Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

babyshizukaAvatar border
TS
babyshizuka
Pengusaha SPBU Keberatan Bayar Selisih Harga Solar Subsidi ke Pertamina

Jakarta - Setelah diberlakukannya larangan jual solar subsidi di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Jakarta Pusat 1 Agustus 2014, Pertamina pusat mendata solar subsidi yang tersisa.

Sesuai arahan Pertamina, solar subsidi yang tersisa kemudian langsung dijual dengan harga non subsidi dengan catatan selisih harga dibayarkan pengusaha kepada Pertamina pusat.

Harga solar subsidi saat ini Rp 5.500/liter sedangkan solar non subsidi Rp 12.600/liter. Selisih harga sebesar Rp 7.100 itu yang harus dibayarkan pengusaha SPBU kepada Pertamina dan dirasa keberatan.

"Ini yang menjadi keberatan kita, mengapa selisih harga harus dibayarkan kepada Pertamina pusat," ungkap Supervisor SPBU 34.10.604, Jalan Raya Bungur, Senen, Jakarta Pusat, Asep Faisal kepada detikFinance, Senin (11/08/2014).

Faisal mengungkapkan di dalam klausul perjanjian jual beli antara Pertamina pusat dan SPBU aturan semacam ini tidak ada. Contoh klausul perjanjian jual beli yang diatur adalah apabila proses pengiriman BBM sedang berjalan sedangkan harga BBM tiba-tiba naik maka SPBU wajib membayar selisih harga kepada Pertamina dengan catatan BBM belum sampai di SPBU.

Begitu juga sebaliknya jika proses pengiriman BBM sedang berlangsung dan tiba-tiba harga BBM turun maka Pertamina pusat yang harus membayar selisih harga kepada SPBU dengan catatan BBM belum sampai di SPBU.

"Kalau BBM sudah masuk ke dalam tanki SPBU berarti ini sudah milik kita dan stok pribadi kita. Jadi tidak bisa Pertamina meminta kembali selisih harganya kepada kita. Tidak ada lagi hubungan jual beli," tuturnya.

Walaupun begitu, pihaknya taat kepada perintah yang dikeluarkan Pertamina. "Perusahaan tetap merasa keberatan. Seharusnya selisih harga ini adalah keuntungan bagi perusahaan karena ini sudah milik kami," keluhnya.


http://m.detik.com/finance/read/2014...i-ke-pertamina


Biar tidak dibilang menimbun, pertamina agak nakal

nona212Avatar border
nona212 memberi reputasi
1
1.7K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan