franksterdAvatar border
TS
franksterd
Kasih gw alasan kenapa gw harus hidup?
Salam dan damai sejahtera bagi siapapun yang mampu menolong saya, dan bagi siapapun yang membaca pesan terakhir saya.

Pertanyaan saya sangat simple, dan jawabannya mungkin bervariatif. Tergantung dari sudut pandang mana orang yang menjawab, dan tergantung sebarapa banyak orang itu berpengelaman dalam permasalahan hidup, dan tergantung pernah atau tidak nya orang itu mengalami masalah yg memiliki kesamaan dengan yang saya alami.

Pertanyaannya yaitu, "Kenapa saya harus bangun membuka mata esok pagi dan melanjutkan hidup?"

Yaps, saya berencana suicide. Cepat atau lambat. Tetapi untuk yg terakhir kali nya saya masih ingin menggunakan akal dan pikiran saya untuk mempertimbangkan rencana itu. Tergantung.

Kenapa saya menananyakan itu, karena saya sudah mencapai titik jenuh dalam menjalani hidup. Dengan segala ketidaksiapan saya menjalani hidup yang ternyata diluar harapan dan dugaan. Saya tidak siap, benar-benar tidak siap.

Let's see, sebentar lagi ada orang yg berkomentar dengan meluap-luap mengatakan saya bodoh, tidak pnya otak, bukan lelaki, tidak mampu berjuang, cari sensasi atau ataupun jawaban-jawaban yg tidak akan membantu memberikan solusi. Terima kasih atas komentarnya. Saya sudah terbiasa.

Atau memang saya sudah menentukan jawabannya yg tepat menurut saya sendiri?sehingga jawaban apapun itu tidak akan memuaskan saya.

Saya tidak tahu, jika ada jawaban yg setidaknya mampu membuat saya berpikir bahwa masih ada orang lain seperti saya yg bertahan. mungkin saya masih membuka mata esok pagi, tapi tidak tahu bagaimana lusa.

Masalah saya adalah :

Saya anak tengah dari 3 bersaudara. Dengan segala keterbatasan saya dalam hal prestasi dan intelektual, saya tidak bisa seperti kedua saudara saya yang sekarang
Kakak saya menjadi Konsultan Tambang terbesar di Palembang, dan adik saya menjadi Aircraf Enginering di Garuda.

Saya pengangguran. Saya tidak mampu mencapai apa yg saya cita-citakan karena saya BERBEDA. Kedua saudara saya mendapat kan ranking di kelasnya masing-masing.
Sedangkan saya, bukan apa-apa. Saya kesulitan mendapatkan apa yang saya inginkan, Dari menginginkan mainan, hingga cita-cita pekerjaan.

Dari kecil berumur 10 tahun hingga sekarang 26 tahun. Di dalam keluarga, Mungkin hanya perasaan, saya diperlakukan kurang begitu adil. Keep positive thining. Hanya perasaan. Tapi istilah Syndrome middle Child yang pernah di bahas dalam forum kaskus ini, benar-benar saya rasakan.

Dalam hal treatment, fasilitas, bicara, motivasi, dll. Tetapi tidak seperti cerita ibu tiri ke anak tiri nya yang bernuansa kejam. Tidak seperti itu. Manis, kenangan, dan canda masih ada. Hanya saja pahitnya hidup terasa dominan menutupi kenangan-kenangan itu.

Singkat kata, entah karena keterbatasan prestasi saya itu. Saya merasa berada dalam posisi terendah dalam struktur keluarga. Karena lagi-lagi perasaan itu, saya mulai mencari cara agar diakui setara dengan saudara-saudara saya. Namun apa yang didapat ternyata berbeda. Saya mencari "PENGAKUAN" dengan cara yang salah dan tanpa arahan dari orang yang mengerti.

Semuanya malah makin memburuk. Mulai terciptalah label-label negatif tentang saya. Mulai dari bego, ga pnya otak, bandel, dan lain-lain yang justru terucap dari orang-orang terdekat seperti keluarga.

Saya makin terjatuh, terus terjatuh semakin dalam.

Saya terjebak sex bebas, dan minuman keras. Hingga membuahkan 1 putri hasil dari hubungan saya dengan pacar. Dulu beberapa teman bahkan pacar saya sendiri merekomendasikan utk di gugurkan. Tetapi saya tidak setuju karena, saya bukan tipe orang yang seperti itu. Tidak bertanggung jawab.
Tidak,tidak, tidak.

Apa yang saya sudah lakukan, haruslah saya pertanggungjawabkan. Oleh karena itu, saya menikahi pacar saya dengan segala cemooh dan tangisan dari keluarga.

Saya akhirnya menikah.

Saya tidak menyangka putri saya cantik sekali seperti malaikat. Ciuman 1 kali sehari tidak akan cukup untuk menyenangkan hati pada putri saya,saya cium 10 kali, 100 kali, hingga ribuan kali hingga saya puas karena bangga pnya putri cantik sekali. Padahal saya sendiri jelek.

Suatu hari saya menjadi orang yang melancolic, sedikit saya teteskan air mata ketika melihat putri cantik saya. Saya memang bodoh tapi bukan laki-laki cengeng.
saya tidak menyadari jika sekarang saya seorang bapak dari seorang bidadari kecil. Saya kepala keluarga. Semenjak itu saya putuskan untuk keluar dari dunia kelam, dan menjadi benar-benar seorang Bapak.

Namun,sayang sekali. Semua yg saya lakukan demi pernikahan saya, tidak berjalan lancar. Karir saya tidak begitu bagus. Bekerja di satu perusahaan tidak lebih dari satu tahun. Begitu berulang-ulang.

Apa yang terjadi dengan karir saya,saya tidak tahu. Masalahnya bermacam-macam.

Saya terus merasa jurusan yang saya ambil tidak sesuai dengan minat dan bakat saya. Lalu kenapa saya pilih?Bukan pilihan saya.
Dulu saya menyenangi dunia IT, tetapi pada tahun kelulusan SMA. Orang tua tidak memiliki uang utk memperjuangkan pilihan jurusan saya. IT.
Pada saat itu IT hanya ada dan bagus di Univ Swasta. Sedangkan Univ Swasta pasti membutuhkan dana yang tidak sedikit. Entah karena memang tidak memiliki uang, atau prestasi saya yang meragukan sehingga orang tua tidak berani memperjuangkan. Saya tidak tahu.

Tetapi tidak bisa disalahkan. Saya juga seharusnya berjuang dengan cara saya sendiri saat itu. Entah bekerja sendiri, atau apapun.

Saya akhirnya lulus masuk ke Universitas Negeri dengan ujian SPMB (Pada saat itu sebutannya SPMB, mungkin sekarang SNMPTN) Ketika menjalani perkuliahan pun tidak lancar. Di tahun ke lima, Saya harus mendekati beberapa dosen pembimbing agar semua urusan skripsi lancar. Dari laptop yg saya bantu betulkan hingga memberikan parsel. Pahit dan malu. Karena saya merasa tidak mampu memberikan yang terbaik untuk pendidikan saya. Apakah Ijazah saya kotor krn saya berbuat curang?saya akhirnya wisuda.

Setelah lulus, saya tidak langsung bekerja. Selang 6 bulan baru mendapat pekerjaan diperusahaan Retail Elektronik. Itupun tidak sampai 3 bulan karena saya dipindahkan ke daerah cibubur. Saya keberatan.

Lama menganggur,tiba-tiba pacar saya mengatakan dia hamil.

Hancur lagi. Tetapi saya memilih bertanggung jawab. Saya pernah melihat video aborsi. Bagi saya itu benar-benar sangat kejam dan egois sepihak.
Saya membayangkan kenapa saya harus melakukan hal sekejam itu pada benih anak yang saya ciptakan?Tidak lama saya menikah.

Lalu tak percuma saya memilih untuk mempertahankan janin itu, karena lahirlah peri yang sangat cantik seperti yang saya ceritakan.

Setelah menganggur beberapa bulan, saya Mendapat pekerjaan di eksportir coral. Hanya sebulan. Alasannya Tidak ada kejelasan mengenai jobdesk dan posisi kerja.
Saya tidak tahu posisi apa saya pada saat itu. Karena semua hal dikerjakan, termasuk bangun jam 3 pagi untuk mempacking coral-coral.

Setelah itu melamar di retail buku, ini lebih baik karena agak lama sedikit. 6 bulan. Saya keluar karena saya dianggap tidak mampu menjabat diposisi itu. Tidak mampu. Bodoh. Atau label-label yang dulu sering diposisikan pada saya.

Kembali melamar di retail buku lain, luar biasa karena apa yang saya pelajari di perusahaan retai sebelumnya sangat membantu saya dalam mengerjakan tugas.

Saya diakui sebagai pemimpin. Saya supervisor. Cukup bangga. Finnaly apa yang saya kerjakan itu diakui dan diberikan pujian.

Tetapi tidak lama kemudian, mimpi buruk datang.

Saya dipindahkan ke outlet lain, yang notabene saya menemukan masalah-masalah anak buah dan partner saya tidak bisa berjalan beriringan dengan saya. Saya salah karena memaksakan kehendak saya dalam bekerja. Saya ingin yang terbaik bagi perusahaan. Tetapi cara saya tidak diterima. Hingga terjadi konflik dengan partner saya sesama supervisor.

Saya sekali lagi. Mundur.

Sebelum mundur saya melamar disatu sekolah Multimedia. Siapa tahu masih ada peluang untuk menggeluti dunia IT yang dulu tidak pernah saya gapai. Saya mencoba berusaha bicara dengan dewan yayasan sekolah tersebut untuk bernegosiasi bagaimana caranya saya mendapatkan beasiswa Kuliah di jurusan IT mimpi saya dulu, dengan janji saya akan mengabdi pada sekolah tersebut beberapa tahun. Tetapi apalagi?Diawal mereka menyanggupi,ketika saya mulai bekerja di sekolah itu mereka justru menawarkan Ijazah TI tanpa kuliah alias beli ijazah.
Tidak bagi saya, dulu saya sudah pernah curang terhadap pendidikan saya dan efeknya saya tidak mendapatkan apapun. Untuk yang terakhir saya mengatakan bahwa yang saya butuhkan adalah ILMU bukan selembar kertas. Saya tidak ingin disebut Bodoh dan Bego lagi. Cukup

Inilah saya, lagi-lagi pengangguran.

Selang beberapa minggu yang lalu, istri saya mengatakan bahwa dia mengandung lagi anak kedua. Saya bingung karena kami menggunakan KB. Ya Tuhan, dosa saya ya ini memang dosa saya. “Bantu aku menemukan JalanMu ya Tuhan?”.Begitu setiap hari doa saya.

Seharusnya anak yang dikandung menjadi berkah untuk saya, tetapi saya belum mampu membiayai hidup 1 anggota keluarga lagi. Apa yang harus saya lakukan TuhanKu?

Akhirnya saya dan istri memutuskan untuk menggugurkan kandungan. Setelah itu, PERASAAN BERSALAH INI TERUS MENGHANTUI SAYA. Anak itu seharusnya menjadi calon adik bagi putri saya. Lihat betapa kejamnya saya.

Tidak sampai situ, berbagai permasalahan hidup bermunculan satu persatu. Dari kehilangan Tab yang saya impikan, ditipu teman, usaha yang saya lakukan dengan adik tidak berjalan lancer, hingga barusan saya salah mengambil keputusan dalam bekerja sama dengan teman. Saya dirugikan.

Saya frustasi, saya membayangkan diri saya . dan saya melihat diri saya sebagai sosok yang begitu bodoh dan Tolol. Semua ini terjadi akibat kebodohan saya. Jika tidak bodoh, mungkin nasib saya dari kecil hingga sekarang tidak akan seperti ini. Saya gagal.

Saya menyerah, kawan. Saya menyerah.

Ketidaksanggupan saya dalam membayangkan dan review ulang hidup membuat saya kembali bertanya, “Kenapa saya harus membuka mata esok pagi dan melanjutkan hidup saya?”

Saya minta siapapun untuk memberikan solusi sebelum jam 3 pagi ini.

Bayangkan suatu saat nanti saya adalah orang terdekat anda. Bisa pasangan, pacar, anak, saudara, orang tua, atau keluarga yang mengalami fase berat dalam hidup seperti saya.

Jadi tolong yakinkan saya dengan jawaban yang setidaknya membuat saya berpikir bahwa hidup itu terlalu berharga untuk disia-siakan. Jawaban anda sangat,sangat,sangat memperuhi tindakan saya selanjutnya.
Oleh karena itu, saya mohon pada anda untuk BERHATI-HATI dan Tolong bantu saya.

Terima kasih. God Bless you all,


Frans

Quote:
Diubah oleh franksterd 07-08-2014 03:31
0
20.3K
345
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan