PERAN PENTING yang Selama Ini Diabaikan oleh ORANGTUA
TS
benediktasekar
PERAN PENTING yang Selama Ini Diabaikan oleh ORANGTUA
Halo, Kaskuser semua, ketemu lagi dengan Miss Bejo. Terima kasih ya sudah bersedia mampir dam membaca trit sederhana Miss Bejo ini, semoga bermanfaat buat kita semua. Kali ini Miss Bejo ingin membahas ‘Peran penting yang selama ini diabaikan oleh orangtua’. Miss Bejo mengambil fenomena ini karena sebenarnya Miss Bejo mengalaminya sendiri, bukan sebagai orangtua, tapi sebagai anak, karena di zaman globalisasi seperti sekarang kita tidak hanya harus melihat dan memandang orangtua dari sisi ‘orang yang lebih tua’ tapi dari sisi dialah yang ‘bertanggung jawab’ atas anak yang lahir di keluarga mereka.
Pertama-tama, sebelum ke inti bahasan, Miss Bejo ingin menyampaikan seberapa penting sih peran orangtua secara umum? Yuk, simak!
Orangtua selain sebagai berperan sebagai ‘produsen’ ia juga berperan penting untuk memberikan sosialisasi PERTAMA tentang dunia pada anak. Dari mereka lahir, bernapas, mulai berbicara, dan berjalan semua dipelajari juga berasal dari orangtua. Sosialisasi pertama ini begitu penting karena di sanalah PONDASI UTAMA terbentuknya mental anak di kemudian hari. Kalian para orangtua atau yang nantinya menjadi calon orangtua harus mengerti, ketika anak kalian dewasa dan menjadi sosok yang tidak kalian inginkan, jangan pernah menyalahkan orang lain, sekolah, atau teman-temannya. Kalian harus bercermin dan merenung dulu, apa saja yang sudah kalian lakukan pada anak kalian hingga mereka bisa berubah ‘nakal’ seperti itu. Karena MENTAL mereka dibentuk oleh ORANGTUA.
Proses sosialisasi menurut George Herbert Mead, terdapat tiga tahapan yang berlangsung selama manusia hidup, yaitu:
1. PLAY STAGE. Pada tahapan ini, seorang anak mulai belajar mengambil peran dari orang-orang disekitarnya, namun belum memahami betul peran yang ditirukan. Kayak niruin suara bebek, tapi gak tahu bebek itu kayak gimana.
2. GAME STAGE. Ini adalah masa di mana anak telah mengetahui peran yang harus dijalankannya dan juga mengetahui peran orang lain di mana saat itu orang tersebut menjadi lawan interaksinya. Contohnya, kayak main masak-masakan dan mobil-mobilan, mereka tahu perannya tapi masih main-main aja.
3. GENARALIZED OTHERS. Pada tahapan ini, seorang anak telah mampu mengambil peran-peran orang lain di sekitarnya dengan lingkup yang lebih luas. Nah, contohnya pada tahapan ini, yang sudah masuk sekolah akhirnya mengerti perannya sendiri sebagai seorang siswa dan peran guru di sekolah, dan peran-peran orang lain yang ada disekitarnya. Dan menurut Mead, jika seorang anak telah mencapai tahap ini, diri seorang anak tersebut telah terbentuk. Jadi, Miss Bejo sarankan sebelum mencapai tahapan ini anak-anak harus diberi PONDASI KUAT agar bisa menamengi diri sendiri dari pengaruh-pengaruh buruk dari luar. Tapi meskipun begitu, Miss Bejo justru akan membahas lebih banyak ditahapan ini karena ditahapan inilah kebanyakan mata orangtua mulai melenceng dari anaknya.
Okay, Kaskuser semua sepertinya sudah mulai paham dan ngerti seberapa pentingnya orangtua secara teori. Tapi di prakteknya zaman sekarang memang sudah jauh berbeda dan kadang memunculkan fenomena yang jauh dari memberi pondasi yang kuat kepada anak. Hingga akhirnya anak pun tumbuh dari ketidaktahuan akan dunia ini. Mari, simak bahasan inti Miss Bejo kali ini dengan membaginya menjadi peran Ibu dan Ayah serta posisinya kepada anak perempuan dan laki-laki.
PERAN IBU
Spoiler for :
Secara garis besar, entah itu kepada anak perempuan atau pun laki-laki, peran ibu begitu penting karena dialah guru pertama dan terutama seorang anak. Anak sudah memiliki ikatan batin yang begitu kuat pada saat sang ibu mengandung dan kemudian menyusui. Peran seorang ibu tak bisa digantikan begitu saja oleh pembantu mau pun sanak saudara yang lain, karena sesibuk-sibuk apa pun seorang ibu ia tetaplah seorang ibu dan dialah yang akan di panggil ‘IBU’ oleh anaknya. PERAN seorang ibu begitu krusial di tahapan Play Stage dan Game Stage, karena waktu seorang ibu untuk anak lebih banyak ketimbang ayah yang notabene-nya bekerja. Jadi, mari para ibu masa depan dan juga sekarang, meskipun kalian sibuk bekerja, jangan sampai peran kalian DICURI oleh pembantu kalian hingga anak kalian sendiri LEBIH SAYANG PEMBANTU, ketimbang kalian ibunya sendiri.
Peran Ibu Kepada Anak Perempuan
Spoiler for :
“Jadilah sahabat bagi anak perempuan kalian.”
Hal ini yang seringkali dilupakan oleh ibu-ibu zaman sekarang. Ibu-ibu mungkin mendidik anak-anak mereka sejak kecil hingga mereka masuk sekolah dengan baik, tapi ketika sampai ditahapan ganaralized others, ibu-ibu ini mulai melepas anak perempuan mereka untuk “bermain” dengan anak-anak perempuan lainnya. Lah, terus jeleknya di mana, Miss Bejo, kan anak gak selamanya harus sama orangtua? Jeleknya kalau ikatan batin anak perempuan-ibu itu hilang dan digantikan teman.
TRUST.
Ini yang harus tetap dipertahankan seorang ibu. Ada hal-hal pribadi yang tidak bisa diceritakan anak perempuan kepada ayah mereka seperti mensturasi, ukuran bra, pembalut dan sebagainya. Yakinkan anak perempuan Anda wahai para ibu, kalau mereka bisa mempercayakan semua rahasia-rahasia yang berhubungan tentang ‘sex’ atau pun hal-hal pribadi lainnya seperti kejadian di sekolah atau apa pun itu kepada IBU MEREKA. Bukan orang lain, karena jika anak perempuan itu lebih mempercayai hal-hal pribadi seperti itu kepada teman-teman mereka, potensi SALAH KAPRAH dan berakhir menjadi pola pikir yang melenceng lebih besar.
Ini yang menyebabkan, anak-anak perempuan zaman sekarang kurang respect dengan tubuhnya sendiri sehingga memberikan keperawanannya secara Cuma-Cuma kepada pria yang ‘mereka pikir’ begitu mereka cintai. Pendidikan sex, dimulai dari ibu kepada anak perempuan, jangan sampai TRUST anak perempuan kalian diberikan ke orang lain ya. Jadilah sahabat mereka yang bisa mereka percaya, jangan hanya jadi emak-emak yang kerjanya marah-marah dan mengomel. Hahaha.
Sediakan waktu pribadi untuk mereka setiap harinya, dan dengarkan seluruh keluh kesah mereka hari itu. Kegiatan curhat-curhatan seperti ini penting untuk membangun TRUST, hingga akhirnya mereka nanti dewasa dan menikahi seorang pria baik, Anda bisa menangis bangga dan bahagia karena telah menjadi sahabat terbaik di hidup anak perempuan Anda.
Peran Ibu Kepada Anak Laki-Laki
Spoiler for :
“Jadilah Cinta Pertamanya”
Ini kok perannya romantis sekali ya? Hahaha, tapi memang benar, kalian memang harus menjadi sosok ibu yang seperti itu. Ketika anak laki-laki kalian sudah mulai dewasa dan remaja, dampak dari pondasi yang kalian bangun di tahapan meniru dan bermain saat mereka balita akan terlihat.
Saat remaja, anak laki-laki barang tentu akan sangat kesulitan membicarakan tentang ‘nafsu’-nya pada perempuan pada sang ibu. Ia mulai menyukai tubuh perempuan, mulai curi-curi nonton bokep, mulai onani dan sebagainya (santai saja, jangan risih dengan istilah-istilah yang Miss Bejo sampaikan. Ini penting untuk pendidikan, lagian Miss Bejo sudah cukup umur ngomongin hal gini-gini kok hahaha). Peran ibu sebagai perempuan pertama yang mereka kenal mulai tergantikan oleh imajinas-imajinasi liar anak laki-laki. Tapi TOLONG, jangan pernah risih untuk mempedulikan masalah ini karena akibatnya akan sangat FATAL.
Ambilah peran sebagai seorang “Cinta Pertama”, kenapa? Karena ketika anak laki-laki kalian begitu mencintai Anda sebagai sosok perempuan, ia pun akan mencintai perempuan-perepuan lain di hidupnya seperti ia mencintai Anda sebagai seorang ibu. Mereka akan menghormati perempuan-perempuan lain dan tidak akan seenaknya mengambil keperawanan mereka karena mereka akan teringat akan sosok Anda sebagai perempuan. CAMKAN ini, ini peran yang sangat penting karena menyangkut mental anak laki-laki Anda sendiri, bukan orang lain.
Terus, gimana jadi peran “Cinta Pertama” ini, Miss Bejo?
SHOW HIM.
Bahasa Verbal sulit berlaku di telinga anak laki-laki karena pikirannya begitu dinamis, jadi tunjukkan pada mereka sosok ibu juga perempuan yang patut dihormati. Entah dari cara kalian berpakaian, berbicara, menyampaikan sesuatu atau bagaimana kalian bersikap kepada suami kalian, hal-hal non-verbal seperti itu akan menciptakan vision atau pandangan di mata anak laki-laki kalian bahwa perempuan itu sosok BERHARGA. Jadi, dia tidak akan seenaknya saja para perempuan, terutama istri mereka, di kemudian hari.
PERAN AYAH
Spoiler for :
Dalam mendidik anak ayah memang berperan tidak begitu signifikan karena tugas utamanya untuk menopang financial keluarga dan meyakinkan istri kalau asap masih akan mengepul di dapur rumah mereka. Tapi jangan salah, Ayah justru memiliki peran non-verbal yang lebih besar ketimbang ibu yang emang pekerjaannya mengomel. Hahaha.
Peran Ayah kepada Anak Perempuan
Spoiler for :
“Jadilah seorang pria baik”
Mengapa seorang ayah cenderung memanjakan anak perempuannya dengan memberi mereka apa yang mereka mau? Jawabannya sederhana, Karena mereka tidak tahu bagaimana caranya menghadapi anak perempuan selain memanjakan mereka dan melindungi mereka sedemikian rupa. Tapi, apakah dengan memanjakan anak perempuan seperti itu sudah cukup membuat sosok ayah sebagai orang baik itu terpenuhi.
Tentu saja tidak.
Kaskuser tentu tahu fenomena banyak cewek baik-baik yang naksir bad boy karena alasan cowok bad boy itu lebih menarik. Kenapa lebih menarik? Karena mereka tidak tahu seperti apa menariknya cowok baik-baik.
Nah, sekali lagi, peran seorang ayah pada anak perempuan tidak begitu jauh dari peran ibu kepada anak laki-laki. Mereka harus bisa menunjukkan kepada anak perempuan mereka, betapa menariknya seorang pria baik-baik. Karena ayah dan ibu adalah sosok lawan jenis pertama yang dikenalkan Tuhan kepada diri seorang anak, jangan pernah lupakan peran itu, Miss Bejo benar-benar berharap ibu-ayah di luar sana memahami betul peran ini karena bibit-bibit pergaulan bebas sebenarnya muncul dari peran yang salah diambil oleh orangtua mereka.
Peran Ayah kepada Anak Laki-Laki
Spoiler for :
“Jadilah, superhero idola mereka”
Bagi laki-laki, kekuatan adalah hal penting karena merujuk pada vitalitas dan harga diri. Tapi jika seorang ayah menggunakan kekuatan itu untuk menebar kebencian pada diri anak laki-lakinya, tak pantaslah ia disebut laki-laki. Karena sesangar-sangarnya seorang pria di luar sana saat bekerja, mereka harus menjadi bidadari di dalam keluarganya.
Jadilah, sosok ayah yang pekerja keras di mata anak laki-laki kalian. Tunjukkan pada mereka, segala peluh dan uang yang kalian hasilkan itu untuk keluarga kalian. Sosok ayah terkadang menjadi sangat jauh bagi anak-anak mereka karena perannya yang tidak begitu signifikan di tahap-tahap awal sosialisasi. Tapi sosok Ayah penting untuk menunjukkan ‘rasa aman’.
Menciptakan rasa aman adalah tujuan utama seorang superhero. Seorang superhero tidak akan memukul orang-orang yang ingin mereka lindungi, seorang superhero bekerja keras dan menolong secara diam-diam tanpa banyak bicara itulah kenapa kebanyakan superhero menggunakan topeng, seorang superhero pun menunjukkan pada keluarga mereka bagaimana mencintai dan melindungi.
Sosok superhero seperti itulah yang patut diidolakan anak laki-laki kalian. Jangan pernah merusak pandangan anak laki-laki kalian tentang sosok superhero dalam diri ayah mereka dengan menggunakan kekuatan kalian untuk memukul, menendang, atau merusak keluarga. Tunjukanlah kalau tangan kasar kalian ada hanya untuk bekerja dan mencari nafkah, bukan untuk menyakiti sesama.
Yah, demikianlah peran-peran orangtua kepada anak laki-laki dan perempuan. Pendidikan untuk anak laki-laki dan perempuan sebenarnya tidak bisa disamakan, itu menurut pandangan Miss Bejo, maka peran-peran orangtua harus dipahami betul kepada anak perempuan maupun anak laki-laki. Karena dari orangtualah anak-anak belajar bagaimana mencintai dan menghargai. Dari orangtualah mereka belajar untuk mengenali diri mereka sendiri juga orang-orang disekitar mereka. Tunjukkan pada generasi-generasi muda kita terutama anak-anak kita sekarang dan yang akan datang, sosok orangtua yang mengerti betul perannya dan menjalaninya dengan sepenuh hati. Perubahan mental anak-anak muda sekarang dimulai dari para pendidik, dan pendidik yang paling utama dan terutama adalah ORANGTUA.
Jangan pernah gantikan dan berikan peran orangtua itu kepada orang lain, karena darah lebih kental daripada air.
0
3.7K
Kutip
28
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru