Hallo kaskuser

Mumpung isu BBM masih sangat hangat, lagi lagi ada satu solusi yang sepertinya gak masuk dalam dialog mencari solusi masalah subsidi BBM kita. Apa ada suatu kendala yang gue gak tau?

Solusi itu adalah:

Menaikkan harga BBM subsidi secara gradual, per hari/minggu/2 minggu. Contohnya naik Rp 5/hari, Rp 25/minggu dst.

Ilustrasinya kayak gini. Misalnya harga premium asli Rp 9500, dan subsidi harus dicabut, daripada dinaikkan dua kali Rp 1500, yang bisa membuat shock bagi inflasi, gimana kalo dinaikkin Rp 50 per minggu. Dalam 1 tahun sudah ke Rp 9500. Kalo ini terlalu drastis, bisa dibikin Rp 25 / minggu tercapai dalam 2 tahun dst.



Gue rasa kendala kendala yang kita lihat dari jaman 2004 sampai sekarang akan bisa diatasi

1. Tidak ada resiko premium habis / antrian panic buying
Bila dinaikkan gradual, BBM tidak perlu dibatasi tiba tiba, karena kenaikan harga sudah direncanakan. Publik juga nggak kalap beli BBM sebelum harga naik, karena setiap kali harga naik, kenaikannya kecil sekali.

2. Efek ke inflasi lebih terkendali
Tekanan keatas bagi inflasi pasti masih ada, tapi tidak secara drastis seperti sebelumnya, karena kenaikan harganya tidak drastis. Dan bisnis dan usaha bisa memprojeksi harga didepan, dan merencanakan dari jauh hari. Uncertainty berkurang

3. Program subsidi pengganti bisa dieksekusi dengan lebih baik
Selalu ada resiko rakyat jadi makin susah karena subsidi BBM, tapi kalau BBM dinaikan secara gradual, tekanan ekonomi ke rakyat tidak akan terjadi dengan tiba-tiba, dan penanggulangan bisa dilakukan pemerintah dari jauh hari. Tidak seperti BLSM yang pelaksanaannya jelek dan terburu-buru

Adakah aspek negatif dari metode seperti ini? Kenapa pemerintah nggak memperdebatkan metode ini dari dulu?

_________________________________________________________________________

Addendum biar sah jadi thread BP (katanya forum BP di subtitle nya adalah forum diskusi bisa mencakup ekonomi dan politik, jadi gue post disini. Moderator silahkan menilai)

Artikel usulan Kadin (udah berita lama): Kadin Usulkan Kenaikan Harga BBM Bertahap

Source: Pelita
Ketua Umum Kadin Indonesia, MS Hidayat, usai bertemu dengan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, di Jakarta, Senin (24/4), mengatakan usulan kenaikan harga BBM tersebut bisa menjadi pertimbangan bagi pemerintah.
Kami memberi masukan agar pemerintah mempertimbangkan kenaikan harga BBM secara gradual. Kenaikan harga BBM yang realistis adalah sekitar 10 persen. Jangan sampai 15 persen. Terlalu tinggi, tambahnya.

Bedanya yang diatas, proposal di thread ini menaikkan harga 1-2%, bukannya 10% setiap momen kenaikan. Tapi frekuensi lebih sering.

Artikel baru tentang usulan pengamat, mencontoh India: Pengamat: Kenaikan Harga BBM Lebih Baik Dimulai SBY

Source: Metro TV News

"Penaikan itu memang perlu disepakati oleh pemerintahan yang lama dan yang baru. Harus ada kesepakatan yang konkrit antara mereka, karena kenaikan harga BBM tidak bisa dihindari lagi. Penaikan pun baiknya dilakukan secara gradual, dan penaikan ini lebih baik dari pada program pembatasan sekarang," jelas Danang kepada Media Indonesia di hari yang sama.

Dia mencontohkan, kalau bisa pemerintah mencontoh India yang menaikan harga BBM bersubsidinya secara gradual setiap bulan dalam 3 tahun. "Contoh India, mereka naikan harga BBM subsidi bertahap setiap bulan dalam 3 tahun, sambil menjalankan program-program pembangunan saranan transportasi umum mereka dan dalam tahun ketiga nantinya angkutan umum di sana tidak ada yang disubsidi," imbuhnya.

Danang juga mengingatkan bahwa penaikan harga BBM bersubsidi tidak bisa dilakukan secara sekaligus, dan harus dibarengi dengan implementasi program-program pembangunan sarana transportasi umum yang baik.