Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus mendorong pelaku usaha kecil menengah (UKM) untuk memaksimalkan promosi dan pemasaran produk mereka lewat eS E N S O Rmerce.

Hal tersebut dilakukan agar para UKM dapat mempersiapkan diri mereka dalam prospek perdagangan ke depannya yang serba online.

Maka dari itu, Kemendag mengadakan workshop untuk menjajaki perkembangan dan pemanfaatan eS E N S O Rmerce di kalangan pelaku UKM selama ini.

"Ini kami gunakan untuk menggali pemikiran, gagasan, dan berbagai ide konstruktif para UKM sebagai bahan masukan bagi penyusunan rancangan PP (Peraturan Pemerintah) tentang perdagangan melalui sistem elektronik," ucap Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, di Kementerian Perdagangan, Jalan MI Ridwan Rais No. 5, Jakarta Pusat, Selasa (26/8/2014).

Saat ini, Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Ditjen PDN) Kemendag sedang menyusun rancangan PP tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik.

Dirjen PDN Kemendag Srie Agustina menambahkan bahwa eS E N S O Rmerce saat ini penting untuk diregulasi karena besarnya nilai transaksi pada perdagangan elektronik.

Menurut riset Veela Asia dan Google, total nilai pasar eS E N S O Rmerce Indonesia pertengahan 2013 hingga Januari 2014 diprediksi mencapai US$8 miliar atau setara dengan Rp96 triliun. Bahkan angka tersebut diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai US$24 miliar atau setara dengan Rp288 triliun.

Menurut Srie, eS E N S O Rmerce merupakan salah satu solusi keberhasilan UKM untuk meningkatkan daya saing produk mereka.

"eS E N S O Rmerce memberikan peluang bagi UKM untuk memperoleh pelanggan baru tidak hanya dari dalam negeri, tetapi juga dari luar negeri," pungkas Srie.