Hi all, pa kabarnya? bagaimana dengan perkembangan dunia design saat
ini? Dimana anda bekerja? apa tujuan dan target anda dalam mencari
nafkah dari bidang yang ulet satu ini?

Yang harus banyak skill bisa, dan kancahnya yang pada zaman sekarang
makin banyak persaingannya, paradigma pada zaman kontemporer saat ini,
dimana taste design semakin ditata dan semakin banyak orang-orang yang
namanya muncul ke permukaan..

Banyak yang dipanggil ke luar negeri dan enggan tuk balik dan
memperindah negeri sendiri demi nafkah yang lebih besar dan menghidupi
keluarga..

Baik..
Nah agan-agan dan cc, apakah terpikir kalo Graphic Design itu bukan hanya
kreatifitas aja? bagaimana dengan taste? apakah yang dimaksud dengan
taste itu berorientasi dalam kreatifitas juga? atau ada yang lain? yang
selama ini menutupi tujuan agan2 dan cc untuk masuk dan diterima oleh
taste customer? sesuai dengan apa yang mereka ingin lihat? dan juga yang
ingin anda capai?

Gw pernah dikasih masukan sama orang yang bekerja pada perusahaan
konsultan, bahwa Design itu bukan hanya bermain pada kreatifitas saja,
dia bercerita bahwa konsultan melayani apa yang akan mereka diskusikan,
memberikan solusi atas apa yang mereka ingin capai, pendekatannya pun
dari visi misi costumer, jadi konsultan kerap menanyai apa yang akan
menjadi permasalahannya, bagaimana konsepnya, detailsnya dan point-
point tertentu sehingga terlihat arahnya, dan dampaknya pada promosi
dan pemasarannya untuk kedepannya..

Dia memberitahu saya, bahwa Graphic Design yang masih berfikir
"In The Box" hanya mampu mengimplementasikan kreatifitasnya pada
penglihatan saja, lalu bagaimana Graphic Designer yang skrg2 ini sering
disebut-sebut berfikir "Out of The Box"?? Bagaimana menghasilkan
design yang menerima taste customer dulu, dan mencurahkannya
pada media di depan matanya..

Menarik minat? diterima oleh customer? disini mindsetnya harus dibalik
dulu, menarik minat atau diterima oleh customer berarti kita yang diterima
oleh para pembeli yang ingin dilayani, bukan menerima apa mau customer
yang ingin dilayani lalu membuatnya, cocok ngga sama pepatah "Kita
mendesign untuk orang lain"..??

Nah, ini yang jadi masalah kan? greget gimananya gitu yang Designer sendiri
banyak yang belom dapet, atau penasaran bertanya-tanya sebenernya ada
apa sih? gitu ya?

Kalo mau berfikir "Out of the Box", pepatah ini juga ga jauh beda ama
pepatah "Keluar dari zona nyaman", karena akhirnya diri kitalah yang harus
kita lawan idealismenya untuk dikorbankan melayani kebutuhan orang lain,
"Kalo gitu ga susah kan?", ya, kan kreatifitasnya juga bisa disalurin lewat
ide segila mungkin yang orang juga sering bilang, jadi? pointnya dimana?

Ini harus kita lihat dari bagaimana proses senangnya apabila customer
disuguhkan oleh beberapa kreatifitas kita para Designers, apa yang
mau dia senangi? proses berfikir customer ialah dia akan langsung
membayangkan bagaimana dirinya berada dalam suatu promosi,
apa yang akan dia lihat? apa yang akan dia rasakan? apakah fun?
apakah trendi? apakah eye catchy? apakah serius? apakah banyak canda
tawa? atau dsb-nya?

Jadi kita lihat dari sudut pandang Customer, kita harus bisa membayangkan
apa yang mereka senangi, mereka sudah tau kalo proses mendesign itu
seperti apa, masalah gaji dan kerja kerasnya segala macem tetek bengeknya,
lalu apa yang mereka harapkan? mereka menunggu kalau apa yang kita
tawarkan sesuai, gitu bukan? kalo iya, brati kan disetujui, gitu kan
rahasianya? "Penyampaian" istilahnya..

Nah, bagaimana mengimplementasikan apa yang mereka ingin lihat?
Tapi bukannya kalo klien kita alias visi misi perusahaan harus sampai,
disinilah gunanya briefing, sehingga dapat dikonsultasikan dulu, ide
designer, visi misi perusahaan dan pertengahan antara minat customer
dan hasil design, atau eksekusinya, kesampingkan apalah itu namanya
politik dan alesan2 yang menghambat, kerja designer itu harus imajinatif,
jadi fokus ama tugasnya, yaitu menyampaikan ide..

Hmmm, trus apakah kreatifitasnya jadi kurang penting? Lah? bukannya
udah biasa kreatif? katanya orang design? orang design mana ada yang
ngga kreatif? kan gitu? bener ga?

Haha, jadi ya salurin aja melalui point-point yang udah di tangkap tadi,
apa yang jadi bayangan customer, yang udah di konsultasiin solusi2nya,
mudah juga kan?

Ok, ini cuma membahas bagaimana caranya membuka fikiran kita para
Designer ttg apa yang menjadi temanya yaitu "Imajinasi", atau kalo agan
dan cc mau bilang "Out of the Box" boleh, itu cuma ungkapan aja, hehehe..

Jadi kalau mau dibilang melayani kebutuhan orang lain, ide-ide yang kira2
akan keluar dari Costumer lah yang akan kita tangkap, dan direalisasikan
dengan kreatifitas seorang Designer, bukankah dengan seperti itu jadi
lebih professional? "A professional designer".. didengernya juga enak kan?
Kesannya cepet terkenal dan cepet diterima kerja dimana-mana..

Sebenernya kalo berbagi pengalaman begini, itung-itung memajukan
perkembangan Design Indonesia dari senior-senior yang dulunya hanya
bermodal Corel Draw itu berguna, merekalah yang tau sejarahnya brand
apa berkolaborasi dengan siapa, siapa investornya, walaupun saya akui,
kemampuan mereka untuk belajar skil-skill baru seperti kurikulum
angkatan-angkatan sekarang memang sudah kurang tersampaikan
kedalam cara berfikir mereka, justru kita angkatan-angkatan sekaranglah
yang patut menunjang mereka dengan kemahiran kita menggunakan
software, kalo senior-senior itu sudah jadi Art Director, trus yang baru-baru
mau ikutan, kalo ditanya sejarahnya ini itu dan kenal siapa-siapanya, yang
ada kita bisa-bisa dibilang "Anak kecil tau apa?" bener ga? jadi sudah
sepatutnya kita yang masih muda menghormati mereka dengan
memberikan posisi mereka sebagaimana tempatnya, saya yakin, kalo
gitu gak akan ada masalah..

Design Graphic - for the sake of appearence, gunanya Design Graphic
itu apa sih Gan? kalo boleh tau, kenapa sih Designer Graphic di Indonesia
kurang diberi pengakuan? apakah harus sampai ada sertifikat yang
mengakui kalo Designnya diakui? karena bagi kita Designer, belajar ttg
konsep itu sudah lewat, kreatifitas udah apal, belajar berlebihan juga
kurang bagus kan? kapan aplikasinya? kan ada juga orang sering bilang,
"Designnya harus bisa dipertanggung jawabkan", bukannya ini terdengar
seperti jebakan? karena bila mau dijelaskan sampe akar-akarnya, klien
belum tentu paham, ya ga?

Apabila kita berkutat dan bersikeras kalo konsep itu prosesnya seperti ini,
itu, tapi dasa warsanya apa? bisa aja jadi balik ke teori-teori Design, seperti
Van Gogh, atau Steve Job, tapi siapa kita? kalo dari awal harus dimulai
dengan tanggung jawab sebesar itu, ya kan?

Nah, seorang Designer, apalagi yang freelance, itu biasanya bagaimana
cara mereka atau istilahnya tergantung gimana dealnya dengan klien
dari awal kan? misalnya kalo 5 item untuk pembayaran 100%, 1 item 20%,
apabila kita sudah deal 3 alternative per item, maka bisa saja kalo ada
revisi kan brati sudah disetujui salah satu, kalo blom, walopun blom,
tergantung deal awal lagi kan, kan sudah menggunakan jasa saya untuk
3 alternative per item, jadi deal 20% tsb harus dibayarkan kan?

Maka dari itu, konsultasi terlebih dahulu akan taste yang mau dikeluarkan
oleh klien, kemudian tangkap deh ide-ide yang kira2 ingin dilihat Customer,
ketengahkan keduanya dalam bentuk 3 alternative td, mungkin bisa jadi..

Jadi, kalo tanpa Graphic Design? apakah akan marak? bisa, tapi kaku bgt,
cuma orang2nya aja yang menyemarakkan, kesannya ga ada
pemandangan kan, yang jadi pikiran disini, dan kunci motivasi seorang
Designer itu adalah "Apa Design gw akan dibeli atau dipake orang?"..
Takut iya adalah, nervous? ada juga, yang bisa kita harapkan dari Design
yang tidak dipermainkan oleh orang mungkin kita bisa berharap pada
pertanggung jawaban Design itu sendiri, yang paling maksimal mendekati
pasti adalah bahwa Design dibutuhkan untuk menyemarakkan suasana,
yang kelihatannya keren-keren (dalam arti kata sebenarnya), dan mungkin
Design yang memberikan perubahan fenomena atas solusi yang telah
berbicara dari Design itu, kira-kira ngga?

Jadi, untuk apa kita mendesign? untuk memuaskan selera orang lain lhoo..