sana, ia berjumpa dengan seorang gadis cantik bernama Tjoei Lan, putri saudagar kaya Kho Tay Kong. Mereka berdua kemudian menikah dan memiliki seorang anak. Ketika anak mereka lahir, Kho Tay Kong terkejut karena anak tersebut berwujud babi. Ia mencurigai Pat Kai kalau dirinya adalah siluman. Ia kemudian mengusir Tie Pat Kai.
Pat Kai kabur membawa Tjoei Lan. Ayahnya yang bingung kemudian meminta bantuan biksu Tong San Tjong. Bersama muridnya, Tong Sam Tjong mengejar Pat Kai dan memaksanya untuk mengembalikan putri saudagar tersebut. Jika pernah melihat serial KERA SAKTI dari Cina, TIE PAT KAI kimpoi ini akan terasa jauh berbeda. Di sini, Pat Kai bukanlah seorang jenderal langit yang harus mengalami seribu kali derita cinta. Meskipun begitu, adaptasi tersebut membuktikan bahwa dulu sineas kita berani menyadur legenda luar negeri dan hal itu layak untuk diapresiasi.
Quote:
ANAKJNA SILOEMAN OELAR POETI (1936)
ANAKJNA SILOEMAN OELAR POETI merupakan lanjutan cerita yang diangkat dari kisah klasik Cina, OUW PEH TJOA. Cerita ini masih disutradarai oleh pembuat prequlnya, The Teng Chun. Film yang masih berwarna hitam putih ini diproduksi oleh Java Industrial Film. Anak Bai Suzhen yang dulu ditinggalkannya, kini telah besar. Ketika remaja, ia baru mengetahui bahwa ayahnya adalah manusia dan ibunya seekor siluman. Mengetahui hal tersebut, ia menjadi bahan olok-olok temannya.
Anak tersebut kemudian melarikan diri dari rumah dan pergi jauh. Ia lalu tersesat di hutan dan kebingungan. Ketika tersesat, ia kemudian bertemu dengan monyet besar yang berusaha menangkapnya. Cerita ANAKJA SILOEMAN OELAR POETI ini mungkin terasa jauh berbeda dari legenda asalnya. Hal itu wajar saja karena memang sudah disesuaikan dengan pasar Indonesia kala itu. Makanya, jika kita mencari korelasi antara cerita film ini dengan legenda aslinya, akan terasa jauh berbeda.
Cerita ular putih ini memang telah melegenda, baik di negeri asalnya maupun di Indonesia. Di era 90-an televisi nasional pernah diramaikan oleh serial ini dengan judul LEGENDA ULAR PUTIH (WHITE SNIKE LEGEND). Serial ini diimpor langsung dari Cina dan memiliki banyak penggemar. Sinetron Indonesia modern pun juga pernah mengadaptasi cerita ini. Kisah yang dibuat pada era Dinasti Ming ini berjudul LEGENDA ULAR PUTIH (2005) dan ditayangkan selama 13 episode. Sinetron tersebut dibintangi Sahrul Gunawan, Intan Nuraini, Chaca Frederica, Tetty Liz Indriarti, Yadi Timo, dan Krisno Bossa.
Quote:
TOPENG BESI (1953)
TOPENG BESI merupakan salah satu film produksi dalam negeri setelah era proklamasi. Sinema layar lebar keluaran Samudra Film ini bisa dikategorikan sebagagai jenis fantasi karena akhir ceritanya yang tidak terduga. Sutradara Barnas Lesmana mungkin pernah mengalami cerita yang disutradarainya ini dalam hidupnya. Cerita ini bertema istanasentris dengan jalan cerita seputar perebutan kekuasaan kerajaan. Dikisahkan, seorang raja di negeri antah berantah baru saja mendapatkan seorang putri yang cantik. Ketika baru lahir, tanpa sepengetahuan raja, putri tersebut dibuang oleh seorang perdana menteri yang menginginkan tahta kerajaan tersebut.
Dayang Leila yang diperintahkan untuk membuang putri tersebut, merasa tidak tega ketika berada di tepi Telaga Maut. Ia kemudian menitipkan bayi itu pada seseorang yang ditemuinya di dekat Telaga Maut. Pria tersebut bernama Kuntul. Kuntul kemudian merawat bayi raja tersebut dan menamainya Bandargita. Setelah 20 tahun, Bandargita sadar akan asal usulnya. Ia kemudian berniat kembali ke kerajaan dan merebut tahta yang menjadi haknya.
Sementara itu, kerajaan yang kini dipimpin oleh Perdana Menteri membuat rakyat resah. Kekejamannya membuat rakyat ingin memberontak. Dengan dipimpin Bandargita, rakyat pun melakukan kudeta menjatuhkan Perdana Menteri. Di akhir cerita, Kuntul terbangun dan ternyata semua itu hanyalah mimpi. Film ini dibintangi oleh A. Ramli, Chaidir Sakti, Frans Lantua, Mujarikusumah, Nazar, Nirawati Perry, R. Kusmana Suwirja, dan Tati.
Quote:
DARNA AJAIB (1980)
ika mendengar judul di atas, apa yang bakal terpikir di benak kita? Sebuah senjata sakti? Atau sebuah jurus silat? Ya, ternyata semuanya salah . DARNA AJAIB adalah film superhero anak yang punya kekuatan seperti SUPERMAN. Ia dapat terbang cepat dan memiliki kekuatan super untuk menyelamatkan banyak orang. Ia mampu menyelamatkan kereta api yang hampir masuk jurang, menangkap para penjahat, dan berbagai macam aksi heroik lainnya.
Diceritakan bahwa Darna terlahir dengan kondisi terbungkus plasenta. Hal ini membuatnya menjadi memiliki kekuatan super. Ia pun dianggap sebagai anak ajaib. Ternyata yang memiliki kekuatan super bukan hanya Darna. Maria, kawan kecilnya juga terlahir dengan kekuatan gaib. Hanya saja, proses kelahiran Maria berbeda. Ia dikandung hanya dalam waktu semalam dan lahir ke dunia. Ibu yang melahirkannya meninggal saat itu juga.
Sebagai antitesis dari Darna, Maria memiliki kekuatan gaib, namun berasal dari roh jahat. Ketika dewasa, mereka akhirnya menjadi lawan satu sama lain. Perseteruan berakhir ketika Darna mampu menghancurkan roh jahat yang menguasai Maria. Film yang digarap Lilik Sudjio ini dibintangi artis-artis cilik kala itu. Nia Zulkarnaen dan Lydia Kandou merupakan artis pemeran Darna dan Maria yang sekarang kita kenal sebagai artis yang sudah dewasa. Selain itu, masih ada Ryan Hidayat, Donny Nurhadi, Ria Irawan, dan Dian Ariestya yang berperan dalam film si anak ajaib tersebut.
Quote:
LAHIRNJA GATOTKATJA (1960)
Siapa tak kenal tokoh pewayangan yang gagah perkasa, Gatotkaca? Putra Bima yang paling kuat ini ternyata pernah dibuatkan film jauh sebelum kita lahir. Bagi kita yang hidup di era modern ini, nggak bakal pernah kebayang bagaimana tokoh fantasi tradisional ini bisa dijadikan bahan tontonan. Tapi, itulah yang terjadi 54 tahun yang lalu. D. Djajakusuma yang besar di lingkungan seni tradisional membawa cerita pewayangan ke dalam filmnya. Ia memasukkan berbagai macam unsur budaya Jawa ke dalam film ini, termasuk kostum, alur cerita, dan latar tempat.
LAHIRNJA GATOTKATJA sendiri bercerita tentang prahara yang terjadi di Kerajaan Pringgondani. Setelah menguasai Pringgondani, Prakuna meminta pada seorang istri pada khayangan. Para dewa tak sanggup menolak. Maka, turunlah Supraba untuk turun menipu sang perusak. Karena merasa tertipu, Prakuna marah dan siap menyerang khayangan. Para dewa bingung dan mencari akal untuk melawan Prakuna. Menurut ramalan, hanya putra Bima, Gatotkaca, yang bisa mengalahkan Prakuna. Namun, Gatotkaca sendiri saat itu masih terlalu kecil untuk berperang.
Kemudian, para dewa memutuskan untuk menggodok Gatotkaca di Kawah Candradimuka. Setelah keluar dari sana, ia pun menjadi besar, tegap, dan kuat. Dengan wujud barunya, Gatotkaca mampu mengatasi krisis di Pringondani dan bahkan di negara-negara lainnya. Kisah pewayangan ini diadaptasi dengan setia oleh sang sutradara tanpa mengingkari cerita aslinya. Meskipun begitu, cara penyajiannya tidak seperti pakem wayang, melainkan mengikuti cara bertutur film konvensional.
SUMUR
Quote:
Demikian thread ane kali ini gan. Sorry kalo . Kalo ada tambahan monggo.
Dan jika berkenan and
0
10.1K
Kutip
14
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan