Ane dapat ini dr baca2 di youtube, kemudian nemu tema menarik dlm bhs inggris yg menyebutkan bahwa ciri2 black campaign di indonesia hampir sama dgn yg terjadi di meksiko, pd saat rob allyn menjabat sebagai konsultan kampanye utk salah satu kandidat di meksiko.

Kita semua pasti ga mau kan? Sekali lagi di adu domba oleh ** SENSOR ** asing? Bayangkan kalau kita disini ribut2 karena di manfaatkan orang sana, konyol kan? Nih di bawah ini situsnya

http://asiapacific.anu.edu.au/newman...wos-game-plan/

Berhubung terlalu panjang, ane akan terjemahkan per bagian saja.
On the basis of these quick counts, Jokowi yesterday claimed victory in the election (though he used typically casual language in doing so) and he called on his followers to closely monitor the formal counting of ballots in the next two weeks. However, at the same time, four organisations produced quick counts of their own that showed a Prabowo Subianto victory, albeit by narrower margins.



On the basis of this smaller number of quick counts, Prabowo Subianto has also claimed victory. Consequently, Indonesia is now set for a period of significant political confusion, uncertainty, and even instability, in the weeks leading to the formal announcement of the results by the KPU on 22 July.

How can this confusion have arisen? We wish to be very clear that this is not a matter of a range of equally credible quick counts showing a wide range of potentially legitimate results. Rather, the confusion is part of Prabowo Subianto’s strategy to steal the election, a strategy that evidently has been long in the making. Reportedly, one of Prabowo’s chief campaign strategists, Rob Allyn, has been known not only for his expertise in negative campaigning but also for producing surveys which create the impression that an electorally weak candidate is competitive, and using the subsequent confusion among the electorate to manoeuvre this candidate into a more favourable position. Allyn has been known for this strategy in Mexican elections. It seems Indonesia is fertile ground for the same method.

Translate :[I]berdasarkan perhitungan cepat, kemarin jokowi meng klaim kemenangan pilpres ( dia menggunakan berbagai cara dalam melakukannya) dan meminta para pendukungnya untuk mengawal suara hingga hasil resminya di umumkan dua minggu mendatang. Uniknya, pada saat yang bersamaan ada 4 lembaga yang mengeluarkan hasil quick count yang memenangkan prabowo, di bedakan oleh jarak yang tipis.

Berdasarkan hasil quick count dgn jumlah yang lebih sedikit ini, prabowo juga meng klaim telah memenangkan pilpres. Sebagai akibatnya, indonesia sekarang berada dalam situasi politik yang penuh kebingungan, serba ke tidak pastian, dan bahkan tidak stabil dalam bbrp minggu menjelang hasil perhitungan dari KPU di umumkan tgl 22 july

Bagaimana mungkin kebingungan ini dapat tercipta? Kita harus melihat dgn pikiran sangat jernih, bahwa letak permasalahan yg sesungguhnya , bukan dalam hitungan quickcount dari lembaga2 yg kredibel yg menunjukkan jarak yang cukupt jauh. Kebingungan ini tercipta lebih karena ini memang bagian dari strategi prabowo untuk mencuri suara, strategi kuno yang telah lama di pakai. Berdasarkan laporan, salah satu kepala strategis kampanye dr pihak prabowo, Rob Allyn, telah di kenal luas bukan hanya karena ke ahliannya dalam menciptakan kampanye negatif, tetapi juga dalam hal menciptakan survey2 yang menciptakan kesan bahwa kandidat dalam kampanye yg memiliki tingka elektibitas lemah sgt kompetitif, serta menggunakan manuver2 yang membingungkan publik yang akhirnya membawa kandidat yang bersangkutan ke posisi elekbilitas yang lebih baik. Allyn di ketahui menggunakan strategi yang sama pada pemilihan di mexico, dan kelihatannya indonesia adalah lahan subur bagi dia untuk di terapkan metode yang sama [I]


Ane bukan expert dlm inggris, mohon maaf kalau ada translate yg kurang tepat. Dan jgn ragu mengoreksi bila ane ada kesalahan dlm menerjemahkan.