aribandimantraAvatar border
TS
aribandimantra
Pilpres dan artinya Merdeka
emoticon-I Love Indonesia
Apa artinya Merdeka? Pertanyaan ini layak dikedepankan di usia Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ke 69. Usia yang sudah matang untuk sebuah Negara. Rentang waktu yang harus membuat bangsa ini mawas diri. Apakah merdeka hanya sekadar Pasang bendera seujung tiang, Upacara dan lomba panjat pinang?

Tengok perjalananan bangsa ini, Presiden silih berganti. Setiap Pemimpin pidato dan berkesempatan memimpin upacara bendera tujuhbelasan, mengarahkan rakyatnya untuk mengisi kemerdekaan. Kalau arti merdeka lepas dari penjajahan bangsa asing? Apakah sekarang kita sudah bisa sejajar dengan bangsa lain? Bagaimana mau dikatakan sejajar, kalau untuk kepemimpinan (Pilpres) harus mendapat restu asing.

Tengok idul fitri kemarin, saat mudik mobil-mobil membuat macet jalan sepanjang pantura. Tapi lihatlah tak ada satu pun kendaraan baik motor maupun mobil yang made in Indonesia. Semua buatan luar negeri, Jepang Korea, Jerman atau China. Kita hanya puas sebagai tukang jahit atau tukang jual, bahasa kerennya ATPM.

Sambil mudik, tengok pula ke jendela kendaraan Anda, tanah yang subur dan sawah menghijau. Betapa indah dan luasnya wilayah Indonesia. Karena berada di lintang garis khatulistiwa, dengan iklim tropisnya membuat Indonesia memiliki musim yang berganti-ganti dan sangat nyaman untuk kehidupan. Flora dan fauna nya beragam. Lautnya luas, Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki pantai terluas.

Semua itu, seharusnya mampu mensejahterakan rakyatnya. Tapi, kenyataannya, beras saja sebagai makanan pokok harus impor, belum lagi kedelai, sapi, gula, bawang dan bahkan garam. Ikan dan hasil lautnya justru lebih dinikmati nelayan Thailan, China, Filipina atau Vietnam.

Lihat pula di jalan-jalan, setiap menjelang Ramadhan sibuk dengan perbaikan jalan. Apakah ini sekadar kejor setoran. Jalan-jalan pantura selalu saja berlubang dan tak nyaman untuk dikendarai. Padahal untuk membangun jalan, itu hany perlu mengukur kualitas tanah dan menguruknya dengan material yang keras. Jalan sudah terbentuk dalam peradaban manusia, jauh sebelum Indonesia merdeka. Jadi, sebenarnya tidak usah mendatangkan insinyur asing atau sekolah tinggi-tinggi, serahkan anak-anak SMK juga Bisa!

Korupsi dan ketidakjujuran sudah mengingkari arti merdeka itu sendiri. Patriotism sudah dibungkus rapi kembali, seperti membungkus bendera pusaka usai upacara bendera. Dalam pidatonya saat memimpin upacara hari Kemerdekaan RI di Lapangan Nusantara Polo Club, Ciriung,Cibinong, Bogor, Ahad (17/8). Prabowo Subianto mengingatkan kita semua, Kemerdekaan sesungguhnya adalah bagaimana mensejahterakan suatu bangsa. Jangan dirikan negara di atas kebohongan dan kecurangan. “Kalau bukan kita yang menghargai dan menghormati perjuangan para pejuang siapa lagi,” katanya.

Selanjutnya, calon presiden nomor urut satu itu juga mengatakan, sebagai bangsa harus berani membela negara untuk menjadi terhormat di mata dunia. “Kita ingin merdeka, ingin sejahtera, karena itu kita harus berani membela negara dalam segala bidang. Karena itu kita mau membina bangsa yang terhormat,” katanya.

Terkait dengan gugatan terhadap kecurangan yang di dapat selama pilpres 2014, dia mengungkapkan keinginan negara ini agar tidak berdiri dalam kecurangan dan kebohongan. “Bukti sudah besar dan banyak, kita tidak ingin negara ini didirikan atas kebohongan dan kecurangan, karena akan merugikan rakyat dan negara,” cetusnya.

Menurut dia, hasil pilpres 2014 kemarin menjadi pelajaran sejarah manusia, bahwa tiap negara yang dipimpin berlandaskan kecurangan akan menghadapi keadaan yang tidak baik. “Kita berharap yang terbaik untuk rakyat,” tambahnya.

Pilpres adalah ibarat lomba lari estafet, tongkat kepemimpinan beralih kepada pelari berikutnya. Pilpres adalah start awal bagi pemimpin berikutnya. Jadi bila startnya saja sudah salah. Bagaimana mungkin akan sampai pada arah tujuannya yang benar. Bagaimana mungkin akan memenangkan pertarungan peradaban dengan bangsa-bangsa lain.

Bahkan, bukan tidak mungkin, pelari estafet berikutnya yang salah start, curang akan didiskualifikasi sebagai pelari. Mendapat cemoohan penonton atau mungkin ditandu sebagai orang sakit. Yang tak layak mengikuti pertandingan. Itu artinya akan merusak permainan, karena tim dinyatakan gugur atau kalah.

Pilpres ini memang bukan hanya masalah menang atau kalah. Tapi, bagaimana sebuah kejujuran dipertaruhkan. Kemenangan sejati juga bukan hanya soal mengalahkan lawan, tapi dilihat dari caranya dia memperoleh kemenangan itu sendiri, apakah menggunakan cara-cara licik ataukah ksatria.sumber http://politik.kompasiana.com/2014/0...ka-681150.html
emoticon-Ultah
0
1K
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan