Antara Solo Surakarta dan Kartasura

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Antara Solo Surakarta dan Kartasura

artupasined

13-08-2014 17:54

Spoiler for Repost:

Semoga saja gak repost emoticon-Blue Repost

dan kalaupun repost ane minta maaf yang sebesar-besarnya karena ane cuma berniat berbagi pengetahuan emoticon-Cendol (S)

Spoiler for Sumber:

T K P

Quote:

Solo, Jika agan mendengar kata (atau kota) "Solo" apa yang muncul dibenak agan ?
a. Bengawan Solo (Lagu Gesang) emoticon-I Love Indonesia (S)

b. Batik Solo (Pasar Kliwon) emoticon-I Love Indonesia (S)

c. Salatiga(bacanya Solotigo) emoticon-I Love Indonesia (S)

d. Solopos (Koran Lokal) emoticon-I Love Indonesia (S)

e. Nasi Liwet (enak sumpah) emoticon-Cendol (S)

f. Stasiun Solobalapan (Didi Kempot) emoticon-I Love Indonesia (S)

g. Keris

h. Wayang kulit emoticon-I Love Indonesia (S)

Atau kalau mau agan juga bisa menambah sendiri dengan solo karir, solo album atau solo organ. emoticon-Ngakak (S)

siapa sih yang gak kenal Kota ini Kota Bengawan yang terkenal dengan budayanya dan keramahannya. Tapi, mungkin masih banyak dari agan-agan disini yang bingung antara nama Kota Solo, Surakarta dan Kartasura terutama yang dari luar Jateng. Maka dari itu perkenankan ane sedikit memberi penjelasan tentang Solo, Surakarta ataupun Kartasura.

Quote:

SOLO

Spoiler for Solo:

Solo merupakan bentuk diferensiasi dari kata Sala. emoticon-I Love Indonesia (S)

Seiring belanda yang salah melafalkan Sala, maka Solo semakin sering digunakan. Dan kata Solo pun menjadi semakin dan sangat populer emoticon-I Love Indonesia (S)

ketika Almarhum Eyang Gesang menciptakan lagu keroncong yang berjudul "Bengawan Solo", lagu yang karena terlampau terkenalnya sampai-sampai diterjemahkan ke dalam 7 bahasa. emoticon-I Love Indonesia (S)

Sekarang orang-orang luar kota Solo baik dalam maupun luar negeri lebih familiar dengan kata Solo. Event-event pariwisata dan budaya pun menggunakan nama Solo, seperti SIEM (Solo International Ethnic Music), SIPA (Solo International Performing Art), SBC (Solo Batik Carnival), Solo Menari, dan lain sebagainya. Project and development pun semakin memperkukuh nama ini, seperti Solo Paragon dan Solo Center Point. Dan kota ini semakin mantab menggunakan solo dengan jargonnya yang sangat terkenal : Solo, the spirit of java dan Solo, the capital of batik. emoticon-I Love Indonesia (S)

Quote:

SURAKARTA

Spoiler for Surakarta:

Surakarta adalah nama resmi dan administratif kota Solo. emoticon-I Love Indonesia (S)

semua instansi pemerintahan, sekolah, dan gedung pelayanan masyarakat menggunakan nama Surakarta. emoticon-I Love Indonesia (S)

kata Sala dan Solo sendiri hanya merupakan nama lain dari Surakarta, dan bukan nama resmi. emoticon-I Love Indonesia (S)

kata Surakarta sendiri berasal dari kerajaan "Surakarta Hadiningrat". Menurut kisah, sunan PB II memberi nama kerajaan barunya Surakarta Hadiningrat, setelah kerajaan Kartasura hancur. emoticon-I Love Indonesia (S)

Code:

Surakarta, berasal dari Kata sura dalam bahasa Jawa berarti "keberanian" 

dan karta berarti "sempurna"/"penuh". 

Dapat pula dikatakan bahwa nama Surakarta 

merupakan permainan kata dari Kartasura. 

Kata sala, nama yang dipakai untuk desa tempat istana baru dibangun,

adalah nama pohon suci asal India, yaitu pohon Sala

Jadi Yang benar Solo atau Surakarta gan ? emoticon-Bingung (S)

Quote:

Oke mari ane jelaskan sedikit gan. Solo ataupun Surakarta sebenarnya sama-sama benar (tambah pusing kan) emoticon-Hammer

. Jadi gini gan .. Secara administratif yang bener adalah Kotamadya Surakarta, Semua instansi pemerintahan, sekolah, dan gedung pelayanan masyarakat menggunakan nama Surakarta. emoticon-I Love Indonesia (S)

Jadi kata Solo sendiri hanya merupakan nama lain dari Surakarta, Sedangkan Kodya Surakarta sendiri membawahi 5 kecamatan yakni Banjarsari, Jebres, Laweyan, Pasar Kliwon, dan Serengan dan ada total 51 desa di dalamnya. emoticon-Metal

Surakarta sebenarnya dulu adalah nama sebuah Karesidenan yaitu sebuah pembagian wilayah administratif yang dipakai pemerintah Hindia Belanda dan Indonesia sampai tahun 1950. Satu Karesidenan terdiri dari beberapa kabupaten yang dipimpin oleh seorang residen. Karesidenan Surakarta sendiri terdiri dari kabupaten KarangAnyar, Wonogiri, Sragen, Boyolali, Sukoharjo, Klaten dan Surakarta sendiri. Kalo jaman sekarang gampang banget menentukan suatu kabupaten/kota itu dulunya 1 karesidenan, yaitu lihat saja plat kendaraanya. Semua bekas karesidenan Surakarta adalah berplat AD. emoticon-I Love Indonesia (S)

Trus Bagaimana dengan Kartasura gan ? emoticon-Bingung (S)

Quote:

Oke jika agan bisa membedakan antara Kyoto dan Tokyo, emoticon-Metal

maka begitu pula perbedaan itu dengan Kartasura dan Surakarta. emoticon-Ngacir

Kartasura merupakan nama kerajaan sebelum surakarta. Kartasura sendiri terletak di sebelah barat surakarta. emoticon-I Love Indonesia (S)

Kartasura adalah bagian dari kota satelit Surakarta. Kota satelit gampangnya adalah kota Penyangga, semacam megapolitan Jabodetabek. emoticon-I Love Indonesia (S)

Surakarta dan kota-kota satelitnya (Kartasura, Solo Baru, Palur, Colomadu, Baki) adalah kawasan yang saling berintegrasi satu sama lain. emoticon-I Love Indonesia (S)

Perlu dicatat disini kota satelit itu bukan bagian wilayah secara administratif. Kota Kartasura misalnya secara administratif adalah bagian dari kabupaten Sukoharjo. emoticon-I Love Indonesia (S)

UPDATE

Quote:

Video Sejarah Kota Solo emoticon-I Love Indonesia (S)

Quote:

Lagu Tentang Solo emoticon-I Love Indonesia (S)

Quote:

Potret Solo emoticon-I Love Indonesia (S)

Quote:

Spoiler for Keraton Surakarta:

Spoiler for :

Spoiler for Museum Radya Pustaka:

Spoiler for :

Makanan Khas Solo emoticon-I Love Indonesia (S)

Quote:

Spoiler for Nasi Liwet:

Nasi liwet adalah makanan khas yang terdiri dari nasi gurih dengan sayuran Jipang, daging ayam, telur, santan kental (kumut), opor, dan berbagai bahan lainnya yang disajikan dengan alas daun pisang dengan sedikit ditekuk dan disematkan lidi supaya berbentuk kerucut(istilahnya disebut pincukan).

Spoiler for Tengkleng:

Tengkleng adalah makanan olahan dengan bahan dasar daging kambing dan cenderung lebih banyak berisi tulang tulang kambing yang memiliki sedikit daging yang menempel pada tulang tersebut, jerohan kambing, mata, pipi, kuping, dll yang diolah seperti gulai (berkuah kental) dan bumbunya sangat terasa.

Spoiler for Timlo Solo:

Timlo adalah makanan khas Solo yang isinya potongan-potongan daging ayam, jerohan ayam seperti ati ampela, potongan-potongan sosis solo, telur ayam pindang, dengan kuah mirip dengan sop dan di atasnya ditaburi bawang goreng. Biasanya timlo disajikan bersama dengan seporsi nasi hangat.

Spoiler for Selat Solo:

Selat Solo adalah salah satu bentuk percampuran masakan berkuah asal barat dengan selera lidah lokal. Racikan selat solo merupakan adaptasi dari salad yang terdiri dari irisan daging, ditambah dengan rebusan wortel, buncis, telur pindang, kentang dan dilengkapi mayonaise serta kuah kecap yang segar.

Spoiler for Gudeg Ceker:

Gudeg ceker adalah makanan khas yang terdiri dari nangka muda, krecek (kulit sapi), telur, daging ayam dan cakar ayam (ceker).

Spoiler for Sate Kere:

Sate Kere ini sangat unik karena menu utamanya adalah sate tempe gembus, yaitu tempe yang dibuat dari ampas kedele sisa pembuatan tahu. Selain itu juga ada sate jerohan sapi, seperti paru, limpa, hati, iso, torpedo, ginjal, dan babat.
Sebelum dibakar bahan makanan ini direndam dalam bumbu khas. Sedangkan bumbu untuk menyantapnya yaitu bumbu kacang, dengan kacang yang tidak terlalu banyak sehingga terasa lebih ringan.

Spoiler for Serabi Notosuman:

srabi sebenarnya adalah semacam pancake yang bahan adonannya terdiri dari tepung beras, santan, gula, garam, dan daun pandan sebagai pewangi, dan bahan lainnya yang kemudian dipanaskan dalam suatu cetakan berupa wajan kecil yang kemudian ditutup dengan penutup dari tanah liat supaya serabi mekar. Srabi memiliki tekstur kenyal namun tetap lembut dan rasanya sangat legit.

Spoiler for Wedangan (HIK):

Wedangan merupakan salah satu tempat bersosialisasi masyarakat Solo. Tidak hanya sebagai tempat berjualan makanan, tapi juga sarana bersantai, bertukar informasi dengan suasana yang khas. Di atas meja atau gerobak yang unik tersaji nasi yang dibungkus kecil-kecil dan berbagai lauk pauk yang sangat akrab di lidah karena merupakan makanan sehari-hari.
Pengunjung leluasa mengambil makanan yang tersaji. Sambil minum teh hangat, kopi, atau wedang jahe pengunjung bisa bergaul akrab. Yang menarik ditempat ini adalah terbentuk kepercayaan antara penjual dan pembeli. Pembeli tinggal mengatakan apa yang sudah disantap dan penjual dengan sigap menghitungnya. Wedangan dapat dijumpai di setiap sudut kota Solo.