Metrotvnews.com, Jakarta: Kubu Prabowo-Hatta melayangkan gugatan Pilpres 2014 ke Mahkamah Konstitusi (MK), pada batas akhir penyampaian gugatan yakni 25 Juli lalu dengan pemberian waktu perbaikan hingga 26 Juli 2014. Namun, meski telah dilakukan perbaikan dokumen permohonan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres, masih terdapat kesalahan penulisan yang dilakukan tim Prabowo-Hatta yang nampak pada dokumen yang disampaikan kepada MK.

Kesalahan tersebut terlihat pada rincian permasalahan yang dijabarkan kubu Prabowo-Hatta di setiap provinsi-nya, dimana pada huruf V yang merupakan penjabaran dugaan pelanggaran yang terjadi di Provinsi Sumatera Selatan. Namun, dalam penjabarannya dijelaskan pelanggaran masif terjadi di Sumatra Barat, yang seharusnya dijabarkan pelanggaran masif tersebut terjadi di Provinsi Sumatera Selatan. Padahal sebelumnya, Provinsi Sumatera Barat telah dijabarkan rincian permasalahannya yang ditemukan oleh kubu Prabowo-Hatta dalam huruf II.

Berikut ini isi penjabaran di huruf V dalam berkas gugatan yang diajukan kubu Prabowo-Hatta:

"Provinsi Sumatera Selatan bahwa selama pelaksanaan pemilu presiden dan wakil presiden yang terjadi di Provinsi Sumatera Barat banyak terjadi pelanggaran-pelanggaran secara terstruktur, sistematis dan masif berupa mobilisasi Pemilih melalui Daftar Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb). Bahwa, pelanggaran berupa pemilih yang berdasarkan DPKTb di Sumatera Barat ditemukan jumlah seluruh pengguna hak pilih tidak sama dengan jumlah surat suara sah dan tidak sah. Pengguna hak pilih DPTb pemilih di TPS lebih besar dari data pilih dalam Daftar Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb) atau pengguna KTP atau identitas lainnya atau paspor lebih besar dari Daftar Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb) pengguna terdaftar dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) pengguna KTP atau identitas lain paspor yang tersebar di beberapa kota/kabupaten."
(Lov)
http://pemilu.metrotvnews.com/read/2...-prabowo-hatta
katanya IQnya di atas rata2..ternyata ngeja aja salahh