reinz18Avatar border
TS
reinz18
[Prestasi Pertamax] Bikin FIlm Pertamax


Udah Follow Gan:
Spoiler for Twitter:

Spoiler for Facebook:

Spoiler for Dah Di share juga:



[Prestasi Pertamax] Film Pendek Pertama

Oke Sebelumnya perkenalkan, nama ane “Riyan Sarana Ruslim” dan hal yang menurut ane merupakan “[Prestasi Pertamax]” adalah ketika bisa menyutradarai sebuah film pendek, sebuah prestasi yang mungkin biasa biasa saja bagi beberapa orang, tapi buat ane ini adalah sebuah hal yang sangat berkesan. Bukan karena filmnya tapi lebih kepada proses bagaimana film ini akhirnya bisa selesai hanya dalam waktu kurang dari 2 minggu.


Jadi ceritanya begini, awalnya film ini merupakan tugas saya dan teman teman saya selaku mahasiswa di sebuah akademi swasta sebagai nilai UAS saat pertama kalinya memang kami melakukan polling dan jujur bukan cerita saya yang terpilih untuk dijadikan film. Proses syuting pun berjalan dengan scenario terpilih, hari demi hari beberapa adegan sudah di ambil gambarnya bahkan bisa dikatakan lebih dari 50 persen cerita sudah selesai/rampung. Namun disini masalah mulai timbul.


Cerita yang dibuat terasa mulai tidak “nyambung” beberapa adegan terasa dipaksakan dan mulai berubah ubah alur ceritanya. Cerita yang seharusnya mengangkat tema A berubah menjadi B dan seterusnya, jujur batin ane mulai gelisah karena deadline semakin mepet sedangkan film jangankan selesai, bahkan bisa dikatakan adegan adegan yang sudah di take terkesan malah seperti cerita baru, satu demi satu mahasiswa mulai menyatakan kegelisahan soal tugas ini akan selesai /tidak . ane yang sedari awal sebenarnya sudah wanti wanti akan kejadian seperti inipun akhirnya menyatakan gagasan yang bisa dibilang “GILA” yaitu “ Ayo kita buat ulang film dengan scenario yang bisa diselesaikan dalam waktu singkat”.


Awalnya ide ane mendapatkan banyak cacian dan ketidaksetujuan, terutama dari beberapa mahasiswa yang aktif dalam proses syuting (ane kurang aktif soalnya blom punya kendaraan sendiri) mereka tentu tidak mau jika syuting berhari hari jadi sia sia karena usul “GILA” ane, awalnya ya ane sempet down, agak kecewa juga, tapi ya ane juga paham perasaan teman teman ane saat itu.


Tapi akhirnya ada beberapa teman ane (termasuk beberapa yang jadi aktris dan aktornya) dating ke rumah ane membahas perihal “Plan B” yang udah ane siapin, disana kita membicarakan dan curhat perihal pembuatan film yang mulai menggantung, kegelisahan akan gagalnya film ini. Dan disini ane mulai meyakinkan bahwa membuat cerita baru ini tidak akan sesulit yang dikira dan bahkan hanya membutuhkan proses syuting selama dua hari (bayangkan dua hari proses syuting yang akhirnya memang terbukti bisa direalisasikan) satu per satu teman ane mulai setuju dengan ide yang ane sampaikan sampai akhirnya mengajukan diadakan rapat darurat.
Spoiler for Ceritanya Rapat:



Dalam rapat tersebut ane sampaikan gagasan dan scenario yang ane udah siapkan, dan agan agan tau tanggepan temen temen ane? Ada yang bahkan sampai selesai tidak memperhatikan, bahkan keliatan bingung saat ditanya pendapatnya soal scenario ini, jujur gan sakitnya tuh disini (Nunjuk dada) tapi ane ga mau nyerah, ane terus sampaikan alesan kenapa akhirnya kita harus melakukan pembuatan ulang film ini, mulai dari naskah baru sampai estimasi pengerjaannya mengingat deadline pengerjaan tinggal 2 minggu termasuk editing dan persiapan lain ( banner, cd, poster)


Jadi sebenernya kalau mau disingkat scenario yang ane bikin sih simple aja menceritakan seorang anak laki laki dari keluarga mampu yang merasakan kurangnya perhatian dari kedua orangtuanya, memang secara materi ia tidak kurang tapi untuk perhatian rasanya amat sulit ia dapatkan sampai akhirnya ia memutuskan untuk kabur, nah saat ia kabur ini ia banyak mendapatkan pengalaman hidup, mulai dari rasanya tidak punya uang sepeserpun, beruntung ia bertemu seorang pengamen yang sebelumnya ia pernah tolong sampai akhirnya ia dicarikan pekerjaan menjadi pencuci motor, penjaga warteg bahkan sampai mengamen, namun semuanya gagal ia lakukan akibat ia masih terbawa kebiasaan lama ketika masih hidup bersama orang tuanya. Namun disanalah ia akhirnya belajar bahwa ia jauh amat sangat beruntung dibandingkan pengamen temannya itu. Disini juga akhirnya kedua orangtuanya sadar bahwa sang anak butuh tak lebih dari sekedar “uang” tapi lebih kepada perhatian dan kasih sayang nyata.

Spoiler for Nih Aktornye Gan:


Scenario yang sangat simple tapi ga mudah juga untuk dibuat dengan deadline yang ada sampai akhirnya kami memutuskan melakukan take selama 2 hari berturut, syuting pertama saya tidak hadir karena saya sedang ada acara keagamaan ( berbarengan dengan hari Natal ) dan syuting hari pertama focus pada adegan di rumah saja, mulai dari kaburnya si anak sampai ia kembali, nah baru di hari kedua ini saya ikut dan perjuangan benar benar dimulai, mulai dari meminjam tempat cuci motor, warteg, sampai ijin mengamen di beberapa warung (untungnya kita kenal hamper semua warung karena lokasinya dekat kampus). Hal hal tersebut seharusnya tidak menjadi masalah jika saja hujan tidak turun tiba tiba karena sebenarnya saya sudah berbicara dengan beberapa pemilik cuci steam dan warteg untuk peminjaman property.


Namun lagi lagi memang banyak cobaan yang datang, tapi saya dan tim saya tidak menyerah begitu saja, contohnya untuk bisa meminjam property steam kita terpaksa mencuci motor yang sebenarnya tidak kotor dan yang lebih parah kita mencuci motor saat keadaan hujan (Mubazir) dan ketika hendak bayar kami ditodong 50.000 untuk mencuci 3 motor saja (normalnya hanya 21.000) dengan alasan uang rokok. Beruntung di warteg kami bisa take gambar disana hanya dengan modal makan siang di warteg tersebut (memang sedang lapar gan).


Syutingpun berlanjut sampai akhirnya selesai pada malam harinya, tapi perjuangan belum berakhir karena masih ada proses editing yang tentunya memakan waktu jauh lebih lama daripada proses syutingnya, seingat saya hampir sekitar 1 minggu editing dengan tidak tidur di 3 hari terkhir karena dikejar deadline. Proses editing juga tidak berjalan semulus paha anissa chibi #loh ngawur, ada saja kejadian dimana sebagian sibuk editing sebagian justu malah main PES termasuk ane sih(hayo yang kaga tau mahasiswa kurang gahol :v)
Spoiler for MAIN PES :


Belum lagi saat proses burning harus cari cari laptop yang masih fresh optiknya -_- dimana rata rata menggunakan laptop uzur, tapi namanya dimana ada usaha disitu ada jalan akhirnya film ini bisa selesai tepat beberapa jam sebelum pemutaran, dimana akhirnya tim kami datang ke kampus dengan muka TerNgantuk diantara tim lain yang notabene sudah selesai jauh jauh hari.


Proses syuting singkat dan editing kilat tentunya menimbulkan banyak keraguan bahwa film ini akan mendapatkan apresiasi dari Dosen multimedia, belum lagi hampir 60% dialog dilakukan secara alami/tanpa naskah, pemilihan aktor dan aktris yang bermodalkan sukarela , ditambah alat syuting seadanya (hanya handycam karena kamera kampus dipinjam tim lain). Tapi saya pribadi sebenarnya yakin film ini bisa berbicara lebih karena cerita yang diangkat tidak neko neko dan acting jadi berkesan natural dan cenderung sesuai karakter orang yang memerankannya.
Spoiler for Natural Kan???:


Ada 3 tim yang diputar filmnya saat itu yaitu Tim A, Tim B (saya dan kawan kawan), dan Tim C. dan memang secara kualitas gambar film kami memang jauh karena film lain memang meggunakan kamera professional, sedangkan kami menggunakan handycam, tapi setelah semua film selesai diputar saya bisa mengambil kesimpulan bahwa film kami memiliki cerita yang cukup kuat, walaupun cukup banyak kekurangan tapi cerita mampu mengalir dari awal sampai akhir dan acting terkesan sangat natural.
Spoiler for Waktu Pemutaran Gan:


Film kami mendapatkan beberapa pujian dari dosen dan jujur saja hal itu cukup membuat saya dan teman teman merasa sangat lega, dimana perjuangan kami selama 2 minggu tidaklah sia sia. Dan hal yang lebih membuat kami terkejut adalah ketikan nilai dikeluarkan di papan pengumuman yang menunjukkan hampir seluruh siswa di tim kami mendapatkan “A” (termasuk ane) nilai yang selama ini mungkin hanya segelintir siswa bisa merasakannya. Ditambah lagi mendapatkan award pemeran pria terbaik tentunya sudah lebih dari cukup membuat tim kami merasa bahagia.

Demikianlah pengalaman [Prestasi Pertamax] yang pernah ane alamin
walaupun sebenarnya ini adalah [Prestasi Pertamax] bersama karena saya dan teman teman saya tidak akan bisa menjalankannya tanpa sebuah Kerja Sama.


Untuk melenngkapi cerita ane ane tampilkan beberapa foto proses syuting nya

Spoiler for Foto2:


Sayang Master Filmnya Di ane udah ga ada, tapi kalau nanti ane dah dapet pasti ane update gan emoticon-Sorry emoticon-Sorry





Akhir kata ane ucapkan terimakasih untuk pihak pihak yang mendukung dan terlibat dalam proses syuting tersebut
- Tuhan YMEemoticon-Kiss
- Orangtua Mahasiswa yang rela rumahnya diobrak abrikemoticon-Ngakak
Spoiler for Rumahnye Acakadul:

- STMIK Akademi Bina Insani ( Kampus Ane Gan)emoticon-Blue Guy Cendol (L)
- Bapak Yudi Permana A.K.A YudiFlasheR (Dosen Ane Nih gan Yang Ngajarin Bikin Beginian)emoticon-Kiss
- Teman Teman MASI B yg ga capek capeknya mendukung suksesnya film iniemoticon-Matabelo
- Abang Steam (walaupun Tega emoticon-Sorryemoticon-Ngakak)
- Mba2 Warteg (Langganan Aneemoticon-Ngakak)
- Dkk emoticon-Blue Guy Cendol (L)


Dan tentunya KASKUS yang Menyelenggarakan Kompetisi [Prestasi Pertamax].

emoticon-Matabelo emoticon-Kiss emoticon-Matabelo emoticon-Kiss emoticon-Ngakak emoticon-Ngakak emoticon-Matabelo
Diubah oleh reinz18 11-08-2014 19:08
0
1.8K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan