Jakarta - Mahkamah Konstitusi (MK) akhirnya memutuskan menolak seluruh gugatan Prabowo-Hatta atas hasil pilpres 2014. Kini tiba saatnya menagih janji Prabowo Subianto yang berulang kali menyatakan siap menang, maupun siap kalah.

Proses pemilu presiden kali ini cukup panjang diwarnai dengan perdebatan, penolakan dan gugatan hukum. Berawal ketika hasil hitung cepat pilpres pada 9 Juli lalu memenangkan pasangan Jokowi-JK. Saat itu, pasangan Prabowo-Hatta juga bersikeras mendeklarasikan kemenangannya dalam hitung cepat.

Saat pengumuman hasil rekapitulasi KPU pada 22 Juli lalu yang mengukuhkan kemenangan pasangan Jokowi-JK, perlawanan kembali diberikan oleh kubu Prabowo-Hatta. Beberapa saat sebelum hasil rekapitulasi ditetapkan, pihak Prabowo-Hatta menyatakan mundur dari proses rekapitulasi.

Saat itu, mereka menegaskan hendak mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Hingga akhirnya pada Kamis (21/8) malam, MK akhirnya menyatakan menolak gugatan Prabowo-Hatta untuk seluruhnya.

Apakah kali ini, Prabowo akhirnya akan mengakui kekalahannya secara kesatria dan juga legowo?

Sejauh ini, Prabowo sendiri sudah menanggapi putusan MK yang menolak gugatannya. Dia meminta putusan MK untuk dihormati, namun dia beum melontarkan ucapan selamat bagi Jokowi-JK yang kini sudah sah sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2014-2019.

Jakarta - "Kalau rakyat memberi mandat ke kami, kami siap. Kalau rakyat memberi mandat ke Pak Joko Widodo, kami juga siap. Siapapun yang menang, kami akan hormati," tutur Prabowo usai debat capres pada 15 Juni lalu.

Prabowo menyatakan tak masalah jika Presidennya adalah Jokowi, namun dengan satu syarat. Syarat itu adalah negara bisa aman dan damai.

"Siapapun yang menang, yang penting negara kita makmur. Kami hanya ingin Indonesia aman, makmur, sejahtera, dan kuat," kata Prabowo.

Tidak hanya itu, dalam sesi wawancara dengan jurnalis asing di Tugu Proklamasi setelah deklarasi koalisi permanen Merah Putih, pada 14 Juni lalu, Prabowo sesumbar sudah mengucapkan kesiapan menerima hasil Pilpres 15 kali.

Saat itu, Prabowo menyinggung kubu Jokowi-JK yang menurutnya, tak sekali pun mengucapkan hal yang sama. "Saya sudah menyampaikan 15 kali pernyataan terbuka... saya akan menghormati keputusan rakyat Indonesia. 15 kali, silakan cek," ujar Prabowo dengan percaya diri.

"Tak sekali pun hal ini saya dengar dari Pak Joko widodo. Sekali pun saya tak mendengar sampai hari ini, bahwa ia akan menghormati kehendak rakyat sesuai yang disahkan KPU. Jadi silakan tanyakan ini padanya. Saya telah menyatakan, mereka tak sekali pun. Malah membuat pernyataan sebelum pilpres jika nomor 1 menang, berarti curang," sambung Prabowo yang video rekaman jumpa persnya beredar luas di YouTube.

sumur

kapan ngucapin selamatnya nih?