Perjalanan ini berawal dari ajakan untuk mendaki gunung sehabis libur lebaran oleh bro Eka dan Hendra serta mahaguru Dodot. Namun gunung yang dipilih adalah Merbabu dan Lawu, tapi karena belum ada kepastian berangkat oleh Eka karena kesibukannya membuat Vaksin maka ane putuskan untuk menambah cuti seminggu setelah lebaran. Sebenarnya jauh2 hari Dodot sudah menebar racun tentang Argopuro, cuman waktu itu belum ada waktu untuk merealisasikannya *halah .

Setelah dipikir pikir sayang juga punya cuti seminggu namun cuma dipake ke Merbabu dan Lawu, terpikir kenapa gak yang jauh dan lama sekalian seperti Argopuro . Akhirnya ane dan Hendra memutuskan untuk pindah halauan ke Argopuro, dan tambahan teman kami yg ngikut Vega (cowok). Sayang sekali Mahaguru Dodot tidak bisa ikut karena masih berlebaran di kampung halaman, dan cuti kami tidak bisa menyesuikan dengan jadwal dia. Alhasil 3 orang yang fix Hendra (dari Jakarta), Vega (dari Bekasi), dan ane (Jakarta juga tapi mudik di Tuban Jatim).

Namun karena minimnya pengetahuan kami tentang jalur pendakian Argopuro dan transportasi kesananya, maka kami putuskan untuk ikut trip perjalanan orang. Kebetulan ada yang buka trip dari Kaskus oleh bro Ilham

Total peserta ada 8, Ilham, Rony, bang Jaka, Arif, Yudhi, Hendra, Vega, dan Ane. Meeting point adalah Terminal Purabaya/Bungurasih Surabaya.

Gunung Argopuro adalah Gunung dengan ketinggian 3088 (Puncak tertinggi Argopuro) dan terletak di kabupaten Probolinggo Jawa Timur. Gunung ini adalah gunung berapi yang sudah tidak aktif lagi. Argopuro menawarkan jalur pendakian terpanjang se pulau Jawa dengan pemandangan hutan, savana, dan danau Taman Hidup nya. Flora dan fauna di gunung Argopuro sangat beragam, selama pendakian kalian bisa menemui berbagai macam burung, ayam hutan, merak, serta Uwa uwa di alam bebas.

Hari ini tanggal 1 Agustus adalah jadwal kami kumpul di meeting point terminal Bungurasih Surabaya. Dengan semangat ane bangun pagi - pagi dari rumah nenek di Tuban dan menuju tempat pemberhentian Bus. Sayang sialnya baru 5 menit nunggu bus ane ingat kalau baju ganti yang sudah ane plastik in ketinggalan . Dengan buru2 ane balik (jarak cuma sekitar 10 menit kalo ngebut) untuk mengambil baju yang ketinggalan, keril ane titip di tempat pemberhentian bus. Sialnya lagi 5 meter menuju ke tempat pemberhentian bus ane belok (agak ngebut) di aspal yg berkerikil, alhasil dengkul dua2nya sukses salam tempel sama aspal *mentang2 masih lebaran. Sial bener, lumayan keserut ini lutut, masa hari H gagal gara2 nyipok aspal, nyari cuti aja susahh. Dalem hati, tekad udah bulat ah, lecet begini gk ngurangin fungsi dengkul buat nanjak, paling nyeri2 dikit . Kebetulan ada klinik deket situ, jd ane berobat dulu trus cap cus menuju Surabaya.

Jam 10 pagi ane sampai dan ternyata sudah ada Hendra yang udah nyampe duluan disusul Vega. Kita sempatin sarapan dan menunggu anggota lain di Masjid deket terminal.

Satu persatu anggota yang lain mulai datang, sesuai urutan Yudhi dan Arif dari Solo, disusul Ilham dan Rony dari Kediri, dan yang terakhir bang Jaka dari Jakarta. Setelah solat Jumat kita langsung belanja logistik disekitaran terminal (mie instant, kornet, beras, telor dll, untuk sayur2an rencananya kami beli di Besuki)
Setelah belanja kita mencari Bus dengan tujuan Besuki, kebetulan dapat bus AC seharga 60rb. Perjalanan ditempuh kurang lebih selama 4 jam. Kami sampai Besuki kira2 jam 18.00. Sesampainya di Besuki kita langsung menuju Polsek untuk lapor mau mendaki dan numpang tidur di emperan bangunan sebelah polsek.

Disebelah tempat kita tidur sebenarnya ada bangunan tua yang cukup bikin merinding , tapi ya kita cuekin aja.

Tidur kurang nyenyak karena nyamuknya banyak bingits , alhasil ane dan Hendra buka Tenda untuk nangkal nyamuk.

Dihari kedua rencana pertama adalah kepasar untuk belanja sayuran. Ane beserta vega pergi ke pasar Besuki yang subuh itu sudah mulai ramai. Jarak pasar sangat dekat dengan Polsek, cukup nyebrang jalan. Tapi beginilah kalo cowok newbie belanja kepasar, mau beli sayur - sayur aja bingung belinya berapa. Ini pengalaman ane beli toge di pasar
"Ane: Bu beli togenya dong
Ibu Penjual: Beli berapa dek? 1 atau 2 kg?
Ane: hmmm... *mikir, sekilo aja deh bu
Ibu Penjual: *ngisi pelastik sama semua toge yang dia pajang di mejanya
Ane: eh anu bu, itu banyak amat, setengah aja deh
Ibu Penjual: *tepok jidat "
Kejadian sama pas beli cabe, udah bilang seperempat kg masih aja buanyak
lebih enak beli di tukang sayur deh yang sudah diecer dgn bungkus kecil - kecil

Setelah selesai belanja kita balik ke polsek, ternyata sudah ada angkot yang menunggu untuk mengantarkan kita ke basecamp Baderan. Disini juga ada group lain dari Surabaya sekitar 7 org kalo gk salah. Jadi kita berangkat ber 15 dalam satu angkot.

Perjalanan ke basecamp memakan waktu kurang lebih 30 menit menaiki bukit. Dari kejauhan ane melihat gunung yang bentuknya agak aneh. Kalo kebanyakan gunung2 berbentuk seperti kurva persamaan garis, yang ini berbentuk grafik skala richter yang sedang mencatat gempa , gk sempat ngambil fotonya (*ternyata itu gunung raung, kapan2 ya Ung )
Jam 7 pagi kita sudah nyampe di Basecamp Baderan, ngurus ijin (10rb per orang) dan ngobrol2 tentang jalur pendakian dengan mas Samhaji. Di basecamp ini kita juga ngeliat peta jalur pendakian yang panjanggg bingits

Setelah ngobrol kita akhirnya nyari sarapan dan bungkus bekal buat nanti di atas (cepet dan hemat logistik). Pukul 9.30 kita sudah siap untuk berangkat, untuk mencapai batas Makadam kita putuskan untuk ngojek seharga 35rb (hemat waktu 2 jam). Jangan kira ngojek enak ya, dengan keril besar dan jalan yang licin dan terjal sukses bikin jantung deg2an, lumayan pemanasan jantung sebelum kaki menapaki Argopuro

10.00 kita sudah sampai pada batas Makadam, pemandangan jurang, dan kebun tembakau penduduk yang luar biasa.

Pendakian dilanjutkan dengan jalur agak menanjak, pemandangan masih sekitar jurang dan ladang tembakau penduduk. Satwa liar yang mungkin ditemui adalah monyet (ntah dari jenis apa), ayam hutan (cuma dengar suaranya), dan burung - burung.

Kira2 pukul 1.00 siang kita sudah sampai pada Pos mata air 1. Disini tempatnya luas, lumayan enak buat nenda, tapi target kita adalah sampai Pos Mata air 2 untuk hari ini, jadi disini kita cuma makan nasi bungkusan yang sudah kita beli di Baderan. Sembari makan, kita ditemani banyak burung2 yang seliweran, ada yang nangkring atau cuma sekedar lewat.

Setelah kenyang dengan nasi bungkus isi telor dan tahu, kita melanjutkan perjalanan menuju Pos Mata Air 2. Di perjalanan ini kita ketemu orang yang naik motor, rencananya sih sampe cikasur. Tapi ya gitu, naik motor disini pun susah harus naik turun dan dorong2 dah tu motor
Jalur masih semak belukar dan pohon2 kecil, sampai ketemu palang informasi Dataran Tinggi Yang, dan ada portal seperti di komplek perumahan juga . Disini kita cuma istirahat sekitar 5 menit dan melanjutkan perjalanan.

Setelah melewati portal ini pemandangan sedikit berubah yaitu di kanan kiri jalur terdapat tumbuhan dengan bunga putih yang buanyak. Harumnya seger2 gimana gitu
Tumbuhan ini ada sampai hutan pinus menuju pos mata air 2.

Di tengah perjalanan kita ketemu dengan 2 orang penduduk yang naik motor dari arah berlawanan, ane sempatin nanya berapa jauh lagi ke Mata Air 2. Tapi mereka bilang sudah gak ada sumber Air lagi dari sini (jawabnya agak ragu2) dan mereka menyarankan kita balik ke Mata Air 1 . Lah ya keles balik ke mata air 1, kita udah 2.5 jam jalan dari mata air 1 dan sekarang udah jam 5 sore. Alhasil rombongan yg di depan galau dan nunggu anggota lain dulu buat rundingan. Ada yang nyaranin balik untuk melihat sapa tau posnya terlewat. Tapi ane yakin kalo kita lanjut pasti ketemu dah mata air. Mungkin itu penduduk naik motor jadi kaga tau kalau ada pos mata air, ya secara naik motor kaga perlu minum (*menghibur mode on).
Setelah sepakat kita lanjut, dan ternyataaa.. 15 menit kita jalan udah ketemu Pos Mata Air 2, sial tuh penduduk buat galau, untuk gak jadi putar balik
Sampai Mata Air 2 pada pukul 5.30 sore, kita buru2 diriin tenda dan masak makanan seadanya (mie instant), males masak yang ribet2 soalnya dah capek. Selesai makan tidur nyenyak deh, total perjalanan hari ini dari Makadam sampai Pos Mata Air 2 adalah 7.5 jam

Karena ini musim kemarau, jadi udara malam dan pagi disini duingin semriwing dah . Akibat makan mie instant kemaren, perut ane sukses berontak jam 5 subuh, mana dingin banget diluar dan rumput2 juga masih basah . Mau gak mau, ane keluar nyari spot aman buat boker , ane naik sedikit ke bukit yang agak lapang biar gk basah kena rumput . Tapi ya namanya rejeki anak soleh , dapat aja pemandangan ajib waktu boker, golden sunrise (walaupun sedikit ketutup pohon pinus)

Hari ini cukup semangat karena perjalanan hanya sampai Cikasur yang pemandangannya aduhai dan tidak terlalu jauh. Sehabis solat subuh dan menghangatkan badan dengan segelas kopi panas, akhirnya ane masak logistik pertama dengan menu oseng kangkung, nasi, tempe goreng, dan telor dadar, ditambah rendang keringnya vega cukup lengkap untuk gizi pendaki .

Setelah mengisi perut akhirnya kita beres2 tenda dan perlengkapan untuk melanjutkan perjalanan

Perjalanan dilanjutkan pukul 10.30, jalur pertama masih hutan yang pohonnya cukup besar. Banyak uwa uwa bergelantungan di pohon, kadang bersuara keras sekali. Baru sekitar 1 jam kita berjalan, sudah terlihat savana yang kuning kecoklatan , nambah semangat banget deh ini pemandangan

Setelah melipir di tepi bukit hutan pinus akhirnya kita sampai juga di Alun Alun kecil, padang rumput pertama dari jalur Baderan. Disini aja dah ajib pemandangannya apalagi alun alun besar dan cikasur

Kalo kata tante Syahrini sih I feel freeee...!!! wkwkkw


Setelah menambah semangat dengan sedikit foto2 di alun alun kecil, kita melanjutkan perjalanan menuju Cikasur. Setelah alun2 keci ini kita harus melewati bukit yang lumayan nanjak sampai atas. Disini sudah mulai terlihat tumbuhan yg identik dengan Argopuro yaitu tanaman Jancukan. Tanaman yang beracun dan full duri dari batang sampai daunnya, kalau kena kulit bisa ngeri2 sedap itu .

Setelah menanjak jalur berubah mengililingi bukit hutan pinus dan sedikit naik turun. Ujung2 nya sih turun dan keluar kesabana lagi, jalurnya keluar masuk hutan dan sabana sampai Cikasur nanti.

Disini juga terdapat tanaman yang mirip lavender seperti di Semeru tp lg agak layu .

Di alun - alun besar tepat sebelum Cikasur kita melihat merak dari jauh (sayang kamera gak nyampe ) Suara meraknya juga khas, kenceng bingits

Sudah hampir 2 jam kita berjalan dan akhirnya sudah ada terlihat tanda - tanda nyampe cikasur, ada bekas bangunan kecil yang sudah rusak dan jika lanjut sedikit nyampe ke sungai cikasur. Selada airnya banyakkk, airnya seger banget

Lega rasanya sudah nyampe Cikasur, sabananya itu yg bikin seger mata, luasss banget broo
Yang lain habis bangun tenda langsung pada mandi di sungai, keliatannya sih seger, tapi dingin
Kita ngambil spot nenda sih deket bangunan yang ada atapnya dan tulisan Cikasur. Habis ndiriin tenda, ane langsung aja masak untuk makan sore skaligus malam, menu kali ini tentu saja oseng selada air dari sungai , nasi, rendang kering, telor dadar, sayur sop, dan kerupuk udang.. nikmat broo.

Rencananya sih malam ini ane pengen foto2 tp ternyata baru memasuki malam kabut sudah turun tp perginya juga cepet, udara juga makin dingin. Alhasil ane nganget dulu di tenda. Hendra, Vega, sm Arif kedengeran lg maen poker ditendanya sendiri. Agak malam sekitar jam 9 ane mulai bosan dan memutuskan keluar, subhanallah.. langitnya gan gak nahan. cerah banget, kabut sudah ilang, bulan sabit doang tp terangnya kaya lampu philips


bintangnya juga bertaburan, milky way tepat berada diatas kepala. Karna di Cikasur padang rumputnya luas, itu Milky Way keliatan dari ujung langit sampai ke ujung satu lagi


Setelah puas foto2 dengan milky way akhirnya kita pada masuk tenda masing - masing, karena udah mulai ngantuk dan udara semakin dingin. Besok lanjut lagi melihat sunrise disini.
Total perjalanan hari ini adalah 4 jam menuju salah satu spot favorit ane di Argopuro yaitu Cikasur.