embolisasiAvatar border
TS
embolisasi
[Ternyata Kroco] "Apa Gak Nangis Melihat Kekalahan Timnas U-19 Seperti Ini?"
JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Direktur Pembinaan Usia Muda PSSI, Ricky Yacobi, berpendapat, tim nasional Indonesia U-19 harus instropeksi atas hasil buruk yang diraih pada turnamen Hassanal Bolkiah Trophy 2014.

Indonesia baru saja menelan kekalahan 1-3 dari Vietnam pada pertandingan lanjutan penyisihan Grup B Hassanal Bolkiah Trophy 2014 di Hassanal Bolkiah National Stadium, Bandar Seri Begawan, Rabu (13/8/2014).

Ini kekalahan kedua yang diderita Evan Dimas dan kawan-kawan. Sebelumnya, tim yang dipersiapkan menghadapi Piala AFC U-19 tersebut juga menyerah 1-3 dari tuan rumah, Brunei Darussalam, setelah ditahan imbang 0-0 oleh Malaysia pada laga perdana.

"Timnas harus introspeksi dari segi taktik dan strategi. Kalau soal fisik, usia muda memiliki level yang sama," kata Ricky kepada wartawan di kantor PSSI, Rabu (13/8/2014).

Ricky juga menyoroti persiapan tim yang dinilainya tak ideal. Indonesia, lanjut Ricky, seharusnya mengikuti turnamen COTIF di Spanyol. Turnamen ini dinilai pas sebagai persiapan Garuda Jaya jelang tampil di Piala Asia U-19 yang digelar di Myanmar pada Oktober 2014.

Selain itu, Ricky mengkritisi program nusantara yang digelar dalam dua tahap. "Lawan-lawan di Spanyol memiliki kualitas di atas mereka. Kalau seperti ini, melawan tim-tim Asia Tenggara saja kalah, mental para pemain pasti hancur. Bisa dilihat, saat tur Nusantara lawan yang dihadapi jelas saja kalah karena persiapannya mungkin yang beberapa di antaranya tim-tim PON itu hanya seminggu," tuturnya.

"Mereka seharusnya menghadapi tim-tim yang levelnya Asia atau di atasnya. Karena jangan lupa event yang sebenarnya jauh lebih berat," sambungnya.

Lebih lanjut, Ricky berpendapat, Evan Dimas dan kawan-kawan bermain kurang kreatif untuk memecahkan kebuntuan.

"Selain strategi dari pelatih, pemain besar itu adalah pemain yang bisa memecahkan masalah di dalam lapangan. Apa gak nangis masyarakat Indonesia melihat kekalahan timnas U-19 seperti ini?" beber mantan pemain timnas tersebut.Mabok Pujian

Indra Sjafri: Runtuh Mental Timnas U-19

BANDAR SERI BEGAWAN, KOMPAS.com - Pelatih tim nasional Indonesia U-19, Indra Sjafri, mengungkapkan, mental pemainnya runtuh oleh gol cepat Vietnam saat kedua tim bertemu pada penyisihan Grup B Hassanal Bolkiah Trophy 2014 di Hassanal Bolkiah National Stadium, Bandar Seri Begawan, Rabu (13/8/2014).

Garuda Jaya takluk 1-3 dari Vietnam. Tiga gol Vietnam diciotakan Luong Xuang (4), Du Huy (35), dan Phuong. Sementara gol sematawayang Indonesia dikemas David Maulana pada menit ke-80.

"Dengan terjadinya gol cepat, moral dan skema permainan menjadi runtuh," kata Indra dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (13/8/2014).

Ini kekalahan kedua yang diderita Evan Dimas dan kawan-kawan. Sebelumnya, tim yang dipersiapkan menghadapi Piala AFC U-19 tersebut juga menyerah 1-3 dari tuan rumah, Brunei Darussalam, setelah ditahan imbang 0-0 oleh Malaysia pada laga perdana.

Indonesia pun mustahil lolos ke semifinal. Garuda Jaya untuk sementara menempati peringkat kelima dari enam tim yang tergabung di grup tersebut karena baru mengumpulkan satu poin dari tiga laga yang sudah dimainkan.

Selanjutnya, Indonesia akan melawan Kamboja pada 16 Agustus dan tim juru kunci, Singapura, pada 18 Agustus.

"Setelah ini, kami akan melakukan evaluasi permainan dari tiga pertandingan terakhir dengan seluruh tim pelatih berdasarkan data dari tim analisisi HPU (High Performance Unit) BTN," tuturnya.

"Untuk pertandingan lawan Kamboja, kami menunggu hasil evaluasi, mengingat dua pemain terkena akumulasi (Paulo dan Sahrul) dan hasil data medis mengenai pemain yang cedera," sambungnya.

Sementara itu, Ketua Badan Tim Nasional (BTN), La Nyalla Mahmud Mattalitti mengintruksikan HPU untuk segera melakukan evaluasi teknis.

"Saya minta HPU untuk segera menyiapkan forum untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap skuad Garuda Jaya dengan memanggil tim pelatih. Silakan lakukan evaluasi meyeluruh dan obyektif. Apapun rekomendasinya akan saya ikuti dan jalankan," tutur La Nyalla.

Menurut La Nyalla, evaluasi adalah hal yang normal dan wajib dilakukan dalam situasi seperti ini. "Justru karena kita menurun, momentum untuk dilakukan evaluasi di semua lini. Di level tim, saya sudah minta Indra Sjafri untuk evaluasi timnya. Tetapi masih belum menunjukkan perubahan. Jadi harus evaluasi di tingkat yang lebih tinggi. Penting buat Indra untuk mendapat second opinion. Sehingga tidak yakin dengan pendapatnya sendiri," beber La Nyalla.Mental Tempe

Ane sih biasa aja, udah memprediksi pasti mainnya gitu2 aja, alasan ya bisa2 saja dicariemoticon-Malu (S)
Di Indo itu sudah bisa hal KECIL dibesar2kan, kenyataan tidak seindah ASLINYA, Timnas U19, daan......Jokowow emoticon-Ngakak emoticon-Ngakak
0
4.6K
42
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan